Bintitan (Hordeolum)

Bagikan :


Definisi

Hordeolum merupakan istilah medis dari penyakit bintitan atau dikenal pula dengan sebutan timbilan. Hordeolum adalah benjolan kecil pada kelopak mata yang terlihat seperti jerawat dan biasanya disebabkan karena infeksi bakteri. Berdasarkan lokasi infeksinya, hordeolum dibagi menjadi dua, yaitu hordeolum eksterna (di bagian luar kelopak mata) dan hordeolum interna (di bagian dalam kelopak mata). Umumnya, bintitan bukan merupakan kondisi yang serius dan tidak menyebabkan gangguan penglihatan. 

 

Penyebab

Berdasarkan penyebab serta lokasi infeksi, hordeolum terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Hordeolum eksterna (Stye)

Bintitan yang terjadi di bagian luar kelopak mata disebut dengan hordeolum eksterna atau stye terjadi akibat infeksi bakteri staphylococcus pada kelenjar Zeis atau Moll. Kelenjar tersebut berada di pangkal bulu mata, baik bagian atas maupun bawah. Oleh karena itu, hordeolum eksterna bisa menyebabkan bintitan di bagian kelopak mata atas atau bawah. Biasanya terjadi pada anak atau remaja. 

  • Hordeolum internal

Kondisi ini didefinisikan bila bintitan terjadi di kelopak mata bagian dalam. Hordeolum internal muncul karena adanya infeksi pada kelenjar Meibom. Kelenjar ini berfungsi sebagai kelenjar keringat yang membantu permukaan kelopak mata agar tetap terlubrikasi dengan baik. Biasanya, hordeolum internal akan muncul pada kelopak mata atas. Dikarenakan benjolan akan mengarah ke sisi dalam, maka dapat menekan mata dan lebih terasa nyeri dibandingkan hordeolum eksterna.

Meski penyebabnya infeksi bakteri dan tampilannya seperti benjolan yang berada di kulit kelopak mata, mata bintitan tidak menular langsung dari kontak mata. Namun, Anda berisiko tertular mata bintitan jika bersentuhan dengan penderita yang baru saja menyentuh atau mengucek mata yang terinfeksi. Terutama, bila Anda menyentuh mata setelahnya tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

 

Faktor Risiko

Meski penyakit ini sebenarnya dapat menyerang siapa saja, tetapi ada beberapa kelompok dan adanya riwayat tertentu yang lebih berisiko, yaitu:

  • Terdapat riwayat hordeolum sebelumnya
  • Adanya penyakit kulit lain yang menyertai
  • Memiliki penyakit diabetes atau dislipidemia
  • Kebersihan daerah sekitar mata yang kurang baik, misalnya tidak bersih menghapus riasan wajah atau menggunakan kosmetik yang terkontaminasi bakteri
  • Adanya perawatan atau penggunaan lensa kontak yang tidak tepat, misalnya lensa kontak kurang bersih, menyentuh lensa kontak tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, menggunakan lensa kontak saat tidur, menggunakan lensa kontak berulang, serta menggunakan lensa kontak kedaluwarsa

 

Gejala

Bintitan ditandai dengan tanda dan gejala berikut:

  • Benjolan kecil di kelopak mata, baik atas maupun bawah
  • Benjolan pada kelopak mata dapat terasa nyeri, kemerahan, dan hangat
  • Mata berair dan sensitif terhadap cahaya
  • Mata terasa gatal

Hordeolum tidak menyebabkan penurunan tajam penglihatan atau gangguan penglihatan lainnya. Umumnya gejala akan mereda dengan sendirinya atau obat-obatan bebas dalam waktu 2 hingga 3 hari.

 

Diagnosis

Hordeolum dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan riwayat gejala dan pemeriksaan fisik. Tidak ada pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis tersebut. 

Biasanya, dokter akan menanyakan riwayat keluhan yang dialami, riwayat penyakit serupa sebelumnya, riwayat penyakit diabetes atau dislipidemia, penggunaan riasan wajah, atau penyakit kulit lainnya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik mata dengan melihat apakah terdapat kemerahan, bengkak, atau benjolan pada kelopak mata. Pada kasus hordeolum interna, kelopak mata dapat ditarik ke luar atau metode eversi untuk melihat benjolan di bagian dalam kelopak mata. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan tajam penglihatan, di mana pada hordeolum tidak menimbulkan gangguan tajam penglihatan, kecuali terdapat komplikasi yaitu kerusakan pada kornea.

