Hipertiroidisme

Kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid sehingga menyebabkan gangguan metabolisme

Bagikan :


Definisi

Hipertiroidisme adalah kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid sehingga menyebabkan gangguan metabolisme. Kondisi ini juga disebut dengan tiroid overaktif.

 

Penyebab

Tiroid adalah kelenjar yang berukuran kecil, berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak pada dasar leher. Kelenjar tiroid memproduksi 2 hormon utama: tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Hormon ini mempengaruhi setiap sel dalam tubuh, mengatur kecepatan tubuh dalam menggunakan lemak dan karbohidrat, membantu mengontrol suhu tubuh, memengaruhi detak jantung, serta membantu mengontrol jumlah protein yang diproduksi tubuh.

Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid ke dalam darah. Kondisi yang dapat menyebabkan hipertiroidisme meliputi:

  • Penyakit Graves’

Penyakit Graves’ adalah suatu penyakit autoimun yang menyebabkan sistem imun tubuh menyerang kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid. Penyakit Graves’ adalah penyebab terbanyak hipertiroidisme

  • Nodul tiroid overaktif

Kondisi ini disebut juga dengan adenoma toksik, goiter multinodular toksik, dan penyakit Plummer. Adenoma adalah tumor jinak yang dapat menyebabkan ukuran kelenjar tiroid menjadi lebih besar dibandingkan normal. Adenoma tiroid umumnya akan memproduksi hormon tiroid berlebihan sehingga menyebabkan kondisi hipertiroid

  • Tiroiditis

Kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid mengalami peradangan. Pada beberapa kasus, hal ini disebabkan oleh penyakit autoimun. Pada kasus lainnya, penyebabnya belum diketahui dengan jelas. Peradangan dapat menyebabkan simpanan hormon tiroid bocor ke dalam peredaran darah dan menyebabkan gejala hipertiroid

 

Faktor Risiko

Faktor risiko hipertiroidisme meliputi:

  • Riwayat keluarga dengan penyakit tiroid, terutama penyakit Graves’
  • Riwayat pribadi dengan penyakit kronik tertentu, termasuk anemia pernisiosa dan insufisiensi kelenjar adrenal primer
  • Riwayat kehamilan dalam waktu dekat, yang meningkatkan risiko menderita tiroiditis

 

Gejala

Gejala hipertiroidisme terkadang terasa seperti masalah kesehatan lainnya sehingga Hal ini dapat mempersulit diagnosanya. Hipertiroidisme dapat menyebabkan banyak gejala, seperti:

  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja
  • Detak jantung tidak teratur
  • Jantung berdebar-debar
  • Peningkatan nafsu makan (mudah lapar)
  • Gelisah, cemas, tidak tenang
  • Tremor, biasanya terlihat seperti tangan dan kaki yang gemetar
  • Keringat berlebihan
  • Perubahan pada siklus hiad
  • Peningkatan sensitivitas terhadap cuaca panas
  • Perubahan pola buang air besar, menjadi lebih sering
  • Pembesaran kelenjar tiroid, terkadang disebut dengan goiter, yang dapat terlihat sebagai pembengkakan pada dasar leher
  • Kelelahan
  • Kelemahan otot
  • Gangguan tidur
  • Kulit hangat dan sering terasa lembab
  • Kulit menipis
  • Rambut halus dan rapuh

Orang lanjut usia lebih mungkin memiliki gejala yang sulit untuk diidentifikasi. Gejala ini dapat meliputi detak jantung yang tidak teratur, penurunan berat badan, depresi, dan rasa lelah atau lemas saat beraktivitas sehari-hari.

 

Diagnosis

Diagnosis hipertiroidisme didapatkan berdasarkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah. Anda mungkin akan membutuhkan pemeriksaan lainnya juga apabila ditemukan kelainan pada hasil pemeriksaan darah.

  • Riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Selama pemeriksaan fisik, dokter dapat memeriksa adanya:
    • Tremor pada jari dan tangan Anda
    • Refleks tubuh yang berlebihan
    • Nadi yang cepat atau tidak teratur
    • Perubahan pada mata menjadi lebih menonjol
    • Kulit yang hangat dan lembap
    • Dokter juga akan memeriksa kelenjar tiroid Anda sembari Anda menelan untuk melihat apakah ada pembesaran, benjolan, atau nyeri
  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah yang mengukur hormon T4 dan T3 serta TSH dapat mengkonfirmasi diagnosis hipertiroidisme. Kadar T4 yang tinggi dan TSH yang rendah sering ditemukan pada orang dengan hipertiroidisme. Pemeriksaan darah penting dilakukan terutama untuk lansia karena gejala klasik hipertiroidisme jarang didapatkan

Jika hasil pemeriksaan darah menunjukkan hipertiroidisme, dokter akan menyarankan satu dari pemeriksaan dibawah ini untuk membantu menemukan penyebab hipertiroid:

  • Radioiodine scan dan uptake test. Untuk pemeriksaan ini, Anda akan menelan iodin radioaktif, yang disebut dengan radioiodine, dalam dosis yang kecil untuk melihat seberapa banyak yang diserap kelenjar tiroid dan dimana diserapnya di kelenjar tiroid.
  • USG tiroid. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar tiroid.

