Defisiensi vitamin B

Defisiensi vitamin B

Bagikan :


Definisi

Defisiensi vitamin B adalah suatu kondisi dimana tubuh kekurangan vitamin B. Vitamin B terdiri dari vitamin B1 sampai B12 yang penting untuk mempertahankan kesehatan sel dan menjaga energi Anda.

 

Penyebab

Penyebab defisiensi dapat bervariasi dari vitamin satu ke yang lainnya, namun penyebab yang sering meliputi:

  • Kurangnya asupan akibat diet tertentu
  • Gangguan penyerapan akibat kondisi tertentu (seperti penyakit Crohn)
  • Interaksi dengan obat-obatan lainnya
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Kelainan genetik tertentu

 

Jika Anda ingin mengetahui selengkapnya mengenai penyakit Crohn, Anda dapat membacanya di sini: Penyakit Crohn - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Faktor Risiko

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang kekurangan vitamin B, antara lain:

  • Usia lanjut
  • Ibu hamil
  • Diet ekstrem
  • Diet vegetarian
  • Kemiskinan

Beberapa kelompok orang, seperti orang lanjut usia dan wanita hamil, lebih berisiko untuk mengalami defisiensi vitamin B. Kelompok ini membutuhkan jumlah beberapa tipe vitamin B yang lebih banyak.

Beberapa vitamin, seperti vitamin B12 terutama terdapat pada daging dan produk susu, sehingga orang dengan diet vegetarian serta status sosioekonomi rendah lebih berisiko mengalami defisiensi.

 

Gejala

Gejala defisiensi vitamin B bervariasi bergantung pada vitamin B mana yang kurang. Gejala dapat bervariasi dari kelelahan, kebingungan, ruam kulit, anemia (kekurangan sel darah merah), dan terganggunya sistem imun.

 

Vitamin B12

Vitamin B 12, yang disebut juga kobalamin, membantu meregulasi sistem saraf. Vitamin ini juga memiliki peran dalam pertumbuhan dan pembentukan sel darah merah. Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan sistem aliran darah.

Pada defisiensi vitamin B12, dapat terjadi anemia megaloblastik, suatu kondisi dimana sumsum tulang memproduksi sel darah merah yang berbentuk besar abnormal yang tidak berfungsi dengan baik. Demensia, paranoid, depresi, dan perubahan perilaku juga dapat terjadi akibat defisiensi vitamin B12.

Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan gejala di bawah ini:

  • Kelelahan
  • Lemah
  • Konstipasi atau sembelit
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penurunan berat badan
  • Baal dan kesemutan pada tangan dan kaki
  • Gangguan keseimbangan
  • Kebingungan
  • Memori buruk
  • Nyeri pada mulut atau lidah

 

Baca Juga: Demensia - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Vitamin B6

Vitamin B6, yang disebut juga dengan piridoksin, membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Vitamin B6 juga membantu tubuh melawan infeksi dengan mendukung sistem imun. Wanita hamil dan menyusui membutuhkan vitamin B6 untuk membantu perkembangan normal otak bayi.

Defisiensi vitamin B6 dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Depresi
  • Bingung
  • Mual
  • Anemia
  • Kerentanan terhadap infeksi
  • Ruam kulit atau dermatitis (eksim)

 

Vitamin B1 dan B2

Vitamin B1 disebut juga dengan tiamin, sedangkan vitamin B2 disebut juga dengan riboflavin. Vitamin ini membantu mengubah makanan menjadi energi. Vitamin B1 memiliki manfaat terhadap sistem saraf, dan vitamin B2 membantu memelihara penglihatan yang baik.

Defisiensi vitamin B1 dan B2 jarang ditemukan karena banyak makanan, seperti susu dan sereal gandum utuh, yang sudah difortifikasi dengan vitamin ini. Namun, defisiensi dapat terjadi pada orang yang menyalahgunakan alkohol, dengan gejala seperti kebingungan dan pecah-pecah di sepanjang sisi mulut.

 

Vitamin B3

Vitamin B3, yang disebut juga dengan niasin, membantu mengubah makanan menjadi energi. Vitamin ini juga membantu pencernaan normal dan nafsu makan yang sehat, serta penting untuk perkembangan sel. Kekurangan niasin dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mual dan kram perut. Defisiensi yang berat dapat menyebabkan gangguan mental dan suatu kondisi yang disebut pellagra, dengan gejala seperti:

  • Kulit kasar yang menjadi merah atau cokelat di bawah sinar matahari
  • Lidah merah terang
  • Muntah
  • Konstipasi atau diare
  • Kelelahan
  • Agresif, paranoid, perilaku bunuh diri
  • Halusinasi

 

Vitamin B9

Vitamin B9 disebut juga asam folat. Folat terdapat secara alami pada makanan. Asam folat adalah bentuk sintetisnya, sering ditemukan pada makanan terfortifikasi atau olahan. Seperti kebanyakan vitamin B, vitamin B9 berguna untuk pertumbuhan sel darah merah. Vitamin ini juga menurunkan risiko cacat bawaan ketika wanita hamil mengonsumsinya.

