Definisi
Benda asing pada telinga merupakan istilah bila adanya benda di dalam telinga luar atau liang telinga. Liang telinga merupakan lokasi paling sering ditemukan benda asing, terutama pada anak-anak. Lokasi lain yang juga tidak jarang kemasukan benda asing adalah hidung, tenggorokan, kerongkongan, dan saluran napas yang lebih bawah. Selain benda asing pada telinga, benda asing tenggorokan merupakan kejadian yang paling banyak terjadi pada orang dewasa.
Benda asing dapat menyebabkan nyeri, infeksi, dan penurunan pendengaran. Biasanya seseorang mengetahui jika terdapat benda asing di telinganya, namun anak-anak kecil sering tidak menyadarinya.
Penyebab
Benda-benda yang sering dikeluarkan di praktik kesehatan adalah manik-manik (paling sering), kertas atau kertas tissue, anting, mainan, batu, serangga, dan biji-bijian.
Meskipun lebih sering pada anak-anak, orang dewasa juga dapat kemasukan benda asing pada telinga. Benda yang sering menjadi penyebab adalah serangga, alat bantu dengar, dan kapas cotton bud.
Faktor Risiko
Benda asing telinga lebih banyak terjadi pada anak-anak. Hal ini karena anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin mencoba hal-hal baru, seperti memasukan benda ke lubang telinga, lubang hidung, dan mulut. Selain itu, bentuk liang telinga pada anak hampir lurus. Saat berusia 9 tahun, ukuran liang telinga baru mencapai ukuran dewasa, yaitu sekitar 2,5 cm panjangnya.
Gejala
Gejala yang dapat dirasakan ketika ada benda asing telinga adalah sebagai berikut:
- Nyeri telinga, serta keluar cairan atau darah dari telinga. Gejala ini dapat timbul terutama jika benda melukai liang telinga atau gendang telinga, atau akibat percobaan pengeluaran benda tersebut.
- Jika terdapat serangga hidup, maka dapat timbul ketidaknyamanan yang signifikan disertai dengan mual dan muntah. Serangga juga cenderung bergerak dan kadang ada yang bisa menyengat sehingga dapat melukai liang telinga.
- Rasa penuh di telinga.
- Penurunan pendengaran.
- Bersendawa atau batuk terus menerus. Hal ini jarang namun dapat terjadi juga karena telinga merupakan struktur yang terhubung dengan tenggorokan sehingga iritasi pada telinga dapat merespon reaksi tenggorokan seperti batuk.
Diagnosis
Adanya benda asing pada telinga dapat diketahui dari riwayat kemasukan atau memasukan benda, terutama pada orang dewasa yang biasanya menyadari. Namun, lansia dapat juga tidak menyadari adanya benda asing yang masuk, contoh yang sering adalah baterai alat pendengaran. Sementara itu, anak-anak terkadang juga dapat menyadari, tergantung usia.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat otoskop. Alat tersebut akan dimasukan ke dalam liang telinga untuk melihat keadaan liang telinga dan gendang telinga, serta benda asing dalam ukuran yang lebih besar karena alat ini berfungsi juga sebagai loop. Dokter akan menilai apakah ada kerusakan liang telinga, gendang telinga, serta jenis, lokasi, bentuk, dan ukuran benda asing untuk menentukan tindakan yang akan diambil.
Jika terdapat penurunan pendengaran maka akan dilakukan pemeriksaan pendengaran menggunakan audiometri atau garputala.
Tata Laksana
Jika terdapat benda yang tersangkut di telinga Anda, maka terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan di rumah, yaitu:
- Jangan mengorek telinga dengan alat seperti cotton budatau korek api. Hal ini dapat mendorong benda masuk lebih dalam ke telinga.
- Keluarkan benda jika terlihat. Jika benda terlihat jelas dan dapat dicengkram dengan mudah menggunakan pinset, maka Anda boleh mencoba untuk mengeluarkannya.
- Coba miringkan kepala ke arah telinga yang terkena dan menggunakan gravitasi untuk mengeluarkan benda tersebut.
- Coba menggunakan minyak untuk serangga. Jika benda asing merupakan serangga, pertama-tama miringkan kepala ke arah telinga yang tidak terkena. Setelah itu, teteskan minyak ke dalam telinga sehingga serangga dapat mengapung. Minyak harus hangat, namun tidak panas (usahakan sama dengan suhu tubuh). Jangan menggunakan minyak untuk mengeluarkan benda selain serangga karena beberapa benda jika bercampur dengan minyak akan menimbulkan reaksi yang korosif. Jangan menggunakan metode ini pada anak yang menggunakan selang telinga atau yang gendang telinganya tidak utuh. Gejala dan tanda gendang telinga tidak utuh adalah nyeri dan keluarnya cairan atau darah dari telinga.
