Kandidiasis Kutis

Credit: Pinterest. Gambar infeksi jamur Candida pada ketiak.

Bagikan :


Definisi

Normalnya, ada beberapa jenis bakteri dan jamur yang hidup dan tumbuh di kulit dalam jumlah sedikit untuk menjaga keseimbangan pertahanan kulit. Kebanyakan dari mereka tidak berbahaya. Kuman atau makhluk hidup kecil tersebut dapat menimbulkan infeksi jika mereka mulai berkembang biak dengan tidak terkendali.

Jamur Candida sp. adalah salah satu kuman yang berpotensi berbahaya. Ketika pertumbuhannya berlebihan di area kulit, kuku, atau rambut, dapat timbul infeksi jamur Candida pada kulit yang disebut kandidiasis kutis/kutaneus/kulit. 

Kandidiasis kutis umumnya menyebabkan ruam merah dan gatal, paling sering pada lipatan kulit. Ruam juga dapat menyebar ke area tubuh lainnya. Meskipun gejalanya sering mengganggu, infeksi ini dapat diobati dengan menjaga kebersihan kulit dan menggunakan krim atau bedak antijamur.

 

Kandidiasis Kutis pada Bayi 

Kandidiasis kutis adalah infeksi yang umum terjadi pada bayi. Ruam popok terkait kandidiasis adalah salah satu infeksi Candida yang paling sering ditemukan pada bayi. Ruam ini biasanya berwarna merah dengan batas yang jelas dan biasanya berlangsung lebih dari tiga hari. Perawatannya meliputi mengganti popok bayi sesering mungkin dan menggunakan pakaian longgar pada bayi.

Sariawan mulut adalah kejadian umum lainnya pada bayi baru lahir dan bayi di bawah 6 bulan. Gejalanya bisa berupa kulit pecah-pecah di sudut mulut dan bercak keputihan di bibir, lidah, atau bagian dalam pipi. Dokter dapat meresepkan obat antijamur yang dioleskan ke mulut bayi. Jika kandidiasis tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Konsultasi dengan dokter jika bayi Anda mengalami kandidiasis.

 

Kandidiasis Kutis pada Anak-anak

Meskipun anak yang sehat memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, namun sebuah studi menemukan bahwa tingkat infeksi jamur kulit pada anak-anak dapat meningkat dengan cepat. Anak-anak terkadang mengalami kandidiasis setelah mengkonsumsi antibiotik untuk mengobati penyakit tertentu. 

Anak-anak yang masih sering mengisap jempol lebih rentan terkena kandidiasis di dalam atau di sekitar dasar kukunya. Jika anak berusia 9 bulan atau lebih dan mengalami sariawan atau infeksi kulit berulang, ini menunjukkan ada masalah kesehatan yang mendasari, seperti HIV atau gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya. Anak-anak yang lebih tua dengan penyakit infeksi kulit berulang atau infeksi berat harus diperiksakan ke arah kemungkinan sakit diabetes melitus. 

 

Penyebab

Kandidiasis kutis terjadi ketika kulit terinfeksi jamur Candida. Sejumlah kecil jamur Candida secara alami hidup di kulit. Namun, ketika jamur ini mulai berkembang biak dengan tidak terkendali, maka dapat menyebabkan infeksi. Kandidiasis kutis antara lain dapat dipicu oleh:

  • Kondisi kulit yang basah atau lembab
  • Suhu hangat dan lembab dari pakaian ketat
  • Kebersihan pakaian dalam yang buruk dan jarang diganti
  • Obesitas
  • Penggunaan antibiotik dapat membunuh bakteri normal yang mengendalikan Candida di kulit
  • Penggunaan obat kortikosteroid atau obat lain yang menekan sistem kekebalan tubuh sehingga kekebalan tubuh melemah
  • Diabetes, kehamilan, atau kondisi medis lain yang menyebabkan penurunan kekebalan tubuh

Jamur Candida tumbuh subur di daerah yang hangat dan lembab. Itulah sebabnya mengapa infeksi sering mengenai area lipatan kulit. Bayi juga dapat terkena kandidiasis kutis, terutama pada area bokong. Popok cenderung menjadi lingkungan yang ideal bagi jamur Candida.