Kadar vitamin B9 yang rendah dapat menyebabkan gejala di bawah ini:

  • Anemia megaloblastik, yang menyebabkan lemah
  • Kelelahan
  • Gangguan konsentrasi
  • Mudah tersinggung
  • Nyeri kepala
  • Berdebar-debar
  • Sesak nafas
  • Sariawan di mulut
  • Perubahan pada warna kulit, rambut, atau kuku

 

Baca Juga: Vitamin B9 - Indikasi, Kontraindikasi, dan Interaksi Obat

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis defisiensi vitamin B, dokter akan melakukan anamnesis atau wawancara medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

 

Wawancara Medis

Wawancara medis adalah sesi tanya jawab antara dokter dengan pasien. Dokter akan bertanya mengenai:

  • Gejala yang dirasakan saat ini
  • Riwayat penyakit dahulu
  • Riwayat penyakit keluarga
  • Riwayat diet dan aktivitas sehari-hari

 

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan menilai tekanan darah, laju pernapasan, denyut nadi dan suhu tubuh.

 

Pemeriksaan Penunjang

Bila diperlukan, dokter akan menyarankan pemeriksaan laboratorium untuk menilai kadar vitamin B dalam tubuh. Pemeriksaan vitamin B mengukur jumlah satu atau lebih vitamin B di dalam darah atau urin Anda.

 

Tata Laksana

Untuk menangani defisiensi vitamin B, dokter kemungkinan akan merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi suplemen atau meningkatkan asupan makanan tertentu yang mengandung vitamin B tersebut.

 

Komplikasi

Gejala defisiensi vitamin B biasanya ringan dan dapat ditangani dengan peningkatan asupan vitamin B. Namun, pada kasus yang berat, defisiensi vitamin B dapat memiliki konsekuensi yang lebih serius. Sebagai contoh,

  • Defisiensi vitamin B1 dapat menyebabkan penyakit beri-beri yang dapat mengganggu sistem jantung pembuluh darah atau sistem saraf
  • Defisiensi vitamin B3 dapat menyebabkan pellagra, suatu penyakit yang terutama melibatkan kulit namun dapat menyebabkan demensia
  • Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan kerusakan saraf yang terkadang bersifat irreversible
  • Defisiensi vitamin B9 pada ibu hamil dapat menyebabkan defek tabung saraf (spina bifida) pada bayi yang akan dilahirkan

Oleh karena itu, jika Anda sedang merencanakan kehamilan, Anda harus mengonsumsi suplemen vitamin B9 setidaknya 1 bulan sebelum konsepsi dan selama trimester pertama kehamilan untuk membantu mencegah defek tabung saraf.

 

Baca selengkapnya mengenai spina bifida, di sini: Spina Bifida - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Pencegahan

Beberapa makanan memiliki kandungan beberapa vitamin B yang tinggi, dan makanan tertentu memiliki kandungan tinggi vitamin B yang spesifik.  Mengkonsumsi diet yang seimbang merupakan kunci untuk mendapatkan seluruh nutrisi yang dibutuhkan untuk tubuh Anda.

Sumber terbaik vitamin B12 meliputi:

  • Hati sapi
  • Kerang
  • Daging, termasuk ikan dan ayam
  • Telur
  • Susu
  • Keju
  • Sereal pagi terfortifikasi
  • Ragi nutrisi
  • Makanan terfortifikasi lainnya, seperti susu dan tepung vegetarian

Makanan yang tinggi vitamin B6 meliputi:

  • Ayam, ikan, dan organ dalam
  • Kentang dan sayuran berpati
  • Buah, kecuali buah sitrus

Sumber vitamin B1 meliputi:

  • Gandum utuh
  • Roti, sereal, pasta, dan nasi yang difortifikasi
  • Babi
  • Ikan
  • Kacang-kacangan, termasuk kacang hitam dan kacang kedelai
  • Biji-bijian

Sumber vitamin B2 meliputi:

  • Telur
  • Organ dalam, termasuk ginjal dan hati
  • Daging tanpa lemak
  • Susu rendah lemak
  • Sayuran hijau, termasuk brokoli dan bayam
  • Sereal, gandum, dan roti yang difortifikasi

Sumber makanan tinggi vitamin B3 meliputi:

  • Daging, termasuk ayam, sapi, babi, dan ikan
  • Beberapa kacang-kacangan dan gandum
  • Roti dan sereal terfortifikasi

Sumber makanan tinggi B9 meliputi:

  • Hati sapi
  • Asparagus
  • Taoge
  • Sayuran hijau gelap, seperti bayam
  • Jeruk dan buah lainnya
  • Kacang-kacangan
  • Biji-bijian

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda berpikir Anda mungkin berisiko mengalami defisiensi vitamin B, berkonsultasilah dengan dokter. Tanyakan saran nutrisi dan apakah Anda memerlukan suplementasi tambahan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Senin, 4 Maret 2024 | 06:11

Heitz, D. (2020), Symptoms of vitamin B deficiency, Healthline. Healthline Media. Available at: https://www.healthline.com/health/symptoms-of-vitamin-b-deficiency (Accessed: February 8, 2023). 

Vitamin B deficiency (2022) healthdirect. Healthdirect Australia. Available at: https://www.healthdirect.gov.au/vitamin-b-deficiency (accessed February 8, 2023). 

 

Vitamin B test: Medlineplus medical test (no date) MedlinePlus. U.S. National Library of Medicine. Available at: https://medlineplus.gov/lab-tests/vitamin-b-test/ (Accessed: February 8, 2023).