Hordeolum umumnya cukup jelas dibedakan dari penyakit lainnya. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini perlu dibedakan dengan tiga penyakit berikut, yaitu kalazion, selulitis praseptal, dan karsinoma sel basal. Berikut penjelasan ketiganya:

  • Kalazion: merupakan kondisi akibat peradangan dan penyumbatan kelenjar pada mata dan biasanya bentuk komplikasi dari hordeolum. Biasanya berlangsung dan menetap selama lebih dari 2 minggu.
  • Selulitis praseptal: infeksi pada kelopak mata dan jaringan lunak sekitar mata. Kondisi ini disertai dengan penurunan penglihatan dan peradangan pada selaput mata, sehingga diikuti dengan gejala mata merah. Infeksi ini juga dapat disertai dengan gejala infeksi saluran pernapasan atas.
  • Karsinoma sel basal: salah satu jenis kanker kulit dengan ciri adanya benjolan-benjolan kecil pada kelopak mata dan mudah berdarah. Selain itu, terdapat pula gejala keganasan lainnya seperti penurunan berat badan tanpa sebab, serta benjolan yang semakin lama semakin besar atau banyak.

 

Tata Laksana

Beberapa cara sederhana berikut dapat membantu mengatasi bintitan. Di antaranya:

  • Eyelid hygiene

Dilakukan dengan membersihkan tepi kelopak mata secara rutin. Dapat dibersihkan dengan menggunakan ujung cotton bud yang dibasahi dengan sampo bayi yang diencerkan. 

  • Kompres hangat

Lakukan pada mata selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari. Anda dapat mengompres menggunakan handuk yang direndam air hangat.

  • Jangan menggunakan lensa kontak

Selama mata Anda masih bintitan, hindari penggunaan lensa kontak.

  • Konsumsi obat pereda nyeri

Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol untuk meredakan sakit pada mata.

Apabila bintitan tidak kunjung sembuh dengan cara di atas, maka Anda perlu memeriksakannya ke dokter. Dokter dapat memberikan obat-obatan seperti antibiotik atau obat anti radang berbentuk salep atau tetes mata. Selain itu, apabila ternyata benjolan belum mereda dengan obat-obatan, prosedur operasi kecil untuk mengeluarkan nanah perlu dilakukan.

 

 

Komplikasi

Bintitan yang tidak kunjung sembuh dapat berkembang menjadi kalazion, yaitu tersumbatnya kelenjar kelopak mata dan menimbulkan benjolan yang menetap atau kista. Selain itu, infeksi juga dapat menyebar ke jaringan sekitar kelopak mata yang disebut dengan selulitis praseptal.

 

Pencegahan

Upaya yang penting dilakukan untuk mencegah terjadinya hordeolum adalah dengan perubahan gaya hidup sehat, terutama terkait kebersihan mata, seperti:

  • Selalu menjaga kebersihan wajah, kulit kepala, alis, dan tangan
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air hangat atau gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol, terutama sebelum menyentuh mata atau menyentuh lensa kontak
  • Gunakan riasan pada mata tipis-tipis atau tidak sama sekali, kemudian bersihkan dengan baik
  • Jaga lensa kontak agar tetap bersih dan bebas infeksi

Penggunaan riasan wajah terutama pada mata, seringkali menjadi faktor yang paling menyebabkan terjadinya bintitan. Anda perlu memerhatikan masa kedaluwarsa riasan yang digunakan. Tiap produk riasan memiliki masa kedaluwarsa yang berbeda-beda dan perlu diganti sesuai waktunya. Berikut aturan yang dapat diikuti:

  • Maskara diganti setiap 3 hingga 6 bulan
  • Eye liner cair setiap 3 bulan
  • Eye liner pensil setiap 2 hingga 3 bulan

 

Kapan Harus ke Dokter?

Umumnya, bintitan tidak berbahaya dan tidak memengaruhi penglihatan. Namun, apabila Anda mengalami beberapa gejala berikut, Anda perlu menghubungi dokter:

  • Gejala demam
  • Penglihatan buram
  • Bintitan tidak menghilang dalam 2 minggu
  • Bengkak dan kemerahan menyebar hingga ke dahi atau bagian wajah lain
  • Benjolan atau bintitan berdarah
  • Benjolan semakin membesar dan semakin nyeri

 

Mau tahu lebih lanjut seputar penyakit-penyakit lainnya? Cek di sini, ya! 

 

 

Writer : Editor AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 10:21

Bowling B, penyunting. Kanski’s clinical ophthalmology. Edisi ke-8. Philadelphia:Elsevier;2016.

John Hopkins Medicine. Hordeolum (Stye). Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hordeolum-stye.

Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum (2021). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/.

Kelbach J. External Eyelid Stye: Hordeolum Externum (2019). Available from: https://www.healthline.com/health/stye.

American Optometric Association. Hordeolum (stye). Available from: https://www.aoa.org/healthy-eyes/eye-and-vision-conditions/hordeolum?sso=y.

Griff AM. What is an internal stye? (2019). Available from: https://www.healthline.com/health/eye-health/internal-stye.

Boyd K. What are styes and chalazia? (2021). Available from: https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-are-chalazia-styes.