Kandidiasis kutis biasanya tidak menular. Namun, orang dengan sistem kekebalan yang lemah dapat mengalami kandidiasis setelah menyentuh kulit orang yang terinfeksi. Orang dengan sistem kekebalan yang terganggu juga lebih berisiko terkena infeksi berat akibat kandidiasis.

 

Faktor Risiko

Kandidiasis kulit dapat terjadi di hampir semua area tubuh, namun lebih sering pada daerah lipatan, dimana dua area kulit bersentuhan atau bergesekan. Area tersebut termasuk ketiak, selangkangan, serta sela-sela jari tangan dan kaki.

Jamur tumbuh subur pada kondisi hangat, lembab, dan berkeringat. Normalnya, kulit berfungsi sebagai penghalang yang efektif untuk melawan infeksi. Namun, jika terdapat luka atau kerusakan pada lapisan kulit, dapat menjadi jalur masuk jamur untuk menginfeksi kulit.

Jamur Candida akan menjadi patogen atau penyebab penyakit ketika kondisi lingkungan mendukung perkembangbiakannya. Kondisi tersebut antara lain cuaca panas dan lembab, kebersihan yang buruk, atau pakaian yang ketat. 

Infeksi candida cenderung lebih rentan pada:

  • Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas, karena cenderung memiliki banyak area lipatan kulit
  • Penderita diabetes
  • Penderita hipotiroidisme atau ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid
  • Orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Orang yang bekerja pada area berudara lembab
  • Wanita hamil
  • Obat-obatan tertentu seperti golongan kortikosteroid topikal, antibiotik, dan pil KB

Jika Anda menggunakan obat-obatan yang disebutkan di atas, Anda harus memeriksa secara teratur apakah terdapat tanda-tanda kandidiasis kutis pada kulit Anda.

 

Gejala

Gejala utama kandidiasis kutis adalah ruam. Ruam sering menyebabkan kemerahan dan rasa gatal yang hebat. Pada beberapa kasus, infeksi menyebabkan kulit menjadi pecah-pecah dan terasa sakit, timbul lepuh, atau benjolan kecil bernanah.

Ruam dapat mengenai berbagai bagian tubuh, namun lebih sering pada lipatan kulit, seperti ketiak, selangkangan, sela-sela jari, atau pada lipatan di bawah payudara. Selain itu, Candida juga dapat menyebabkan infeksi pada kuku, tepi kuku, dan sudut mulut.

 

Diagnosis

Dokter dapat membuat diagnosis hanya dengan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa lokasi ruam dan tampilan kulit. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan kultur kulit untuk menunjang diagnosis kandidiasis kutis.

Pada pemeriksaan kultur kulit, dokter menggosokkan kapas pada area yang terinfeksi dan mengumpulkan sampel kulit. Sampel kemudian dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan keberadaan jamur Candida.

 

Tata Laksana

Kandidiasis kutis biasanya dapat diberikan penanganan awal dengan pengobatan rumahan. Yang paling penting adalah menjaga kebersihan kulit dengan baik. Membersihkan kulit secara teratur dan mengeringkan kulit secara menyeluruh dapat mencegah kulit menjadi lembab. Hal ini penting dalam mencegah infeksi Candida.

Ada banyak perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati infeksi kandidiasis, antara lain:

  • Segera ganti pakaian jika basah, seperti pakaian renang atau pakaian olahraga yang berkeringat
  • Ganti kaos kaki dan pakaian dalam secara teratur
  • Kenakan pakaian yang longgar
  • Gunakan sabun lembut dan bebas pewangi pada area yang terkena
  • Konsumsi probiotik
  • Diet rendah gula

Karena kadar gula darah yang tinggi berperan pada perkembangan infeksi Candida, menjaga gula darah tetap terkendali dapat membantu meringankan gejala. Anda dapat menurunkan gula darah dengan diet rendah gula dan berolahraga selama 30 menit minimal 3 kali per minggu. Jika Anda menderita diabetes, sangat penting untuk terus mengikuti saran dokter mengenai pengobatan diabetes Anda.

