Sindroma Kauda Equina

Bagikan :


Definisi

Sindroma kauda equina adalah gangguan pada serabut saraf daerah lumbar yang merupakan bagian tulang belakang yang paling bawah. Pada sindroma kauda equina, terjadi kerusakan di serabut saraf sehingga terdapat gangguan pada fungsi motorik dan sensorik dari anggota gerak. Kelainan ini dapat terjadi dalam waktu yang singkat atau berkembang dalam waktu yang lama. Sindroma kauda equina adalah keadaan gawat darurat yang membutuhkan penanganan medis segera. Pemberian terapi sedini mungkin akan mencegah kerusakan saraf yang bersifat luas dan permanen pada pasien. 

Cauda equina atau dalam bahasa Indonesia Kauda equina berasal dari bahasa Latin yang berarti ekor kuda. Nama ini menggambarkan bentuk serabut saraf yang ada pada bagian bawah, berfungsi untuk menghantarkan sinyal saraf dari dan ke bagian jari-jari kaki, kaki, dan bagian pinggul. Sindroma kauda equina lebih banyak terjadi pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak. Pada anak-anak, penyebab sindroma kauda equina paling sering adalah kelainan pada tulang belakang yang ada sejak lahir atau adanya cedera pada tulang belakang. Di Amerika Serikat, kasus sindroma kauda equina terjadi pada satu dari 30.000 - 100.000 orang per tahun. 

Penyebab

Sindroma kauda equina dapat disebabkan oleh kelainan struktur, inflamasi, atau pembengkakan dan trauma di tulang belakang. Beberapa penyebab sindroma kauda equina adalah:

  1. Herniasi diskus (bantalan tulang belakang) yang menekan serabut saraf di tulang belakang pada derajat yang berat.
  2. Tumor di tulang belakang.
  3. Infeksi yang dapat menyebabkan inflamasi atau perdarahan yang dapat menekan serabut saraf.
  4. Fraktur/patah pada tulang. Trauma dapat menyebabkan pergeseran atau patah tulang yang dapat menekan serabut saraf. Selain tulang, perdarahan juga dapat menyebabkan penekanan serabut saraf.
  5. Penyempitan saluran tempat berjalannya serabut saraf di tulang belakang.
  6. Komplikasi dari trauma yang berat seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh, atau penusukan.
  7. Kelainan yang dialami sejak lahir (contoh: bentuk pembuluh darah yang tidak normal).

Faktor Risiko

Salah satu faktor risiko terbesar sindroma kauda equina adalah memiliki riwayat herniasi diskus tulang belakang. Pada setiap ruas tulang belakang, terdapat bantalan yang membatasi antara kedua tulang berbentuk seperti bantal, keras, dan terdiri dari lapisan-lapisan yang berfungsi sebagai struktur untuk meredam vibrasi/shock absorber. Diskus yang mengalami herniasi atau “tertekan” akan menganggu serabut saraf di sekitarnya. Jika kerusakan ini berlangsung untuk waktu yang lama, dapat berisiko menyebabkan sindroma kauda equina.

Gejala

Sindroma kauda equina bervariasi berdasarkan tingkat keparahannya. Pada tingkat yang paling ringan, gejala yang dapat timbul adalah nyeri pada bagian tulang belakang atau tidak nyeri sama sekali. Hal ini juga bergantung pada penyebab dan lokasi gangguan seperti lokasi tumor. Keluhan lain yang dapat dirasakan oleh pasien adalah:

  1. Nyeri yang dapat terjadi pada satu atau kedua kaki disertai dengan rasa baal. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam duduk atau berdiri.
  2. Kehilangan sensasi atau rasa baal pada daerah bokong, paha bagian dalam, dan kaki hingga jari-jari kaki. 
  3. Gangguan pada berkemih atau buang air besar, seperti kesulitan pada saat akan berkemih dan kesulitan dalam menahan berkemih atau buang air besar.
  4. Disfungsi seksual yang terjadi secara tiba-tiba.

Keluhan yang dialami biasanya bersifat progresif, atau akan memburuk seiring berjalannya waktu tanpa pengobatan. Gejala yang dialami pada sindroma kauda equina merupakan gejala yang bahaya dan membutuhkan perhatian medis segera.

Diagnosis

Dalam mendiagnosa sindroma kauda equina, dokter akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan, seperti riwayat nyeri punggung, infeksi, atau tumor. Kemudian, dokter akan menilai kekuatan otot serta kemampuan motorik dan sensorik pada bagian kaki. Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu diagnosa sindroma kauda equina adalah:

    1. Pemeriksaan laboratorium darah
    2. Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau pemeriksaan Computed Tomography-Scan (CT-Scan).
    3. Pemeriksaan Myelogram, merupakan pemeriksaan menggunakan x-ray pada tulang belakang menggunakan cairan kontras, sehingga dapat melihat titik penekanan yang ada pada serabut saraf di tulang belakang.

