Luka Akibat Sengatan Listrik

llustrasi anak-anak yang akan menyentuh aliran listrik

Bagikan :


Definisi

Luka akibat sengatan listrik atau tersetrum merupakan bentuk cedera atau gangguan fisik yang kompleks dan selalu dikaitkan dengan angka kematian dan kesakitan yang tinggi. Luka akibat sengatan listrik dapat juga diartikan sebagai bentuk cedera mekanik yang dapat terjadi akibat tersambar petir atau kontak dengan arus listrik voltase rendah atau tinggi. Kebanyakan kasus dari luka akibat sengatan listrik merupakan kejadian yang tiba-tiba, tidak terduga, dan biasanya dapat dicegah.

Keparahan luka akibat sengatan listrik bergantung pada jenis arus, tegangan, dan hambatan dari aliran listrik. Biasanya bentuk luka akibat sengatan listrik berupa luka bakar yang diakibatkan oleh kontak tubuh seseorang secara langsung dengan arus listrik yang ada. Gangguan fisik yang disebabkan oleh luka akibat sengatan listrik dapat menyebabkan kematian. Meskipun demikian, apabila tidak fatal, cedera yang terjadi dapat menyebabkan gangguan fungsi pada beberapa jaringan hingga organ tubuh.

Kejadian kematian yang disebabkan oleh luka akibat sengatan listrik di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 1000 kematian per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 400 kasus disebabkan oleh luka akibat sengatan listrik voltase tinggi, dan sekitar 50–300 kasus akibat tersambar petir. Sekitar 30.000 kasus merupakan kejadian luka akibat sengatan listrik yang tidak menyebabkan kematian. Sekitar 20% kasus terjadi pada anak-anak dan paling banyak terjadi pada usia remaja. Walaupun belum ada data spesifik di Indonesia, hal yang mirip juga banyak terjadi.

Pada usia dewasa biasanya terjadi di lingkungan kerja dan menjadi penyebab keempat dari kematian traumatik yang disebabkan oleh luka akibat sengatan listrik yang berkaitan dengan tempat kerja. Di sisi lain, pada anak-anak luka akibat sengatan listrik biasanya terjadi di rumah.

 

Penyebab

Seseorang dapat mengalami luka akibat sengatan listrik di rumah misalnya terkena dari alat listrik sederhana di rumah, kabel ekstensi listrik, atau stop kontak. Umumnya kasus yang terjadi di rumah akibat hal-hal tersebut jarang menyebabkan gangguan fisik yang bermakna atau komplikasi yang berat.

Anak-anak yang tidak dipantau akivitasnya oleh orang tua sering mengalami luka akibat sengatan listrik voltase rendah tanpa disertai kehilangan kesadaran atau henti jantung. Usia dewasa pun dapat mengalami sengatan listrik di rumah tanpa disengaja akibat kontak dengan arus listrik yang rendah terutama saat memasang lampu.

Meskipun luka akibat sengatan listrik voltase rendah jarang menimbulkan luka yang bermakna namun luka dapat menjadi parah serupa dengan akibat sengatan listrik voltase tinggi apabila terjadi kontak yang lama dengan arus listrik tersebut. Hal ini dapat menyebabkan tetanus otot atau otot-otot tubuh menjadi tegang dan menganggu irama listrik jantung pada tubuh.

Sekitar 50% dari keseluruhan kasus sengatan listrik yang ditemui terjadi di tempat kerja akibat kontak dengan saluran arus listrik dan sekitar 25% kasus terjadi akibat kontak dengan mesin atau peralatan listrik lainnya.

 

Faktor Risiko

Pengenalan mengenai beberapa faktor risiko sangat berperan penting dalam pencegahan hingga pengobatan luka akibat sengatan listrik. Semua orang dapat saja berisiko mengalami luka akibat sengatan listrik. Namun, ada beberapa faktor risiko yang lebih menentukan apakah Anda akan mengalami luka akibat sengatan listrik atau tidak di masa depan.

Beberapa faktor risiko diantaranya:

  • Memiliki pekerjaan atau bekerja dengan paparan alat-alat listrik
  • Bekerja di luar gedung yang mungkin rentan tersambar petir
  • Berada di lapangan luas saat petir masih berlangsung
  • Bekerja dengan sistem elektronik tanpa mendapatkan pelatihan yang memumpuni

 

Gejala

Beberapa gejala yang dapat timbul bergantung pada voltase dan lamanya pajanan dari arus listrik yang ada. Gejala-gejala yang umumnya dapat dirasakan apabila mengalami sengatan listrik adalah sebagai berikut:

