Definisi
Trauma gusi adalah trauma yang disebabkan oleh benturan yang dihasilkan oleh energi mekanik yang cukup untuk menghasilkan luka pada gusi ataupun struktur lain disekitar mulut. Kondisi ini sering disebut juga dengan Gum Injury. Trauma gusi dapat dialami oleh siapa saja baik anak-anak atau orang dewasa. Namun, trauma gigi paling sering terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 19 tahun.
Trauma gusi biasanya terjadi akibat benturan terhadap benda keras seperti jatuh saat sedang bermain, kecelakaan bermotor, cedera saat berolahraga, dan insiden kekerasan.
Secara umum trauma gusi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Cedera Jaringan Lunak
Cedera pada jaringan lunak mulut, bibir, lidah, gusi, dan lapisan pipi dapat terjadi dengan atau tanpa kerusakan pada gigi. Untuk memberikan pertolongan pertama saat cedera semacam ini dicurigai, anda dapat berkumur dengan air garam encer. Jika ada benda asing, coba keluarkan secara perlahan dengan tangan, atau dengan mengaduk kuat-kuat dengan air garam yang diencerkan; bilas lagi jika perlu.
- Benda Asing di Gusi
Ketika benda asing tersangkut di gusi, atau di ruang antara gigi dan gusi, akibatnya bisa berkisar dari iritasi hingga infeksi. Berondong jagung dan serpihan tusuk gigi adalah beberapa penyebab umum, tetapi banyak benda lain yang dapat menyebabkan masalah ini. Jika Anda melihat ada benda yang tersangkut di bawah garis gusi, coba gerakkan seutas benang gigi dengan lembut ke atas dan ke bawah pada gigi terdekat untuk melepaskannya. Anda juga dapat mencoba mendorong dengan tusuk gigi, tetapi hindari terlalu banyak tekanan, ini dapat mendorong objek lebih dalam atau lebih mengiritasi jaringan gusi.
Jika langkah-langkah ini tidak membantu, temui dokter gigi sesegera mungkin untuk mencegah berkembangnya infeksi.
- Infeksi Gusi (Abses Periodontal)
Abses gusi (terkadang disebut infeksi gusi atau bisul gusi) adalah kantung berisi nanah yang dapat menyebabkan nyeri sedang hingga berat, dan memerlukan perawatan segera. Infeksi yang mendasari mungkin berasal dari zat asing yang terperangkap di bawah garis gusi, atau dari penyakit periodontal (gusi) yang tidak terkontrol. Meskipun mungkin tidak berkembang dalam semalam, abses periodontal dapat tiba-tiba menyebabkan rasa tidak nyaman yang hebat atau nyeri seperti sakit gigi karena tekanan yang terbentuk dengan cepat di dalamnya.
Gejala lain mungkin termasuk berdenyut, nyeri tekan, bengkak, dan terkadang demam. Terkadang, bau mulut atau rasa asam di mulut disebabkan oleh abses. Sangat penting untuk mengobati abses dengan cepat karena jika dibiarkan, infeksi dapat menyebabkan pengeroposan tulang yang dipercepat yang pada akhirnya dapat menyebabkan kehilangan gigi, dan dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Perawatan mungkin termasuk mengeluarkan nanah dan cairan, mengendalikan infeksi, dan menghilangkan penyebab infeksi.
Baca Juga: Infeksi Gusi - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Penyebab
Penyebab trauma gusi yang tersering adalah akibat trauma atau benturan yang melebihi daya tahan gusi dalam menahan tekanan. Selain itu dapat disebabkan akibat luka goresan, trauma saat berolahraga, dan terjatuh.
Faktor Risiko
Faktor risiko dari trauma gusi, meliputi:
- Menderita penyakit pada gigi dan mulut
- Mengalami disabilitas fisik
- Merokok
- Melakukan aktivitas atau olahraga berat tanpa menggunakan alat pelindung diri
Gejala
Gejala dari trauma gigi, antara lain:
- Nyeri pada bagian gusi dan sekitarnya
- Sulit mengunyah
- Bengkak di gusi dan sekitarnya
- Adanya perdarahan pada bagian gusi dan sekitarnya
Diagnosis
Diagnosis dari trauma gusi dilakukan oleh seorang dokter gigi melalui prosedur anamnesis atau wawancara medis, pemeriksaan fisik pada gigi dan pemeriksaan penunjang.
Pada wawancara medis, dokter akan bertanya mengenai gejala yang dialami saat ini, riwayat trauma, riwayat penyakit dahulu dan riwayat penyakit keluarga. Selanjutnya dokter gigi akan melakukan pemeriksaan pada gigi. Pemeriksaan pada gigi dilakukan dengan melihat warna gigi, bentuk gigi, adanya perdarahan pada gigi, dan menilai nyeri pada gigi.
Dokter gigi juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang mungkin dilakukan berupa pemeriksaan X-Ray atau rontgen pada bagian wajah.
Tata Laksana
Perawatan untuk nyeri gusi tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Untuk penderita penyakit gusi, misalnya, dokter gigi dapat merekomendasikan pembersihan profesional untuk menghilangkan plak dan karang gigi dari gusi. Mereka mungkin juga meresepkan obat kumur antibakteri, seperti yang mengandung alkohol atau klorheksidin, untuk membunuh bakteri berlebih dan mencegah penumpukan plak di masa mendatang.
Jika seseorang memiliki penyakit gusi yang parah, dokter gigi dapat merekomendasikan operasi untuk memperbaiki tulang atau kehilangan gusi yang disebabkan oleh kondisi tersebut. Terkadang, ini termasuk pencangkokan tulang dan jaringan untuk mendorong pertumbuhan jaringan baru yang sehat.
Nyeri gusi akibat sinusitis biasanya berkurang setelah infeksi sembuh. Untuk infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik.
Komplikasi
Meskipun terkesan tidak berbahaya, namun trauma gusi dapat menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:
- Kematian jaringan gigi
- Abses gigi
- Kerusakan akar gigi
- Kehilangan gigi secara permanen
- Gangguan pada saraf wajah
Baca Juga: Abses Gigi - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Pencegahan
Trauma gusi dapat dibantu untuk dicegah dengan melakukan hal berikut:
- Menggunakan pelindung seperti helm, dan pelindung gigi saat melakukan aktivitas yang berisiko menimbulkan trauma gigi seperti berkendara, dan berolahraga berat
- Menghindari makan makanan yang berisiko untuk meningkatkan trauma seperti makanan yang bertekstur keras, makanan yang terlalu panas, dan yang terlalu dingin
Kapan Harus ke Dokter?
Trauma gusi umumnya termasuk kondisi serius yang perlu diperhatikan. Kondisi ini membutuhkan penanganan segera dari dokter gigi jika anda mengalami gejala seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim