Definisi
Ruptur ginjal adalah penyakit medis yang ditandai dengan adanya robekan pada organ ginjal oleh gaya dari luar. Organ ini berada di dekat punggung tengah dan di bawah tulang iga, dilindungi oleh otot-otot punggung, otot perut, dan tulang iga. Namun, bagian bawah ginjal tidak terlindungi tulang iga, sehingga cukup rentan dengan cedera.
Tipe trauma apapun pada ginjal dapat menganggu fungsi ginjal. Trauma atau cedera dapat terjadi sebagai akibat dari:
- Trauma tumpul - dapat menyebabkan kerusakan pada organ ginjal tanpa merusak kulit akibat adanya goncangan dari luar yang kuat.
- Trauma atau cedera benda tajam - dapat menyebabkan kerusakan pada organ ginjal akibat benda tajam yang merusak kulit dan memasuki tubuh.
Organ ginjal adalah organ utama yang berperan sebagai penyaring. Ginjal dapat membersihkan darah tiap harinya dan membentuk urine melalui air yang berlebih dan zat sisa metabolisme dari darah. Normalnya, urine turun dialirkan ginal menuju kantung kemih dan akhirnya menuju uretra untuk dikeluarkan dari tubuh.
Saat kerusakan ginjal terjadi, organ ginjal tidak dapat berfungsi dengan semestinya. Dapat terjadi perdarahan serta cedera, sehingga bisa terjadi kebocoran urine. 80-90% dari pasien cedera ginjal disebabkan oleh trauma tumpul pada perut. Derajat keparahan penyakit serta kematian yang terjadi sangat tergantung pada keparahan cedera, luka dan trauma yang terjadi bersama cedera, serta terapi yang diberikan. Pada kerusakan ginjal yang berat bisa memerlukan penanganan yang lebih intensif, misalnya tindakan hemodialisis atau cuci darah.
Penyebab
Ruptur ginjal dapat terjadi sendiri atau bersamaan dengan cedera organ lainnya. Ginjal merupakan organ pada sistem perkemihan yang paling sering cedera akibat trauma berat. Trauma tumpul lebih sering menyebabkan ruptur ginjal dibandingkan dengan cedera benda tajam.
Contoh dari trauma tumpul pada ginjal adalah pukulan langsung ke ginjal. Trauma tumpul bisa disebabkan oleh:
- Kecelakaan lalu lintas, anak-anak terutama rentan mengalami ruptur ginjal akibat kecelakaan
- Jatuh dari ketinggian
- Kecelakaan olahraga
- Terpukul oleh benda berat terutama area pinggang
- Suatu aktivitas atau kegiatan dimana tubuh tiba-tiba berhenti setelah bergerak secara cepat. Selain itu, trauma tajam dapat disebabkan oleh peluru, pisau, atau benda-benda tajam lainnya.
Sementara itu, cedera benda tajam pada ginjal bisa disebabkan oleh:
- Pisau
- Luka tembak senapan
- Benda tajam lainnya
Faktor Risiko
Ginjal merupakan organ ketiga yang sering mengalami cedera akibat trauma tumpul pada perut. Cedera pada ginjal juga didominasi oleh laki-laki dewasa muda yang sedang berolahraga, mengalami kecelakaan bermotor, atau kekerasan. Ruptur ginjal sering terlihat pada olahraga dengan kontak yang tinggi seperti:
- Football
- Rugby
- Es hoki
- Sepak bola
- Menunggangi kuda
- Olahraga senam
- Tinju, dll.
Anak-anak juga berisiko mengalami cedera bagian dalam karena lemak tubuh yang berada di sekitar ginjal masih sedikit. Selain itu, ginjal pada anak-anak tidak terlalu dilindungi tulang iga karena posisi ginjal berada lebih di bawah dalam perut.
Gejala
Secara umum, ruptur ginjal diklasifikasikan ke dalam 5 tingkat berdasarkan derajat keparahannya. Tingkat 1 menandakan bahwa cedera bersifat ringan seperti memar, sementara tingkat 5 merupakan cedera paling berat dimana ginjal hancur dan terputus dari suplai aliran pembuluh darahnya.
