Mild Cognitive Impairment

Mild Cognitive Impairment

Bagikan :


Definisi

Mild cognitive impairment (MCI) merupakan gangguan kognitif yang melebihi perubahan normal, tetapi aktivitas fungsional masih normal dan belum memenuhi kriteria demensia. MCI dipergunakan sebagai pengingat, bahwa penyandangnya memiliki risiko tinggi mengidap demensia Alzheimer. Angka kejadian gangguan kognitif ringan berkisar antara 12-18% pada usia di atas 60 tahun setiap tahunnya. Angka kejadian ini semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia.

Penyebab

Penyebab gangguan kognitif ringan sangat bervariasi. Seringkali, gangguan kognitif ringan dengan gejala mudah lupa dikaitkan dengan penyakit Alzheimer. Hal ini terbukti karena sebagian besar gangguan kognitif seperti ini berkembang menjadi penyakit Alzheimer dalam 6 tahun. Sementara itu, gangguan kognitif ringan dengan tanda selain mudah lupa dapat disebabkan oleh penyakit peredaran darah, demensia badan Lewy, penyakit Parkinson, demensia frontotemporal, dan sebagainya.

Pada penyakit Alzheimer, terdapat penumpukan protein beta-amiloid (plak) dan protein tau (jerat) yang dapat merusak saraf otak. Sementara itu, pada demensia badan Lewy, protein lainnya menggumpal pada badan saraf otak. Kerusakan pembuluh darah dapat pula menyebabkan gangguan kognitif ringan.

Faktor Risiko

Faktor risiko gangguan kognitif ringan yang tersering adalah penuaan. Selain itu, adanya riwayat keluarga dengan Alzheimer dapat pula meningkatkan faktor risiko Anda mengalami gangguan kognitif ringan. Faktor risiko lainnya dapat terkait dengan kondisi pembuluh darah, seperti diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol meningkat, dan obesitas. Depresi juga dapat menjadi faktor risiko gangguan kognitif ringan. Selain itu, faktor risiko lainnya adalah kurangnya aktivitas fisik, rendahnya pendidikan, serta jarang mengikuti aktivitas yang merangsang mental dan sosial.

Gejala

Gejala gangguan kognitif ringan seringkali sulit untuk dikenali dan bersifat subjektif. Gejala yang sering muncul adalah :

  • Pikun
  • Mudah lupa terhadap janji
  • Kehilangan arah saat berada di tengah pembicaraan, membaca buku, atau menonton film
  • Merasa kesulitan membuat keputusan sehari-hari
  • Tersesat di tempat yang sudah biasa dilewati
  • Menjadi impulsif dan membuat keputusan yang seringkali tidak matang

Gangguan ini sering kali disadari oleh teman atau keluarga Anda. Gangguan kognitif yang jarang terjadi dapat berupa gangguan berbicara (seperti kesulitan memilih kata), penurunan pusat perhatian (seperti kesulitan mengikuti atau fokus terhadap pembicaraan), serta penurunan kemampuan visual-spasial (seperti tersesat pada lingkungan yang familiar). Namun, perlu diperhatikan bahwa gejala-gejala ini tidak terlalu mengganggu pekerjaan sehari-hari.

Diagnosis

Gangguan kognitif ringan pada umumnya dikenali oleh orang-orang di sekitar penderita. Jika Anda mendampingi orang yang dicurigai memiliki gangguan kognitif ringan, Anda dapat ditanyakan mengenai kronologi perubahan fungsi kognitif, adanya perubahan terhadap kemampuan merawat diri (seperti mandi dan makan) serta kemampuan mengatur keuangan, adanya gejala fisik seperti mual, muntah, hilang keseimbangan, baal, atau lumpuh, adanya perubahan kejiwaan seperti perubahan suasana perasaan, perilaku, dan kepribadian, serta riwayat pengobatan.

Selain itu, dokter dapat melakukan pemeriksaan saraf untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi akut seperti stroke yang menyebabkan gangguan kognitif ringan. Pemeriksaan saraf ini dapat berupa status mental, pemeriksaan saraf kepala, fungsi raba dan gerak, refleks, koordinasi anggota tubuh, keseimbangan, dan cara berjalan. Dokter juga akan melakukan tes untuk menguji fungsi kognitif. Pada tes ini, Anda dapat diminta untuk berhitung, menyebutkan benda, mengingat benda, dan sebagainya.

Dokter dapat pula melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mencari adanya penyebab gangguan kognitif ringan yang dapat diterapi, seperti hipotiroidisme (penurunan kadar hormon tiroid), serta rendahnya kadar vitamin B12. Pemeriksaan lainnya dapat berupa pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan kolesterol, gula darah, dan kimia darah, analisis urin, serta tes fungsi hati dan ginjal.

