Gigi Sensitif

Rasa tidak nyaman dengan sensasi rasa ngilu dan nyeri pada gigi

Bagikan :


Definisi

Gigi sensitif adalah rasa tidak nyaman dengan sensasi rasa ngilu dan nyeri pada gigi. Gigi sensitif akan terjadi ketika bagian dalam gigi tidak terlindungi dari paparan makanan atau minuman yang dikonsumsi. Kondisi ini dapat terjadi sementara maupun dalam jangka panjang. Gigi sensitif termasuk masalah gigi yang umum terjadi dan bisa menjadi tanda awal masalah gigi yang lebih serius. 

 

Penyebab

Penyebab gigi sensitif dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, namun penyebab utama gigi sensitif adalah kerusakan lapisan terluar gigi yaitu enamel yang mengakibatkan fungsi perlindungan terganggu. Jaringan dalam gigi yang disebut dentin mengandung banyak persarafan termasuk rasa nyeri atau ngilu. Kerusakan enamel menyebabkan dentin terpapar oleh makanan ataupun minuman yang manis, asam, dingin dan panas sehingga menyebabkan rasa ngilu.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terpaparnya dentin dan menyebabkan gigi sensitif yaitu:

  • Kondisi Lambung

Gigi sensitif juga bisa disebabkan oleh Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit asam lambung naik. Asam lambung yang naik dari lambung ke kerongkongan dapat mengikis enamel gigi jika terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Baca juga: Gastroesophageal Reflux Disease

  • Kondisi gigi dan mulut

Gigi yang berlubang atau patah dapat membuat dentin terpapar sehingga memicu gigi sensitif. Kondisi lain di mulut yang dapat menyebabkan gigi sensitif adalah penipisan gusi. Penipisan gusi menyebabkan  akar gigi terlihat dan tidak terlindungi sehingga rawan menimbulkan rasa ngilu. Peradangan pada gusi juga kerap menyebabkan gigi sensitif.

  • Perawatan medis

Beberapa perawatan medis pada gigi seperti penambalan gigi dan pemutihan gigi juga dapat menyebabkan gigi sensitif. Namun, gigi sensitif yang disebabkan karena perawatan medis biasanya hanya bersifat sementara.

  • Kebiasaan buruk

Kebiasaan buruk sehari-hari yang dilakukan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gigi sensitif secara tidak disadari. Berikut beberapa contoh kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan gigi sensitif:

    • Menyikat gigi terlalu keras
    • Menggunakan pasta dan sikat gigi yang kurang tepat
    • Merokok
    • Menggertakkan gigi saat tidur (bruksisme)

 

Faktor Risiko

Meski gigi sensitif bisa terjadi pada siapa saja, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang yang mengalami gigi sensitif, yaitu:

  • Berjenis kelamin perempuan
  • Merokok
  • Konsumsi makanan atau minuman yang dingin atau panas
  • Menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol
  • Memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti GERD atau maag
  • Sering mengonsumsi minuman bersoda
  • Jarang melakukan perawatan gigi dan membersihkan gigi
  • Konsumsi makanan yang asam

 

Gejala

Gigi sensitif biasanya memiliki gejala rasa nyeri dan ngilu pada bagian gigi dan gusi, bahkan bisa terasa sampai ke akar gigi. Gejala gigi sensitif dapat terjadi dari ringan hingga berat, dan dapat hilang atau timbul dengan sendirinya tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini dapat muncul sebagai respon atas beberapa hal seperti:

  • Mengonsumsi makanan dan minuman yang manis, asam, terlalu panas atau terlalu dingin
  • Membersihkan gigi, baik dengan sikat atau benang gigi
  • Penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol
  • Terpapar udara dingin

Gejala lain juga dapat muncul selain rasa nyeri dan ngilu, seperti:

  • Pengecilan gusi
  • Kemerahan dan bengkak pada gusi
  • Bau mulut
  • Keluarnya nanah dari gusi
  • Perubahan rasa di lidah

 

Diagnosis

Diagnosis gigi sensitif didapat melalui tanya jawab mengenai gejala dan riwayat kesehatan pasien, serta aktivitas apa saja yang dapat memicu timbulnya gejala. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan gigi untuk melihat apakah ada kondisi yang memicu gigi sensitif, seperti gigi berlubang atau penyusutan gusi. Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan rontgen dan laboratorium untuk memastikan apa penyebab gigi sensitif.

