Benarkah Stres Memicu Bintitan?

Benarkah Stres Memicu Bintitan?
Ilustrasi infeksi mata. Credit: Freepik

Bagikan :


Bintitan adalah benjolan kemerahan pada kelopak mata yang nyeri dan tampak seperti bisul atau jerawat. Benjolan ini bisa terbentuk di kelopak mata luar, tetapi juga bisa muncul di kelopak mata bagian dalam. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri, namun benarkah stres dapat memicu bintitan?

 

Hubungan Stres dengan Bintitan

Bintitan atau hordeolum adalah infeksi bakteri yang menyerang kelenjar penghasil minyak di kelopak mata. Bakteri penyebab bintitan biasanya adalah bakteri Staphylococcus.

Pada bintitan, terbentuk benjolan mirip bisul atau jerawat dan terkadang terasa nyeri jika disentuh. Sering kali, benjolan ini mirip dengan kalazion, namun bedanya, kalazion disebabkan oleh sumbatan pada kelenjar minyak dan tidak disebabkan oleh bakteri. Bintitan biasanya hanya terjadi pada satu kelopak mata, tetapi bintitan juga dapat terjadi pada kedua kelopak mata.

Saat ini belum ada penelitian ilmiah yang menunjukkan hubungan langsung antara stres dan bintitan. Namun, jika Anda sering mengalami bintitan, ada kemungkinan hal ini berkaitan dengan stres atau kualitas tidur yang buruk. Dilansir dari Healthline, sejumlah dokter mata melaporkan bahwa kurang tidur dan stres dapar meningkatkan risiko bintitan. 

Ketika stres, sistem kekebalan tubuh akan menurun sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Penelitian mengungkapkan bahwa saat stres, hormon stres seperti norepinefrin dapat diubah menjadi asam dihidroksimandelat (DHMA) yang dapat menarik bakteri ke area tubuh yang rentan infeksi.

Stres juga dapat mengganggu tidur. Kurang tidur menyebabkan kekebalan tubuh menurun, sehingga memengaruhi kemampuan sel T dalam melawan infeksi. Selain itu, ketika Anda kelelahan, Anda kemungkinan tidak menjaga kebersihan tangan dan mata dengan baik yang menyebabkan mata lebih mudah mengalami infeksi. 

Baca Juga: Bukan Dengan Bawang Putih, Ini Pengobatan untuk Mengatasi Bintitan

 

Penanganan Bintitan

Bintitan biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Untuk meredakan bengkak dan nyeri bintitan, Anda bisa melakukan pengobatan rumahan. 

Beberapa pengobatan rumahan untuk bintitan antara lain:

  • Kompres hangat. Basahi waslap atau kapas dengan air hangat lalu tempelkan ke kelopak mata selama 10-15 menit, 3-5 kali sehari. Kompres air hangat dapat meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan. Selain kompres hangat, Anda juga dapat mengompres mata dengan kantong teh hijau yang sudah direndam air hangat. Kandungan antibakteri pada teh hijau juga berfungsi melawan bakteri dan mengurangi bengkak. 
  • Bersihkan kelopak mata. Ambil kapas atau tisu yang bersih, rendam dengan campuran air dan sabun bayi yang lembut lalu bersihkan kelopak mata secara perlahan. Lakukan secara rutin sebelum dan sesudah bangun tidur.
  • Hindari menyentuh atau menggosok kelopak mata. Jauhkan tangan Anda dari area mata selain untuk mengompres dan membersihkan mata. Tangan yang kotor dan menyentuh mata dapat memperparah infeksi yang terjadi. Hindari memencet atau memecahkan bintitan karena dapat memperparah peradangan dan meninggalkan bekas luka.

Apabila bintitan tidak mereda dengan pengobatan rumahan, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan obat-obatan topikal atau tetes mata antibiotik. Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pembedahan kecil untuk mengeluarkan cairan nanah dari bintitan.

Baca Juga: Ini Dia Penyebab Mata Bintitan, Bukan Karena Mengintip!

 

Bisakah Bintitan Dicegah?

Infeksi bakteri pada bintitan bisa dicegah dengan menerapkan kebiasaan sehat dalam menjaga kebersihan wajah. Caranya:

  • Rajin mencuci tangan secara menyeluruh dengan air dan sabun.
  • Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang kotor.
  • Cuci wajah dengan baik untuk menghilangkan kotoran dan riasan sebelum tidur.
  • Jangan menggunakan produk rias mata yang sudah kedaluwarsa atau terkontaminasi.

 

Stres secara tidak langsung dapat menyebakan bintitan akibat penurunan daya tahan tubuh. Jika Anda mengalami stres dan muncul gejala bintitan, sebaiknya lakukan pengobatan rumahan atau periksakan ke dokter. Anda juga dapat berkonsultasi menggunakan aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 6 Februari 2025 | 14:38

Roland, J. (2024). Is There a Connection Between Styes and Stress?. Available from: https://www.healthline.com/health/are-eye-styes-caused-by-stress

Painter, K., Frysh, P. (2024). Styes: Causes, Symptoms, Treatment, Prevention. Available from: https://www.webmd.com/eye-health/styes-causes-symptoms-treatment-prevention

Cleveland Clinic. Stye. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17658-stye

Mayo Clinic. Stye. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sty/symptoms-causes/syc-20378017