Pemeriksaan pencitraan pada umumnya jarang dilakukan, namun CT scan dan magnetic resonance imaging (MRI) dapat digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya tumor otak, perdarahan, atau stroke.

Tata Laksana

Saat ini, terapi gangguan kognitif ringan belum ditemukan. Namun, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah menangani penyebab gangguan kognitif ringan yang dapat pulih seperti penggunaan obat-obatan dan kondisi lainnya. Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan anticemas, obat-obatan saraf, obat alergi, atau obat penurun asam lambung, Anda dapat mempertimbangkan untuk mendiskusikan penggunaan obat tersebut dengan dokter. Anda dapat berhenti menggunakan obat tersebut sesuai anjuran dokter.

Sementara itu, kondisi lainnya yang dapat menyebabkan gangguan kognitif ringan adalah tekanan darah tinggi, depresi, dan mendengkur saat tidur. Jika Anda mengalami kondisi ini, Anda dapat datang ke dokter agar kondisi-kondisi ini dapat ditangani. Tekanan darah tinggi dapat dikontrol dengan bantuan obat-obatan dan menjaga konsumsi makanan. Sementara itu, depresi membutuhkan terapi psikologis dan keterlibatan sosial untuk memperbaiki kondisi tersebut, serta obat antidepresi. Jika Anda mendengkur saat tidur, ditambah dengan sering tiba-tiba terbangun karena kehabisan napas, sebaiknya Anda ke dokter terdekat untuk terapi lebih lanjut. Jika Anda memiliki berat badan berlebih, penurunan berat badan hingga ideal dapat dilakukan untuk menangani dengkuran tersebut.

Selain itu, Anda dapat melakukan beberapa hal ini di rumah untuk mencegah perburukan gangguan kognitif, yaitu:

  • Beraktivitas fisik secara teratur memiliki efek menguntungkan pada kesehatan jantung dan memperlambat perburukan fungsi kognitif
  • Diet rendah lemak dan tinggi serat juga menguntungkan jantung dan dapat membantu melindungi kesehatan kognitif
  • Asam lemak omega 3 juga baik untuk jantung, karena sifatnya yang merupakan lemak tidak jenuh
  • Stimulasi intelektual dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif. Stimulasi ini dapat berupa menggunakan komputer, bermain puzzle, membaca buku, dan sebagainya
  • Kegiatan sosial dapat membuat hidup terasa lebih menyenangkan, mempertahankan fungsi mental dan memperlambat perburukan kognitif
  • Latihan memori dan latihan kognitif lainnya dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif.

Komplikasi

Komplikasi gangguan kognitif ringan adalah berlanjutnya gangguan kognitif hingga menjadi berat atau bahkan demensia. Pada demensia, gejala yang dapat terjadi adalah penurunan fungsi kognitif hingga menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari. Orang-orang dengan demensia sangat tergantung kepada orang lain dan dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian.

Pencegahan

Gangguan kognitif ringan tidak selalu dapat dicegah, namun beberapa hal ini dapat dilakukan untuk mencegah gangguan kognitif terjadi:

  • Hindari penggunaan alkohol berlebihan
  • Batasi paparan terhadap polusi udara
  • Kurangi risiko cedera kepala dengan mematuhi penggunaan pelindung kepala dan aturan keselamatan saat berolahraga, berkendara, bekerja, dan sebagainya
  • Hindari merokok
  • Kontrol penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, serta menurunkan berat bada apabila mengalami obesitas, dan mencari pertolongan untuk pemulihan depresi
  • Lakukan sleep hygiene atau kebiasaan sebelum tidur yang dapat meningkatkan kualitas tidur
  • Konsumsi diet tinggi serat dan rendah lemak jenuh
  • Aktif dalam kegiatan sosial
  • Beraktivitas fisik rutin dengan intensitas sedang hingga berat
  • Gunakan alat bantu dengar jika memiliki gangguan pendengaran
  • Lakukan stimulasi otak dengan puzzle, games, dan latihan memori

Kapan harus ke dokter?

Segeralah ke dokter apabila Anda atau orang sekitar Anda tampak memiliki kesulitan dalam mengingat sesuatu, berhitung, membuat keputusan, tersesat di tempat yang familiar, atau mengalami perubahan sikap menjadi mudah kesal atau tidak bersemangat. Gejala-gejala ini seringkali diremehkan, padahal dapat menjadi tanda awal gangguan kognitif ringan. Gangguan kognitif ringan yang tidak ditangani dapat berlanjut menjadi demensia. Perlu diketahui bahwa demensia merupakan penyebab kematian ketujuh tertinggi di seluruh dunia, dan merupakan salah satu penyebab kecacatan tersering pada orang usia lanjut.

 

Untuk informormasi mengenai penyakit lainnya, Anda bisa kunjungi laman ini ya!

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 14 Agustus 2024 | 06:36