Trauma masa kecil bukan hanya berdampak pada masa kecil anak namun beberapa trauma dapat bertahan hingga dewasa. Pada orang dewasa, trauma masa kecil bisa membuat Anda sulit tidur, menyalahkan diri, malu, dan selalu merasa insecure. Apa saja jenis trauma masa kecil yang bisa dialami orang dewasa dan bagaimana mengatasinya?
Beragam Peristiwa yang Bisa Menyebabkan Trauma
Trauma dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Peristiwa traumatis biasanya terjadi tidak terduga, secara berulang, dilakukan dengan sengaja oleh orang yang berbuat jahat dan peristiwa lain di mana anak tidak siap menghadapinya.
Beberapa bentuk peristiwa yang terjadi pada masa kanak-kanak dan bisa menyebabkan seseorang memiliki trauma di kemudian hari antara lain:
Kekerasan
Kekerasan pada anak bisa terjadi secara fisik, emosional dan seksual. Kekerasan fisik berarti semua perbuatan yang menyebabkan rasa sakit secara fisik seperti dipukul, ditendang atau dijambak. Kekerasan emosional berarti semua perbuatan yang menyebabkan luka emosional seperti mengkritik, mengancam, mencerca atau merendahkan diri. Sedangkan kekerasan seksual adalah segala interaksi antara anak dengan anak atau orang dewasa lain, di mana korban menjadi korban pelecehan seksual atau pemerkosaan.
Baca Juga: Trauma Masa Kanak-Kanak yang Bisa Membentuk Pribadi Mudah Marah
Penelantaran
Seperti halnya kekerasan, penelantaran juga dapat terjadi dalam bentuk fisik dan emosional. Penelantaran fisik berarti orang tua atau keluarga tidak pernah memenuhi kebutuhan dasar anak seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal, sedangkan penelantaran emosional berarti pengabaian kebutuhan emosional anak terhadap perhatian, dukungan, kasih sayang.
Trauma medis
Trauma medis meliputi respon fisik dan psikologis dari anak terhadap nyeri, cedera, penyakit serius, tindakan medis, dan pengalaman selama pengobatan yang bersifat invasif atau menakutkan, seperti operasi atau tindakan lainnya. Trauma medis bisa muncul sebagai respon terhadap satu atau beberapa pengalaman terkait hal medis yang dialami anak.
Masalah dalam keluarga
Anak-anak juga dapat mengalami masalah dalam keluarga atau rumah tangga yang membuat trauma seperti melihat kekerasan fisik yang terjadi di keluarga, mengalami perceraian orang tua, memiliki anggota keluarga yang terlibat masalah kriminal atau masalah lainnya, hingga kehilangan orang yang dicintai.
Masalah dalam lingkungan dan sosial
Adanya masalah pada lingkungan dan sosial juga dapat memicu trauma. Peristiwa seperti perisakan, tindakan kekerasan, diskriminasi dari lingkungan sekitar, kesulitan ekonomi hingga menjadi korban musibah bencana alam merupakan pemicu trauma yang bisa dialami anak-anak.
Baca Juga: Jenis-Jenis Trauma yang Bisa Dialami Korban Kekerasan Seksual
Tanda Seseorang Mengalami Trauma Masa Kecil
Tanda dari trauma masa kecil bisa sangat bervariasi pada setiap orang. Seiring waktu, peningkatan kedewasaan seseorang, atau bila mereka menjalani pengobatan profesional, beberapa orang bisa pulih dari trauma masa kecil mereka. Ada juga individu yang terus terpengaruh oleh hal-hal yang terjadi di masa kecilnya dan terus membawa perasaan buruk tersebut hingga dewasa.
Trauma masa kecil bisa dapat meninggalkan kenangan buruk dan memberikan dampak terhadap hidup Anda saat dewasa. Banyak efek trauma yang bisa dialami meskipun peristiwa traumatis tersebut telah lama berlalu.
Beberapa tanda dari trauma masa kecil yang bisa terus bertahan hingga dewasa adalah:
- Kurang percaya dengan orang lain
- Memiliki hubungan yang buruk, tidak memuaskan atau kacau dengan orang lain
- Mengalami perubahan suasana hati dan tidak stabil secara emosional
- Sulit berkonsetrasi dan fokus
- Mudah marah dan bersifat agresif
- Sulit tidur
- Menyalahgunakan obat atau zat terlarang
- Menghindari orang, tempat dan situasi yang menyebabkan peristiwa traumatis
- Menyalahkan diri sendiri
- Menarik diri dari sosial
Trauma masa kecil juga dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah kesehatan mental seperti mengalami gangguan panik, fobia pada benda atau hal tertentu, dan depresi.
Terkadang trauma masa kecil pada orang dewasa tidak dapat ditunjukkan dengan gejala yang dapat didiagnosis. Trauma yang Anda rasakan dapat membentuk Anda menjadi pribadi yang temperamental, sulit percaya dengan orang lain, sulit mengungkapkan perasaan dan lebih mudah stres.
Efak trauma masa kecil pada setiap orang berbeda-beda dan mungkin tidak jelas terlihat. Jika Anda merasa hal ini mengganggu kehidupan sosial sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan ke psikiater atau psikolog. Anda juga bisa berkonsultasi dan mendapatkan informasi penting seputar kesehatan dalam aplikasi Ai Care yang berbasis artificial intelligence.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Yankes Kemkes. (2022). Trauma Masa Kecil Menimbulkan Risiko Gangguan Psikologis saat Dewasa. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1480/trauma-masa-kecil-menimbulkan-risiko-gangguan-psikologis-saat-dewasa
The National Child Traumatic stress Network. Trauma Types. Available from: https://www.nctsn.org/what-is-child-trauma/trauma-types
King-White, D. (2022). Childhood Trauma: Types, Causes, Signs, and Treatments. Available from: https://www.choosingtherapy.com/childhood-trauma/
Gillette, H. (2021). Main Signs of Childhood Trauma in Children and Adults. Available from: https://psychcentral.com/ptsd/effects-and-signs-of-childhood-trauma#whats-trauma