  • Kejang otot yang berat
  • Rasa baal atau kesemutan
  • Lemas atau keliyengan
  • Luka bakar
  • Sakit kepala
  • Pusing berputar
  • Kejang
  • Irama jantung yang tidak teratur
  • Gejala yang lebih berat dapat berupa kehilangan kesadaran hingga terhentinya organ jantung dan paru

 

Diagnosis

Diagnosis luka akibat sengatan listrik merupakan diagnosis klinis, artinya dokter dapat menetepkan diagnosis tersebut melalui wawancara medis khusus dan pemeriksaan fisik pada umumnya melalui penampakan area luka yang dapat terlihat. Meskipun demikian, ada beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat membantu dokter untuk menetapkan diagnosis pasti, seperti pemeriksaan rekam jantung (elektrokardiogram/EKG) hingga pemeriksaan urinalisis lengkap

Diagnosis luka akibat sengatan listrik harus dilakukan oleh dokter karena memerlukan penanganan yang khusus. Sebaiknya Anda beritahu dokter bila Anda pernah mengalami luka akibat sengatan listrik sebelumnya. Informasi seperti kapan pertama kali gejala muncul juga akan membantu dokter mendiagnosis dan menentukan penanganan terbaik pada saat pasien pertama kali diperiksa oleh dokter.

 

Tata Laksana

Penanganan pertama yang dapat diberikan oleh Anda apabila Anda menemukan kasus luka akibat sengatan listrik terjadi pada orang lain adalah sebagai berikut:

  • Matikan arus aliran listrik bila memungkinkan jika Anda dapat melakukannya secara aman dengan mencabut kabel atau mematikan circuit breaker
  • Hubungi telepon darurat (118) untuk mendapatkan pertolongan medis darurat
  • Jauhi orang tersebut dari aliran listrik yang ada dengan mendorongnya menggunakan objek benda yang tidak konduksi dengan listrik, seperti kursi atau benda lainnya dan tidak menggunakan objek benda yang basah atau memiliki bahan metal
  • Cek aliran napas, daya napas, dan denyut nadi setelah orang tersebut jauh dari sumber listrik
  • Lakukan bantuan resusitasi jantung paru (RJP) apabila orang tersebut tidak sadar dan Anda tidak dapat meraba denyut nadinya

 

Komplikasi

Komplikasi biasanya terjadi pada luka akibat sengatan listrik voltase tinggi. Bentuk gangguan fisik yang dapat muncul berupa kerusakan elektrokimia atau termal pada jaringan tubuh yang terkena dengan risiko terjadinya penggumpalan protein, kematian jaringan tubuh, atau hemolisis (pecahnya sel darah) dan trombosis (tersumbatnya aliran darah).

Beberapa komplikasi jangka panjang yang dapat muncul akibat luka sengatan listrik meliputi kejang, kehilangan keseimbangan dan koordinasi tubuh, gangguan saraf (neuropati), telinga berdenging (tinnitus), kesulitan untuk fokus atau menghafal, mudah depresi, atau stres pascatrauma.

 

Pencegahan

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah terkena luka akibat sengatan listrik adalah sebagai berikut:

  • Jauhkan alat-alat listrik dari sentuhan anak-anak
  • Pakaikan child-safety covers (pelindung) pada seluruh peralatan listrik
  • Selalu ikuti petunjuk saat menggunakan alat yang bertenaga listrik
  • Hindari penggunaan alat yang bertenaga listrik di kamar mandi
  • Matikan seluruh circuit breaker ketika Anda sedang melakukan perbaikan alat yang menggunakan tenaga listrik

 

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila sudah terjadi luka bakar akibat sengatan listrik, untuk mencegah terjadinya komplikasi fisik yang lebih berat, Anda perlu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan penapisan terhadap kondisi fisik setelah kontak dengan arus listrik. Anda bisa memeriksan diri lebih lanjut ke dokter spesialis emergensi medis (Sp.EM) atau dokter spesialis bedah (Sp.B) atau dokter spesialis bedah plastik (Sp.BP). Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang tertentu untuk menetapkan diagnosis pasti terkait dengan komplikasi yang dapat muncul akibat sengatan listrik dan tata laksana yang tepat.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Apri Haryono Hafid
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 9 Juni 2022 | 12:34

Medscape. Electrical injuries in emergency medicine. March 2020. https://emedicine.medscape.com/article/770179-overview#a4

Medscape. Electrical injuries. May 2021. https://emedicine.medscape.com/article/433682-overview

Mayo Clinic. Electrical shock: first aid. July 2020. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-electrical-shock/basics/art-20056695

Zemaitis MR, Foris LA, Lopez RA, et al. Electrical Injuries. [Updated 2022 May 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448087/

Medline Plus. Electrical injury. November 2021. https://medlineplus.gov/ency/article/000053.htm