Pada kasus kandidiasis yang berat atau berulang, dokter akan merekomendasikan penggunaan krim atau bedak antijamur yang dioleskan ke kulit. Krim antijamur yang dijual bebas antara lain clotrimazole, miconazole, dan, tioconazole. Dokter juga dapat meresepkan krim antijamur seperti nistatin atau ketoconazole ketika krim yang dijual bebas tidak efektif.

Jika infeksi telah menyebar ke area lain di dalam tubuh, seperti tenggorokan atau mulut, Anda mungkin perlu obat antijamur minum untuk mengobatinya.

Kandidiasis kulit biasanya akan sembuh dengan pengobatan dan kebanyakan dapat sembuh total tanpa komplikasi. Jika diobati, kandidiasis biasanya sembuh dalam satu hingga dua minggu, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Namun, infeksi masih bisa kambuh lagi di kemudian hari jika pasien terpapar oleh pemicu infeksi. 

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, terutama orang yang menjalani kemoterapi atau mengidap HIV/AIDS, memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk terkena infeksi candida berat atau yang mengancam jiwa. Jika Anda sedang menjalani kemoterapi atau mengidap HIV/AIDS dan mengalami sakit tenggorokan berat, sakit kepala, atau demam tinggi, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter.

 

Komplikasi

Komplikasi kandidiasis kutis antara lain:

  • Infeksi pada kuku dapat menyebabkan bentuk kuku yang aneh dan infeksi meluas ke sekitar kuku
  • Infeksi kulit candida ada kemungkinan untuk kambuh kembali jika terpapar faktor risiko infeksi
  • Kandidiasis yang menyebar luas terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah

 

Pencegahan

Ada beberapa langkah sederhana untuk mengurangi risiko infeksi candida, seperti:

  • Menghindari kondisi lembab yang berlebihan pada kulit
  • Kenakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak membuat kulit lembab
  • Jaga ketiak, selangkangan, dan area lipatan lainnya yang rentan terhadap infeksi agar tetap bersih dan kering
  • Selalu mandi dan keringkan badan secara menyeluruh setelah beraktivitas yang menimbulkan berkeringat
  • Jika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, jaga lipatan kulit agar tetap kering dan tidak lembab
  • Kenakan sandal atau alas kaki terbuka saat cuaca hangat
  • Ganti kaus kaki dan pakaian dalam secara teratur

Uji klinis pada bayi usia 3-15 bulan, penggunaan popok yang menyerap keringat dibandingkan dengan popok tradisional dapat mengurangi jumlah Candida hampir dua pertiga kali. Selain itu, penggunaan antibiotik pada bayi juga meningkatkan risiko infeksi Candida. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik harus sesuai dengan aturan dokter untuk mencegah infeksi jamur Candida. 

 

Kapan Harus ke Dokter? 

Konsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala kandidiasis kutis sebelum infeksi meluas dan menimbulkan komplikasi.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Aprilia Dwi Iriani
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Kamis, 24 Maret 2022 | 12:40

Nall R. (2019). Candidiasis of the skin (cutaneous candidiasis). Retrieved 15 March 2022, from https://www.healthline.com/health/skin/cutaneous-candidiasis

Candida fungus skin infection. (2019). Retrieved 15 March 2022, from https://www.healthline.com/health/skin/candida-fungus

Flowers RH. (2020). Cutaneous candidiasis. Retrieved 15 March 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/1090632-overview

Candida infection of the skin. (2020). Retrieved 15 March 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/000880.htm