• Beranda
  • penyakit
  • Sering Dikira Sama, Ini Beda Antara Bintitan dan Kalazion

Sering Dikira Sama, Ini Beda Antara Bintitan dan Kalazion

Sering Dikira Sama, Ini Beda Antara Bintitan dan Kalazion
Credit: Freepik

Bagikan :


Anda tentu sudah familiar dengan benjolan di kelopak mata atau yang dikenal dengan bintitan (stye). Namun ternyata tidak semua benjolan di mata adalah bintitan. Bisa jadi, benjolan di mata yang Anda alami adalah kalazion. Meskipun kalazion mirip dengan bintitan, namun sebenarnya penyebab dan penanganan keduanya berbeda.

 

Perbedaan Kalazion dan Bintitan

Kalazion dan bintitan ditandai dengan terjadinya benjolan di area mata. Terkadang memang sulit membedakan antara kalazion dan bintitan karena secara fisik benjolan yang muncul sangat mirip. Dengan mengetahui perbedaan antara kalazion dan bintitan, kedua kondisi tersebut dapat ditangani dengan tepat sehingga mencegah infeksi berlanjut.

Dilansir dari Verywell Health, berikut ini beberapa perbedaan kalazion dan bintitan:

1. Gejala dan penyebab

Bintitan

Bintitan (stye) atau yang dalam istilah medis dikenal dengan istilah hordeolum adalah benjolan merah yang menyakitkan di kelopak mata. Bintitan disebabkan oleh infeksi bakteri di kelenjar penghasil keringat di kelopak mata. Ketika kelenjar ini mengalami infeksi, maka di bagian kelopak mata akan terbentuk benjolan.

Berdasarkan lokasi terjadinya, hordeolum ini dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu hordeolum eksternal dan internal. Hordeolum eksternal adalah jenis bintitan yang paling sering terjadi, yaitu benjolan yang berada di bagian luar kelopak mata atas atau bawah. Sedangkan hordeolum internal adalah benjolan yang terbentuk di salah satu kelopak mata bagian dalam yang menghadap bola mata.

Dilansir dari John Hopkins Medicine, gejala bintitan antara lain:

  • Munculnya benjolan yang nyeri, kemerahan dan nyeri pada kelopak mata
  • Terasa seperti ada yang mengganjal di mata
  • Mata mudah berair
  • Sensitif terhadap cahaya

Kalazion

Kalazion adalah benjolan di kelopak mata Anda yang terjadi akibat adanya sumbatan di kelenjar minyak pada kelopak mata. Pada awalnya kalazion terasa sakit, namun setelah beberapa lama rasa sakit akan mereda. Dari tempat terbentuknya, kalazion bisa terbentuk di kelopak mata atas namun juga dapat terbentuk di kelopak mata bawah. 

Penyebab kalazion itu sendiri dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya seperti blefaritis (peradangan kelopak mata), rosacea, dermatitis seboroik, dan pernah mengalami kalazion sebelumnya. Kalazion biasanya dialami oleh kelompok usia 30-50 tahun dan jarang terjadi pada anak-anak.

Jika Anda memiliki kalazion, gejala yang muncul antara lain:

  • Munculnya benjolan tanpa rasa sakit di kelopak mata
  • Warna benjolan umumnya sewarna dengan kulit
  • Mata mengalami iritasi ringan yang menyebabkan mata berair
  • Penglihatan kabur karena adanya tekanan pada bola mata

 

2. Penanganan

Bintitan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya selama 2 minggu. Jika lebih dari 2 minggu bintitan tidak kunjung mereda, maka sebaiknya periksakan ke dokter. Bintitan dan kalazion dapat ditangani dengan cara serupa, yaitu:

  • Kompres air hangat. Basahi waslap dengan air hangat lalu kompres ke bagian mata yang benjol selama 15 menit. Lakukan ini 3 kali sehari untuk membantu meredakan peradangan dan membantu membuka sumbatan kelenjar minyak.
  • Pijat bagian mata secara lembut. Memijat mata dapat membantu mengurai sumbatan kelenjar minyak, namun pastikan tangan Anda bersih saat memijat area mata.
  • Menjaga kebersihan mata. Bersihkan area mata menggunakan pembersih yang aman bagi daerah mata. Jika diperlukan, gunakan sabun atau tisu pembersih khusus mata untuk menjaga kebersihan mata.

 

Bintitan dan kalazion bukan merupakan kondisi yang berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun jika peradangan tidak sembuh dalam 2 minggu maka sebaiknya segera periksakan ke dokter, terutama jika benjolan tampak semakin parah dan mengganggu penglihatan. Dokter akan melakukan serangakaian pemeriksaan agar dapat merekomendasikan penanganan yang tepat.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!




Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 01:04

Caceres, V. (2021). Chalazion vs. Stye: What Are the Differences?. Available from: https://www.verywellhealth.com/chalazion-vs-stye-5197580

Boyd, K. (2021). What Are Chalazia and Styes?. Available from: https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-are-chalazia-styes

Nadel, J. (2022). Differences Between Chalazion and Styes. Available from: https://khealth.com/learn/stye/chalazion-vs-stye/

Cleveland Clinic. Chalazion. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17657-chalazion#

Cleveland Clinic. Stye. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17658-stye

John Hopkins Medicine. Hordeolum (Stye). Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hordeolum-stye#