Infeksi Virus Kulit

Infeksi Virus Kulit
Gambaran ruam kemerahan disertai gatal yang seringkali menjadi keluhan infeksi virus pada kulit.

Bagikan :


Definisi

Infeksi virus pada kulit merupakan sekelompok penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi suatu virus. Kulit merupakan organ terbesar dari tubuh yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi. Akan tetapi, terkadang kulit itu sendiri dapat menjadi terinfeksi yang disebabkan oleh berbagai macam kuman, salah satunya disebabkan oleh virus. Virus adalah suatu mikroorganisme kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan pada dasarnya terdapat di lingkungan sekitar kita. Berbagai macam jenis virus dapat menyebabkan kondisi ini dengan gejala yang mungkin berbeda-beda. Infeksi virus sendiri dapat berupa infeksi yang ringan (misalnya flu yang disebabkan oleh infeksi virus Influenza) atau infeksi yang berat (seperti infeksi virus HIV). Namun, infeksi virus pada kulit secara umum termasuk infeksi yang ringan, meskipun terdapat beberapa jenis yang dapat menimbulkan infeksi yang cukup serius. Infeksi virus pada kulit dapat berupa reaksi terhadap adanya virus di dalam tubuh atau memang sebagai infeksi langsung pada kulit. Beberapa infeksi virus di kulit bersifat sangat menular, khususnya melalui sentuhan langsung.

 

Penyebab

Infeksi virus pada kulit dapat disebabkan oleh berbagai macam jenis virus. Beberapa di antaranya bersifat sangat mudah menular melalui sentuhan langsung kulit ke kulit. Virus yang paling umum menyebabkan infeksi pada kulit berasal dari salah satu dari tiga kelompok virus, yaitu Poxvirus, Human Papillomavirus, dan virus Herpes. Beberapa contoh virus penyebab infeksi pada kulit, antara lain:

  • Virus Morbilli yang menyebabkan campak
  • Virus Rubella yang menyebabkan campak Jerman (German Measles)
  • Virus Varicella yang menyebabkan cacar air
  • Parvovirus yang menyebabkan eritema infectiosum dan popular purpuric gloves and socks syndrome
  • Virus Herpes 6 dan 7 yang menyebabkan roseola (eritema subitem) atau pityriasis rosea
  • Virus Epstein-Barrr yang menyebabkan mononucleosis
  • Virus Herpes simplex yang menyebabkan kutil
  • Poxvirus yang menyebabkan moluskum kontangiosum
  • Enterovirus dan Virus Coxsackie yang menyebabkan hand foot and mouth disease
  • Virus SARS-CoV-2 (Covid-19)
  • Acrodermatitis papular masa kanak-kanak (sindrom Gianotti-Crosti) yang disebabkan oleh Virus Epstein-Barr atau Hepatitis B
  • Togavirus, Bunyavirus, dan Arenavirus yang menyebabkan demam berdarah disertai dengan perdarahan ke dalam kulit
  • Virus Smallpox, Cowpox, Monkeypox
  • Arbovirus yang menyebabkan demam chikungunya, demam berdarah, demam berdarah dengue, dan demam zika disertai perdarahan pada kulit. Demam berdarah lainnya termasuk demam berdarah Krimea-Kongo (Nairovirus), demam Lassa (Arenavirus), demam berdarah Ebola, dan demam berdarah Marburg (Filovirus).
  • Virus HIV yang dapat menimbulkan berbagai keluhan pada kulit termasuk sindrom infeksi virus human immunodeficiency akut dan sarkoma Kaposi (yang disebabkan oleh infeksi virus Herpes 8)
  • Demam kuning yang disebabkan infeksi Flavivirus yang ditandai dengan kulit dan mata kuning.

 

Faktor Risiko

Infeksi virus pada kulit pada dasarnya dapat terjadi pada siapa saja. Namun, kondisi ini lebih sering dijumpai pada anak-anak, karena sistem imun tubuh yang masih dalam pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa kondisi yang dapat menurunkan fungsi sistem imun juga akan meningkatkan risiko terkena infeksi virus pada kulit, seperti:

  • penderita HIV/AIDS
  • penerima transplantasi organ
  • orang yang sedang menjalani kemoterapi
  • sedang mengonsumsi obat-obatan yang dapat menekan fungsi sistem imun

Selain itu, kontak dengan seseorang yang sedang memiliki infeksi virus pada kulit juga akan meningkatkan risiko dirinya tertular penyakit yang sama. Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman atau sering berganti-ganti pasangan juga akan meningkatkan risiko tertular infeksi virus pada kulit yang ditularkan melalui hubungan seksual.

