Migrain

Migrain
Migrain tidak bisa disembuhkan, pengobatan dilakukan hanya untuk mengurangi gejala yang terjadi dan migrain dapat di kontrol dengan cara menghindari faktor pencetusnya.

Bagikan :


Definisi

Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut dan biasanya hanya terjadi pada satu sisi kepala. Nyeri kepala migrain dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari, dan dapat menimbulkan gejala seperti mual, muntah, sensitif terhadap suara dan cahaya. Migrain lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Pada penderita migrain, serangan nyeri kepala sebelah umumnya mulai terjadi pada masa pubertas. Nyeri kepala migrain akan terasa lebih berat bila muncul di usia 35 hingga 45 tahun.

 

Penyebab

Hingga saat ini masih belum bisa dipastikan penyebab pasti dari migrain, namun dalam beberapa kasus migrain, ditemukan adanya penurunan kadar zat dalam otak yaitu serotonin. Kondisi penurunan serotonin ini diduga menyebabkan timbulnya nyeri kepala. Sejumlah faktor berikut ini diduga dapat memicu timbulnya serangan migrain seperti stres, kecemasan berlebihan, depresi, adanya perubahan hormon terutama pada wanita. Kadar hormon estrogen pada wanita memiliki keterikatan erat dengan migrain.

Selain itu, konsumsi makanan olahan atau makanan dengan rasa asin, makanan yang ditambah pemanis, perasa gurih, minuman beralkohol dan kafein dapat meningkatkan risiko terjadinya migrain. Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk juga dapat menyebabkan terjadinya migrain. Faktor dari lingkungan seperti paparan asap rokok, aroma parfum yang menyengat, cat, serta mengonsumsi obat-obatan seperti pil KB atau menjalani terapi hormon juga dapat mencetuskan migrain. Selain hal-hal tersebut, migrain rentan terjadi pada wanita dan Anda dengan riwayat keluarga memiliki penyakit migrain.

 

Faktor Risiko

         Beberapa faktor risiko yang menyebabkan Anda menjadi rentan mengalami migrain seperti berikut:

  • Riwayat keluarga dengan migrain.
  • Usia. Migrain dapat muncul di segala usia namun lebih sering terjadi saat memasuki usia remaja. Puncak angka kejadian migrain biasanya pada usia 30 tahunan dan perlahan menjadi lebih jarang dan lebih ringan.
  • Jenis kelamin. Wanita lebih berisiko menderita migrain dibandingkan pria, dan perubahan hormon dapat memicu terjadinya migrain seperti contohnya migrain yang terjadi sebelum menstruasi. Migrain biasanya membaik setelah menopause.
  • Penggunaan obat-obat hormonal seperti pil KB.
  • Kondisi medis lain seperti depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan bipolar.

 

Gejala

Nyeri kepala migrain dapat terjadi di anak-anak, remaja, bahkan dewasa. Migrain memiliki 4 fase gejala yaitu fase prodromal, fase aura, fase serangan dan fase post-drone.

  • Fase prodromal: fase ini biasanya muncul beberapa hari hingga beberapa jam sebelum serangan terjadi, pada fase ini biasanya ditandai dengan gejala seperti perubahan suasana hati atau mood swing, perubahan nafsu makan, konstipasi, leher terasa kaku, rasa ingin buang air kecil meningkat, lebih sering menguap, lebih sering  merasa haus.
  • Fase aura: migrain dapat disertai dengan fase aura maupun tanpa aura. Migrain disertai dengan aura disebut classic migraine, sedangkan migrain tanpa aura disebut common migraine.

Pada kasus migrain dengan aura, pada beberapa orang, aura dapat terjadi sebelum atau saat serangan terjadi. Aura mulai muncul perlahan dan dapat bertahan hingga 20-60 menit. Gejala aura bisa bermacam-macam dan berbeda-beda di setiap orang, seperti contohnya ada kilatan cahaya, bentuk-bentuk bayang tertentu, bercak atau titik titik cahaya pada objek yang sedang dilihat, tubuh terasa lemas, wajah atau salah satu sisi tubuh mati rasa, tiba-tiba merasa kesulitan bicara, penglihatan tiba-tiba menghilang sementara, tangan dan kaki terasa kebas, kesemutan, mendengar suara-suara dan bisa berupa gerakan seperti kejang. Pada kasus migrain tanpa aura, nyeri kepala terjadi secara mendadak tanpa diawali dengan gejala apapun. Jenis migrain tanpa aura ini paling banyak terjadi.