- Coba alirkan air ke dalam telinga untuk mengeluarkan benda. Anda bisa memakai jarum dan air hangat untuk mengalirkan air ke dalam telinga. Pemakaian air yang terlalu panas atau dingin dapat menyebabkan vertigo, mual, dan muntah akibat stimulasi sistem keseimbangan tubuh. Prosedur ini juga tidak boleh dilakukan pada orang yang memakai selang telinga atau gendang telinganya tidak utuh. Jika Anda tidak yakin apakah gendang telinga Anda atau anak Anda utuh, maka sebaiknya jangan mencoba prosedur yang memasukan air ke dalam telinga
Jika Anda berhasil mengeluarkan benda asing sendiri, amati pendengaran Anda. Jika terdapat penurunan pendengaran, telinga sakit, atau keluar cairan dari telinga maka sebaiknya Anda tetap ke dokter untuk melihat apakah ada cedera pada telinga tengah atau gendang telinga.
Kebanyakan benda asing inorganik tidak harus dikeluarkan segera. Namun, benda asing yang terlalu lama tidak dikeluarkan dapat menyebabkan bengkak pada liang telinga sehingga saat dilakukan pengeluaran akan lebih sulit dan sakit.
Terdapat beberapa pilihan cara pengeluaran benda asing. Tipe, bentuk, ukuran, dan lokasi benda asing serta ke-kooperatif-an seseorang menentukan cara yang akan dipilih oleh dokter. Pengeluaran oleh dokter dapat dilakukan dengan:
- Alat atau instrumen telinga.
- Mengalirkan air ke dalam telinga menggunakan jarum. Cara ini lebih aman dilakukan di sarana kesehatan karena dokter dapat memeriksa dahulu apakah gendang telinga utuh atau tidak karena prosedur ini tidak boleh dilakukan pada gendang telinga yang tidak utuh.
- Menyedot benda asing menggunakan alat suction.
- Menggunakan lem sianoakrilat (superglue) yang dioleskan ke ujung cotton bud lalu ditempelkan ke benda asing sehingga benda tersebut menempel dengan cotton but dan dapat ditarik keluar.
- Menggunakan minyak dengan atau tanpa lidokain (obat anestesia untuk menghilangkan sensasi saat serangga bergerak-gerak di dalam telinga) yang diteteskan ke dalam telinga. Serangga yang sudah mengapung dan diam dapat diambil dengan cara di atas.
Jika terdapat penurunan pendengaran yang signifikan akibat benda asing, maka biasanya dokter akan merujuk ke spesialis THT agar penanganan dapat lebih cepat dan tepat.
Komplikasi
Komplikasi paling sering dari benda asing telinga disebabkan oleh percobaan pengeluaran yang menyebabkan lecet dan luka pada kulit liang telinga. Luka akan meningkatkan keungkinan infeksi dan peradangan tulang rawan. Namun, biasanya kulit liang telinga akan sembuh dengan cepat jika dijaga kebersihannya dan tetap kering.
Komplikasi pengeluaran yang lebih jarang namun lebih serius adalah robeknya gendang telinga atau kerusakan tulang pendengaran.
Pencegahan
Rasa penasaran dan keinginan untuk mencoba hal baru merupakan fase perkembangan anak yang normal. Salah satu cara untuk menghindari anak memasukan benda ke telinga adalah dengan mengajarkan bahwa hal tersebut tidak baik. Jika Anda mencurigai anak telah memasukan sesuatu ke telinganya, penting untuk menghadapi hal ini dengan sikap yang tidak berlebihan sehingga benda dapat ditemukan dan dikeluarkan dengan aman tanpa komplikasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Beberapa jenis benda asing harus dikeluarkan dengan segera, misalnya baterai. Sehingga, jika cara yang dapat dilakukan sendiri tidak berhasil atau timbul nyeri, keluar cairan dari telinga, penurunan pendengaran, dan sensasi telinga tersumbat, maka Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Foreign object in the ear: First aid. Mayo Clinic. (2022). Retrieved 2 March 2022, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid/basics/art-20056709.
Lotterman, S., & Sohal, M. (2022). Ear Foreign Body Removal. Ncbi.nlm.nih.gov. Retrieved 2 March 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459136/.
Ear Foreign Body Removal in Emergency Medicine: Overview, Clinical Presentation, Differential Diagnosis. Emedicine.medscape.com. (2022). Retrieved 2 March 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/763712-overview#showall.