Gejala dari ruptur ginjal juga bervariasi, tergantung tipe cedera yang terjadi pada ginjal. Pada trauma tumpul, penderita ruptur ginjal bisa mengalami hematuria, atau ditemukannya darah pada urine. Terkadang darah dapat terlihat kasat mata, namun pada beberapa kasus, darah pada urine hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Trauma tumpul ginjal bisa tidak bergejala, atau tampak memar pada area di sepanjang punggung atau perut dimana ginjal berada.
Di sisi lain, cedera benda tajam pada ginjal dapat dicurigai apabila terdapat luka dari pisau, peluru, atau benda tajam lainnya yang menusuk kulit. Terkadang juga luka pada kulit memiliki jarak yang cukup jauh dari organ ginjal.
Diagnosis
Diagnosis ruptur ginjal adalah diagnosis yang dapat ditegakkan melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang bila tersedia dan diperlukan untuk dilakukan.
Pada wawancara medis, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan oleh pasien saat ini dan bagaimana riwayat kejadian. Pada kasus ruptur ginjal, dokter dapat menemukan adanya rasa nyeri tekan pada area pinggang atau perut yang disertai dengan adanya memar atau bekas luka yang terletak berdekatan dengan organ ginjal.
Pemeriksaan penunjang juga memiliki peran dalam menegakkan atau memastikan diagnosis dari ruptur ginjal. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan urin dengan dipstick dapat menilai adanya hematuria yang minimal atau mikroskopik. Saat organ ginjal dicurigai mengalami kerusakan, pemeriksaan pencitraan pun penting untuk menilai kondisi kedua organ ginjal yang ada. Hal ini akan meyakinkan diagnosis dan mendapatkan informasi seberapa berat ruptur atau kerusakan yang telah terjadi.
Pemeriksaan CT scan dengan kontras intravena (pewarnaan khusus) dinyatakan sebagai pemeriksaan terbaik yang dapat dipilih sebab dapat menilai ruptur ginjal dengan baik. Pemeriksaan lainnya yaitu USG dapat digunakan juga dalam diagnosis trauma ginjal. Pemeriksaan ini namun tidak dapat memberikan detail yang paling baik terkait kejadian trauma ginjal.
Tata Laksana
Tata laksana bergantung pada kondisi pasien saat terjadinya ruptur ginjal. Apabila pasien stabil dan tidak ada kerusakan organ lain, mungkin trauma yang terjadi dapat ditangani tanpa proses pembedahan. Akan tetapi, pasien akan dirawat hingga tidak ada darah pada urine dan diawasi perdarahannya.
Di sisi lain, apabila pasien tidak stabil dan kehilangan banyak darah, maka prosedur pembedahan bisa menjadi pilihan yang dapat dipertimbangkan dalam tata laksana ruptur ginjal. Pasien juga bisa mendapat transfusi darah. Tujuan utama dari tata laksana adalah untuk mengendalikan perdarahan serta menyelamatkan ginjal bila mungkin.
Komplikasi
Komplikasi yang paling sering terjadi pada ruptur ginjal adalah perdarahan aktif. Bila terus terjadi perdarahan, seseorang bisa jatuh ke dalam kondisi kritis, sehingga mereka butuh penanganan yang segera agar pasien tidak lebih banyak kehilangan darah. Biasanya perdarahan aktif sering terjadi pada ruptur ginjal derajat 4 dan 5.
Pencegahan
Ruptur ginjal bisa terjadi karena trauma tumpul dan cedera benda tajam. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat berkendara dan berolahraga. Gunakan alat pelindung selama berolahraga dan beraktivitas di luar rumah agar tidak mengalami cedera. Bila melakukan aktivitas bersama anak-anak, lindungilah anak-anak dan batasi mereka melakukan aktivitas yang berisiko.
Kapan Harus ke Dokter?
Cedera organ dalam seringan apapun memerlukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang tertentu untuk menetapkan diagnosis pasti dari penyakit yang mendasarinya dan tata laksana yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Singh S, Sookraj K. Kidney Trauma. [Updated 2022 Apr 30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532896/
Urology Care Foundation. Kidney (Renal) Trauma. July 2022. https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/k/kidney-(renal)-trauma
University of Connecticut. Kidney Injury. July 2022. https://ksi.uconn.edu/emergency-conditions/internal-trauma/kidney-injury/#