 

Tata Laksana

Pasien yang mengalami gejala gigi sensitif ringan dapat melakukan perawatan mandiri di rumah, seperti:

  • Menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif 
  • Menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut
  • Menggunakan obat kumur yang bebas alkohol
  • Menyikat gigi secara perlahan

Bila sejumlah langkah di atas tidak dapat meredakan gejala, segera ke dokter gigi untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dokter akan menyesuaikan metode pengobatan dengan penyebab yang mendasarinya, seperti:

  1. Pelapisan gigi dengan fluoride

Untuk mengatasi gigi sensitif yang disebabkan oleh penipisan enamel, dokter akan memberikan pasta gigi khusus untuk menghambat sensasi nyeri, atau gel yang mengandung fluoride untuk memperkuat enamel gigi.

  1. Perawatan gigi

Gigi sensitif yang disebabkan oleh kondisi gigi dan mulut, dapat diatasi dengan beberapa metode berikut:

  • Tambal gigi, untuk mengatasi gigi sensitif akibat gigi berlubang
  • Perawatan saluran akar, untuk mengatasi gigi sensitif yang tidak dapat diatasi dengan metode lainnya, biasanya dengan melibatkan pengeboran gigi untuk mengangkat jaringan dalam yang rusak di dalam gigi
  • Cangkok gusi, untuk mengatasi gigi sensitif akibat penyusutan gusi yang parah, dengan mengambil jaringan langit-langit mulut bagian atas untuk dilekatkan ke area gusi yang rusak
  1. Penanganan asam lambung

Gigi sensitif yang disebabkan oleh kondisi lambung seperti GERD, dapat diatasi dengan obat penurun produksi asam lambung. Sementara pada gangguan yang menyebabkan gangguan berkaitan dengan asam lambung lain, seperti bulimia, dokter mungkin akan menyarankan psikoterapi dengan psikiater.

  1. Penghentian kebiasaan buruk

Untuk mengatasi gigi sensitif akibat kebiasaan buruk, seperti menyikat gigi dengan kasar, dokter akan menyarankan jenis sikat gigi dan cara menyikat gigi yang benar. Dokter juga dapat menganjurkan pasien untuk mengelola stres dan mengurangi konsumsi kafein pada penderita gigi sensitif yang disebabkan oleh bruksisme. Jika kebiasaan tersebut masih terjadi, dokter akan memberikan pelindung gigi untuk mencegah kerusakan pada gigi.

 

Komplikasi

Gigi sensitif dapat menimbulkan dampak berupa penurunan kualitas hidup, seperti sulit mengunyah dan sulit berkonsentrasi akibat nyeri yang mengganggu. Disamping itu, gigi sensitif yang tidak ditangani juga dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain, seperti:

  • Gigi berlubang
  • Posisi gigi yang tidak sejajar atau tidak bertemu dengan benar saat mengunyah, yang disebut dengan maloklusi
  • Nyeri di sekitar rahang hingga telinga
  • Gigi tanggal
  • Infeksi yang menyebar ke area mulut yang lain
  • Abses gigi atau penumpukan nanah di area gusi

 

Pencegahan

Untuk mencegah gigi sensitif, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari
  • Gunakan sikat gigi dengan ujung yang lembut
  • Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
  • Menyikat gigi secara perlahan
  • Membersihkan celah gigi menggunakan benang gigi (dental floss)
  • Menghindari konsumsi makanan dan minuman yang terlalu asam, manis, panas atau dingin
  • Konsumsi keju, susu, buah dan sayur-sayuran, untuk mengurangi asam di mulut dan bakteri yang dapat merusak gigi
  • Berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi sebelum menjalani prosedur pemutihan gigi
  • Hentikan kebiasaan menggeretakkan atau menggesekkan gigi
  • Gunakan pelindung gigi khusus bila menderita bruksisme
  • Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin, setidaknya 6 bulan sekali

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksa ke dokter gigi bila gigi terus-terusan terasa ngilu dan nyeri meski sudah minum obat. Semakin cepat masalah gigi Anda terdeteksi maka pengobatannya akan semakin mudah. Maka dari itu, setiap kali merasa ada yang aneh atau tidak biasa pada gigi Anda, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter gigi.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Dapa Hayarosa
Editor :
  • dr. Benita Kurniadi
Last Updated : Kamis, 7 Maret 2024 | 14:57

Blaizot A. (2020). Prevalence of Sensitive Teeth and Associated Factors: A Multicentre, Cross-sectional Questionnaire Survey in France. BioMed Central Oral Health. Retrieved January 20, 2023, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32843000/

West N.X. (2013). Dentin hypersensitivity: pain mechanisms and etiology of exposed cervical dentin. Clin Oral Investig. 2013; 17(1): 9–19

Cleveland Clinic. Teeth SensitivityHealth Library. Retrieved January 20, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/10954-teeth-sensitivity