 

Gejala

Gejala infeksi virus pada kulit dapat bervariasi tergantung dari jenis virus penyebabnya. Gejala yang umum terjadi termasuk timbulnya kemerahan dan ruam pada kulit. Lokasi timbulnya ruam juga akan bervariasi tergantung dari virus penyebabnya. Beberapa jenis virus memiliki lokasi-lokasi khas tertentu (predileksi) di mana ruam akan muncul. Ruam dapat berupa bintil, lenting 'bintil berisi cairan', atau bercak-bercak yang disertai dengan perubahan warna pada kulit. Anda juga mungkin mengalami gejala lain, seperti gatal, nyeri, dan nyeri tekan. Beberapa infeksi virus pada kulit dapat berkembang menjadi suatu infeksi parah yang biasanya ditandai dengan adanya:

  • Nanah
  • Kulit yang melepuh
  • Pengelupasan kulit atau kerusakan pada skin barrier
  • Kulit berubah menjadi tampak lebih gelap, atau kulit yang berubah warna dan terasa sangat nyeri

 

Selain gejala pada kulit, infeksi virus juga biasanya dapat menimbulkan gejala-gejala lain tergantung jenis virus penyebabnya, seperti:

  • Sakit perut.
  • Pegal-pegal.
  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Sakit kepala.
  • Kehilangan selera makan.
  • Pilek.
  • Sakit tenggorokan.

 

Diagnosis

Dalam mendiagnosis suatu infeksi virus pada kulit, dokter akan mulai dengan melakukan wawancara dengan Anda, atau jika pada anak-anak, dokter akan mewawancarai orang tua atau pengasuh anak. Dokter akan menanyakan gejala-gejala apa saja yang dirasakan, sejak kapan gejala timbul, bagaimana perjalanan/perkembangan ruam, di lokasi mana saja timbulnya ruam, serta menanyakan riwayat penyakit medis lainnya dan riwayat kontak dengan penderita lain yang juga memiliki infeksi virus pada kulit. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat langsung area kulit yang terkena. Dokter akan memperhatikan bentuk ruam, perubahan warna kulit sekitar, ukuran ruam, jumlah ruam, dan pola penyebaran ruam untuk membantu menentukan jenis infeksi virus yang terjadi. Kebanyakan infeksi virus pada kulit dapat dibedakan satu dengan yang lainnya berdasarkan dari gejala yang dialami dan tampilan klinis ruam yang timbul. Namun, terkadang dokter memerlukan pemeriksaan penunjang tambahan untuk lebih memastikan diagnosis, seperti dengan melakukan pemeriksaan darah, pemeriksaan kerokan kulit, atau tes usap (swab test) untuk mencari virus penyebabnya. Pada kasus yang sangat jarang, dokter dapat melakukan pemeriksaan biopsi kulit dengan mengambil sedikit sampel jaringan kulit dan diperiksa di laboratorium.

 

Tata Laksana

Pengobatan dan terapi infeksi virus pada kulit akan bergantung pada penyebab infeksi dan tingkat keparahannya. Kebanyakan jenis infeksi virus pada kulit dapat membaik dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu sehingga terkadang tidak diperlukan tata laksana khusus. Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan memberikan obat antivirus. Namun, pada dasarnya tujuan tata laksana infeksi virus pada kulit bertujuan untuk mengurangi gejala, seperti:

  • Kompres dingin ke kulit Anda beberapa kali sehari untuk mengurangi gatal dan peradangan.
  • Konsumsi obat anti-alergi seperti antihistamin yang dijual bebas untuk mengurangi rasa gatal.
  • Gunakan krim dan salep yang dijual bebas untuk mengurangi rasa gatal dan tidak nyaman.

 

Komplikasi

Infeksi virus pada kulit pada umumnya dapat sembuh dalam beberapa hari hingga minggu tanpa menimbulkan komplikasi. Namun, jika Anda sering menggaruk ruam terlalu kuat, Anda mungkin akan membuat luka baru pada kulit yang memungkinkan terjadinya infeksi lainnya pada kulit.

 

Pencegahan

Cara pencegahan infeksi virus pada kulit pada dasarnya menyerupai infeksi virus pada umumnya, seperti:

  • Menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut yang merupakan pintu masuk virus dan kuman lainnya.
  • Bersihkan permukaan yang sering Anda dan orang lain sentuh, seperti gagang pintu, keran, dan meja.
  • Dapatkan vaksinasi terhadap virus yang memiliki vaksin yang tersedia.
  • Jaga jarak dengan orang yang sedang sakit, dan jangan menyentuh benda yang pernah disentuhnya.
  • Sering-seringlah mencuci tangan, terutama sebelum memegang makanan.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Infeksi virus pada kulit dapat menyebabkan berbagai macam gejala tergantung dari jenis virus penyebabnya. Konsultasikan diri atau anak Anda ke dokter jika mengalami ruam pada kulit yang Anda tidak yakin penyebabnya.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Dedi Yanto Husada
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Rabu, 26 Juni 2024 | 05:43

De Pietro, MaryAnn. Skin Infection: Types, Causes, and Treatment. (2022). Retrieved 20 Mei 2022, from https://www.healthline.com/health/skin-infection 

 

Najam, Misbah. Viral Infections: Types, Treatnent, and Prevention. (2020). Retrieved 20 Mei 2022, from https://www.narayanahealth.org/blog/viral-infections-types-treatment-and-prevention/ 

 

Oakley, Amanda. Viral Infections and The Skin. Retrieved 20 Mei 2022, from https://dermnetnz.org/topics/viral-skin-infections 

 

Starr, Oliver. Viral Skin Infections. (2017). Retrieved 20 Mei 2022, from https://patient.info/childrens-health/viral-skin-infections-leaflet