  • Fase serangan: Setelah fase aura terjadi, muncul lah fase serangan. Pada fase serangan ini adalah tahap di mana gejala migrain umumnya muncul. Serangan ini bisa bertahan 4 hingga 72 jam atau lebih apabila tidak segera ditangani. Gejala serangan dapat berupa nyeri di satu sisi kepala, tetapi juga dapat menyerang dua sisi secara bersamaan, nyeri kepalanya berdenyut, mual, muntah, sensitif terhadap cahaya dan suara bahkan bau, nyeri dapat semakin memburuk dengan gerakan, batuk atau bersin.
  • Fase post drone: Setelah serangan berakhir, anda biasanya akan merasa lemas dan kebingungan, inilah yang disebut fase post drone. Gejala-gejala migrain ini biasanya lebih sering terjadi pada pagi hari saat bangun dari tidur. Pada beberapa orang dapat mengalami serangan pada waktu yang dapat diprediksi seperti sebelum menstruasi.

 

Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis migrain dapat diperoleh melalui wawancara mendalam kepada pasien mengenai gejala yang dialami, angka kejadiannya dan apakah terdapat pemicunya. Selain itu perlu ditanya mengenai riwayat dalam keluarga serta pengaruh faktor dari luar seperti lingkungan, pekerjaan dan lain-lain. Selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan migrain bukan disebabkan kondisi lain yang serius. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan pemeriksaan saraf untuk menyingkirkan kemungkinan penyebabnya saraf, kemudian diperiksa apakah terdapat kelemahan pada sistem saraf dan anggota gerak, dapat juga dilakukan tes darah untuk menyingkirkan masalah pembuluh darah, infeksi tulang belakang dan otak. Pemeriksaan CT scan dan MRI dilakukan hanya sesuai anjuran dokter untuk mendapatkan gambar otak dan pembuluh darah secara detail. Pemeriksaan pungsi lumbal dapat dilakukan untuk menyingkirkan dugaan infeksi atau perdarahan otak dengan cara mengambil sampel cairan saraf tulang belakang.

 

Tata Laksana

Migrain tidak bisa disembuhkan, pengobatan dilakukan hanya untuk mengurangi gejala yang terjadi dan migrain dapat di kontrol dengan cara menghindari faktor pencetusnya. Pasien dengan migrain dianjurkan beristirahat di kamar yang sepi dengan penerangan seminimal mungkin atau gelap, dapat pula memijat kepala atau pelipis, kompres dingin di atas dagu atau di belakang leher, serta melakukan relaksasi otot. Apabila tata laksana ini belum bisa meringankan gejala migrain, dapat diberikan obat berupa pereda nyeri, obat antimual dan antiemetik untuk mengatasi gejala mual dan muntah

 

Komplikasi

         Komplikasi dari migrain dapat terjadi akibat pengobatan dari migrain itu sendiri seperti sakit kepala karena konsumsi obat berlebihan (biasanya apabila lebih dari 10 hari atau dalam dosis tinggi), gangguan pada perut. Selain itu, walaupun angka kejadiannya jarang penderita migrain dapat mengalami gejala aura yang tidak hilang lebih dari 1 minggu setelah serangan migrain, gangguan psikologis seperti cemas, panik ataupun depresi, migroin kronis dimana serangan migrain terjadi selama lebih dari 15 hari dalam 3 bulan, dan status migrainosus yaitu serangan migrain parah yang bertahan lebih dari 3 hari.

 

Pencegahan

 Migrain dapat dicegah yaitu salah satu caranya dengan menghindari pemicu migrain yang dapat menyebabkan serangan seperti stres dan makanan tertentu seperti coklat, keju yang sudah lama atau basi, tidak makan, puasa, minuman yang mengandung kafein atau alkohol. Selain itu disarankan bagi penderita migrain untuk olahraga rutin dan teratur, tidak melewatkan waktu makan dan menerapkan pola makan sehat, menghindari mengonsumsi alkohol dan kafein, minum air putih secukupnya, mengatasi stres, tidur yang cukup dan teratur, mengonsumsi obat pencegah migrain sesuai anjuran dokter serta mengonsumsi obat untuk mengatasi kondisi medis tertentu seperti obat antikejang atau obat tekanan darah tinggi agar terkontrol.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera pergi ke dokter apabila migrain disertai kondisi medis tertentu seperti sakit kepala menyerang secara tiba-tiba dan terasa sangat sakit yang belum pernah dirasakan sebelumnya, sakit kepala disertai demam, leher kaku, kejang, ruam, pandangan mata berbayang, lemas, sakit kepala disertai kelumpuhan atau kelemahan anggota tubuh sebagian, bicara cadel, kesulitan berbicara dan menelan, sakit kepala baru muncul diusia lebih dari 50 tahun, sakit kepala bertambah parah ketika berolahraga, setelah melakukan hubungan seks, batuk atau bersin, serta sakit kepala muncul setelah mengalami cedera kepala.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Vega Audina
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Rabu, 19 Juni 2024 | 09:36

Migraine - Symptoms and causes.Mayo Clinic. 2021 

NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Migraine. 

Burstein, et al. (2015). Migraine: Multiple Processes, Complex Pathophysiology. The Journal of Neuroscience: The Official Journal of the Society for Neuroscience, 35(17), pp. 6619-29. 

National Headache Foundation. Migraine