Pada MRI atau CT-Scan dapat terlihat penyebab dan keadaan anatomi dari tulang belakang secara jelas. Selain untuk melihat secara jelas struktur dari tulang belakang menggunakan pemeriksaan radiologi, hal ini juga dapat memastikan penyebab dari gejala atau kemungkinan penyakit lain dengan gejala yang mirip. MRI merupakan pemeriksaan baku emas (gold standard) dalam pemeriksaan sindroma kauda equina. MRI sebaiknya dilakukan dalam waktu satu jam setelah gejala. 

Tatalaksana

Tatalaksana awal pada sindroma kauda equina adalah menghilangkan tekanan yang ada pada serabut saraf untuk mencegah timbulnya kerusakan yang bersifat permanen, seperti lumpuh pada kaki, kehilangan fungsi untuk berkemih dan buang air besar, kehilangan fungsi seksual, dan gangguan lainnya. Tatalaksana paling baik diberikan dalam rentang waktu 48 jam sejak timbulnya gejala. 

Pemberian kortikosteroid dosis tinggi berguna pada kasus sindroma kauda equina untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan. Kemudian, tatalaksana akan melihat dari penyebab terjadinya sindroma kauda equina. Infeksi akan diobati menggunakan antibiotik, tumor dapat diobati dengan operasi seperti laminektomi, kemoterapi, atau radioterapi.

Komplikasi

Sindroma kauda equina yang tidak diobati secara cepat, dapat menyebabkan inkontinensia (tidak dapat menahan keinginan untuk berkemih) dan kelumpuhan yang bersifat permanen pada kedua kaki. Pada beberapa kasus, gejala sisa masih menetap setelah pemberian terapi selesai. Namun, gejala ini dapat membaik kedepannya. Kerusakan serabut saraf yang mengatur kemampuan untuk berkemih, dapat diatasi menggunakan kateter urin untuk mengeluarkan kencing, tiga atau empat kali dalam sehari. Kesulitan dalam buang air besar dapat dibantu menggunakan enema atau suppositoria gliserin. 

Jika kerusakan serabut saraf sudah bersifat permanen, selain pengobatan yang rutin dukungan secara emosional dan fisik juga penting. Pada semua pasien, dibutuhkan waktu untuk adaptasi dan hidup dengan sindroma kauda equina.  Bergabung atau mendengar cerita dari sekelompok orang yang sudah pernah mengalami hal yang sama dapat membantu dalam mengetahui tindakan-tindakan selanjutnya.

Pencegahan

Walaupun tidak ada tindakan khusus untuk mencegah sindroma kauda equina, pencegahan difokuskan kepada diagnosa dan pengobatan dini. Setiap keluhan nyeri punggung dan kaki harus menyingkiran kemungkinan sindroma kauda equina.

Kapan harus ke dokter?

Sindroma kauda equina merupakan suatu kegawatdaruratan. Jika Anda memiliki salah satu gejala di bawah ini, segera menuju ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Berikut gejala yang perlu Anda waspadai:

  1. Nyeri yang dapat terjadi pada satu atau kedua kaki disertai dengan rasa baal.
  2. Kehilangan sensasi atau rasa baal pada daerah bokong, paha bagian dalam dan kaki hingga jari-jari kaki. 
  3. Gangguan pada berkemih atau buang air besar, seperti kesulitan pada saat akan berkemih dan kesulitan dalam menahan kencing atau buang air besar.
  4. Disfungsi seksual yang terjadi secara tiba-tiba.
  5. Nyeri pada tulang belakang atau tidak.

Ketahui gejala sindroma kauda equina untuk mencegah kerusakan yang bersifat permanen. Konsultasikan hasil pemeriksaan kepada dokter.

Writer : dr Erika Indrajaya
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Kamis, 23 Desember 2021 | 12:56
  1. Villavicencio, A. (2021). Cauda Equina Syndrome. Spine-health.
  2. Stuart, A. (2021). Cauda Equina Syndrome: Symptoms, Treatment, Surgery, and More. WebMD.
  3. Wiesman, D. (2021). Cauda Equina Syndrome – Symptoms, Causes, Diagnosis and Treatments. Aans.org.
  4. Park, D. (2021). Cauda Equina Syndrome - OrthoInfo - AAOS. Orthoinfo.aaos.org. 
  5. Rider, L., & Marra, E. (2021). Cauda Equina And Conus Medullaris Syndromes. Ncbi.nlm.nih.gov. 
  6. Eck, J., & Stöppler, M. (2021). Cauda Equina Syndrome Symptoms, Prognosis & Treatment. eMedicineHealth.
  7. Kaiser, R., Krajcová, A., Waldauf, P., Srikandarajah, N., Makel, M., & Beneš, V. (2020). Are There Any Risk Factors Associated with the Presence of Cauda Equina Syndrome in Symptomatic Lumbar Disk Herniation?. World Neurosurgery, 141, e600-e605. 
  8. Herniated Disc – Symptoms, Causes, Prevention and Treatments. Aans.org. (2021).
  9. Dawodu, S., & Lorenzo, N. (2021). What is the role of trauma in the etiology of cauda equina syndrome (CES)?. Medscape.com.