Jerawat adalah kondisi peradangan pada kulit yang sangat umum. Jerawat tumbuh di sebagian besar wajah, dahi, dada, bahu dan punggung bagian atas.
Peradangan pada kulit disebabkan karena adanya produksi sebum berlebih yang bercampur dengan bakteri dan sel kulit mati, yang kemudian menyumbat pori-pori.
Dilansir Cleveland Clinic, ada beberapa faktor yang menyebabkan jerawat menjadi parah, antara lain:
- Perubahan hormon pada tubuh, terutama saat siklus menstruasi
- Kebiasaan memencet jerawat
- Bantal, helm, yang kotor dan seringkali menempel lama pada kulit wajah
- Polusi udara dan perubahan kelembapan udara
- Penggunaan produk yang memicu kelebihan minyak
- Pengobatan tertentu
- Faktor genetik
- Stres yang disebabkan peningkatan hormon kortisol
Jerawat yang muncul akibat adanya perubahan hormon, disebut sebagai jerawat hormonal. Jerawat ini tidak hanya muncul ketika pubertas, namun juga muncul pada sebagian besar siklus menstruasi dan menopause.
Ciri-ciri jerawat hormonal
Ciri-ciri jerawat hormonal seperti dilansir Healthline adalah sebagai berikut:
- Saat pubertas, jerawat hormonal sering muncul di daerah T (dahi, hidung dan dagu)
- Jerawat hormonal pada orang dewasa lebih sering muncul di pipi bagian bawah atau di sekitar rahang
- Pada sebagian orang, jerawat hormonal muncul dalam bentuk komedo hitam, komedo putih, atau jerawat batu
- Jerawat batu yang tidak muncul di permukaan namun muncul seperti gundukan kecil yang terasa lembek ketika disentuh
Penyebab jerawat hormonal
- Siklus menstruasi
- Sindrom ovarum polikistik
- Menopause
- Peningkatan kadar hormon androgen
Ada beberapa cara mengatasi jerawat, dengan pengobatan medis maupun tradisional.
Pengobatan medis antara lain seperti dilansir Cleveland Clinic adalah sebagai berikut:
- Benzoyl peroxide - obat jerawat berupa gel yang dioleskan pada kulit untuk mengurangi bakteri. Cukup oleskan tipis saja untuk mencegah munculnya iritasi dan kulit kering
- Salicylic acid - obat jerawat berupa lotion yang membantu mengatasi kerusakan kulit dan mencegah penyumbatan akibat sel kulit mati
- Azelaic acid - asam alami yang ditemukan pada gandum yang bermanfaat membunuh mikroorganisme dan mengurangi peradangan
- Retinoid - yang digunakan untuk mencegah penyumbatan pori
- Antibiotik - penggunaan clindamycin dan erythromycin untuk mengontrol bakteri yang menyebabkan peradangan. Hasilnya akan lebih efektif apabila dikombinasikan dengan Benzoyl peroxide
- Dapzone - gel yang menggandung antibakteri yang berguna mencegah peradangan
Ada pula beberapa cara mengatasi jerawat hormonal secara alami, dengan memanfaatkan bahan alami seperti dilansir Healthline berikut:
- Tea tree oil - minyak alami ini dapat mengurangi peradangan dan ampuh merawat keluhan jerawat ringan maupun sedang
- Alpha hydroxy acids (AHA) - yang biasanya dikandung oleh buah-buahan citrus yang bermanfaat mencegah penyumbatan pori akibat sel kulit mati
- Green tea - dikenal sebagai bahan yang mengurangi peradangan baik digunakan sebagai obat topikal maupun oral
Selain itu, untuk mencegah jerawat Anda juga disarankan membatasi asupan makanan yang tinggi kandungan gula, produk susu, karbohidrat sederhana dan juga daging merah.
- dr Nadia Opmalina
Kristeen Cherney. 2019. Treatments, Natural Remedies, and More. Available from : https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/hormonal-acne
Jennifer Leavitt, MS. 2018. I’m a Decade Past Puberty, Why Do I Still Have Acne?. Available from : https://www.healthline.com/health/adult-acne
Cleveland Clinic medical professional. 2020. Acne. Available from : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12233-acne