 

Tata Laksana

Terdapat beberapa terapi yang tersedia untuk hipertiroidisme. Pemilihan terapi berdasarkan pada usia dan tingkat kesehatan Anda. Penyebab yang mendasari hipertiroidisme dan tingkat keparahannya juga menentukan. Terapi dapat meliputi:

  • Obat antitiroid. Obat ini secara perlahan memperbaiki gejala hipertiroidisme dengan mencegah kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon. Obat antitiroid meliputi metamizole dan propiltiourasil.
  • Obat penyekat beta (beta-blocker). Obat ini tidak mempengaruhi kadar hormon tiroid namun dapat mengurangi gejala hipertiroidisme seperti tremor, detak jantung cpeat, dan debar-debar
  • Terapi radioiodine. Kelenjar tiroid akan mengambil radioiodine sehingga menyebabkan kelenjar mengecil.
  • Tiroidektomi. Ini adalah operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Biasanya ini tidak digunakan untuk menangani hipertiroidisme, namun dapat menjadi pilihan pada wanita hamil dan orang yang tidak dapat mengkonsumsi obat maupun tidak merespon pada antitiroid atau terapi radioiodin

 

Komplikasi

Hipertirodisme dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:

  • Gangguan jantung. Beberapa dari komplikasi paling serius hipertiroidisme melibatkan jantung dan meliputi:
    • Gangguan irama jantung yang disebut fibrilasi atrium yang meningkatkan risiko stroke
    • Gagal jantung, suatu kondisi dimana jantung tidak dapat mengedarkan cukup darah yang diperlukan tubuh
  • Tulang rapuh. Hipertiroidisme yang tidak ditangani dapat menyebabkan tulang lemah dan rapuh. Kondisi ini disebut dengan osteoporosis. Terlalu banyak hormon tiroid menyebabkan gangguan metabolisme kalsium di dalam tulang tubuh, padahal kekuatan tulang bergantung pada jumlah kandungan kalsium di dalamnya
  • Gangguan penglihatan. Beberapa orang dengan hipertiroidisme mengalami gangguan yang disebut penyakit mata tiroid. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang merokok dan memengaruhi otot serta jaringan pengikat di sekitar mata. Gejala penyakit mata tiroid meliputi:
    • Mata yang menonjol
    • Sensasi berpasir pada mata
    • Nyeri atau tekanan pada mata
    • Kelopak mata bengkak atau terasa tertarik
    • Mata merah atau meradang
    • Sensitivitas meningkat terhadap cahaya
    • Penglihatan ganda
  • Perubahan warna kulit dan bengkak. Penyakit Graves’ juga dapat menyebabkan dermopati Graves’. Kondisi ini ditandai dengan perubahan warna dan bengkak pada kulit, seringnya pada kulit daerah kaki
  • Krisis tirotoksik. Kondisi langka ini disebut juga dengan badai tiroid. Hipertirodisme meningkatkan risiko krisis tiroid. Kondisi ini menyebabkan gejala yang berat dan terkadang mengancam nyawa sehingga membutuhkan pertolongan medis segera. Gejala dapat meliputi:
    • Demam
    • Detak jantung cepat
    • Mual
    • Muntah
    • Diare
    • Dehidrasi
    • Kebingungan
    • Kesadaran menurun

 

Pencegahan

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit tiroid secara umum adalah:

  • Menghindari makanan olahan. Banyak zat kimia dapat mengganggu produksi hormon tiroid
  • Berhenti merokok. Toksin yang dilepaskan saat merokok dapat menyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih sensitif sehingga dapat menyebabkan gangguan tiroid
  • Kurangi stress. Stress adalah kontributor penting pada banyak masalah kesehatan termasuk penyakit tiroid

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja, atau Anda menyadari detak jantung Anda cepat, keringat berlebihan tidak seperti biasanya, pembengkakan pada dasar leher Anda, atau gejala lainnya dari hipertiroidisme, Anda sebaiknya berkonsultasi dnegna dokter. Beritahu dokter mengenai semua gejala yang Anda rasakan bahkan jika mungkin tidak terlalu mengganggu. Setelah terdiagnosa dengan hipertiroidisme, kebanyakan orang akan membutuhkan kontrol rutin dengan dokter untuk memantau kondisinya.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr. Benita Kurniadi
Last Updated : Selasa, 2 April 2024 | 11:10

Mayo Clinic. (2022) Hyperthyroidism (overactive thyroid). Mayo Foundation for Medical Education and Research. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperthyroidism/symptoms-causes/syc-20373659 (Accessed: February 20, 2023). 

Indus Health Plus. Thyroid disorder: Types, symptoms, causes & prevention (no date). Available at: https://www.indushealthplus.com/thyroid-symptoms-causes-types-prevention.html (Accessed: February 20, 2023). 

NHS. (2019) NHS choices. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/overactive-thyroid-hyperthyroidism/ (Accessed: February 20, 2023).