Hiperurisemia pada Anak

Ilustrasi anak yang sakit sendi siku. Credit: Freepik.

Bagikan :


Definisi

Hiperurisemia adalah istilah medis yang digunakan ketika ditemukan asam urat dengan jumlah yang berlebihan dalam darah. Kondisi ini umumnya tidak menyebabkan gejala dan pada anak biasanya disebabkan oleh berbagai penyakit seperti masalah genetik, gangguan metabolik, masalah pencernaan, keganasan, atau efek samping obat.

Di dalam tubuh, asam urat adalah produk sisa dari pemecahan purin, suatu zat kimia yang ada di tubuh dan terkandung di dalam banyak makanan. Biasanya pada orang dewasa, hiperurisemia bisa terjadi akibat pola makan yang banyak mengonsumsi makanan yangg tinggi kandungan purinnya, seperti makanan laut atau jeroan. Tingginya asam urat dalam waktu lama bisa menyebabkan asam urat tersebut mengkristal dan menyebabkan gangguan sendi gout.

Namun, pada anak penyebab dari hiperurisemia berbeda, di mana hiperurisemia sangat jarang menyebabkan gout. Pada suatu penelitian di jepang yang meneliti angka kasus gout pada anak, ditemukan bahwa jumlah kasus gout pada anak hanya ditemukan sekitar 48 kasus dari 696 ribu anak, atau sekitar 0,007%.

 

Penyebab

Kondisi tingginya asam urat pada anak berbeda dengan kasus hiperurisemia pada orang dewasa. Di bawah ini adalah beberapa penyakit dan kondisi medis yang bisa menyebabkan hiperurisemia pada anak, yaitu:

  • Penyakit metabolik

Suatu penyakit metabolik yang bernama sindrom lesch-nyhan dan sindrom kelley-seegmiller bisa menyebabkan berbagai masalah, salah satunya hiperurisemia. Pada sindrom lesch-nyhan, tubuh akan mengumpulkan terlalu banyak asam urat. Sementara itu pada sindrom kelley-seegmiller, terjadi kekurangan suatu enzim yang terlibat dalam metabolisme purin, sehingga bisa menyebabkan seseorang mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah.

  • Sindrom down

Sindrom down adalah suatu kelainan kromosom bawaan lahir yang paling banyak ditemukan. Masih diteliti mengenai hubungan pasti sindrom down dengan peningkatan kadar asam urat dalam darah anak. Terdapat suatu dugaan bahwa pasien sindrom down memiliki peningkatan enzim yang memetabolisme purin, dan peningkatan asam urat darah ini sebagai kompensasi terhadap reaksi kimia (redox) yang tidak seimbang.

  • Penyakit jantung bawaan

Pada anak dengan penyakit jantung bawaan, mereka umumnya tidak memiliki oksigen dalam jumlah yang cukup bagi jaringan tubuhnya. Sebagai salah satu kompensasi yang dilakukan tubuh, terjadi peningkatan pemecahan purin, sehingga kadar asam urat dalam darah menjadi naik. Selain itu, pasien penyakit jantung bawaan juga mengonsumsi obat diuretik (bisa mengurangi penumpukan cairan di tubuh) yang menjadi faktor risiko peningkatan kadar asam urat di tubuh.

  • Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah masalah pencernaan yang bisa menyebabkan mual muntah dan diare. Anak yang mengalami diare dan muntah akan rentan mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Dehidrasi adalah kondisi yang diduga menyebabkan hiperurisemia pada anak dengan gastroenteritis.

  • Asma bronkial

Serangan asma adalah salah satu penyebab dari hiperurisemia pada anak, dan derajat peningkatan kadar asam urat dalam darah bisa membantu dalam mengetahui keparahan dari asma bronkial. Penurunan oksigen di jaringan diduga berperan dalam munculnya hiperurisemia pada anak dengan asma bronkial.

 

Faktor Risiko

Selain beberapa penyakit yang telah disebutkan di atas, ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan anak lebih mungkin untuk mengalami hiperurisemia. Faktor risiko hiperurisemia pada anak meliputi:

  • Riwayat keluarga yang memiliki hiperurisemia atau gout
  • Memiliki masalah genetik yang memengaruhi metabolisme purin
  • Kelebihan asupan purin dari makanan atau minuman, seperti daging, makanan laut, jeroan, alkohol
  • Keganasan dan kelainan darah seperti leukemia
  • Penyakit ginjal yang tidak terkontrol
  • Ada beberapa obat yang bisa memberikan efek samping hiperurisemia, seperti obat diuretik dan antikejang tertentu
  • Resistensi insulin yang menyebabkan kadar gula darah meningkat
  • Dislipidemia, tidak seimbangnya kadar kolesterol dan lemak trigliserida di tubuh
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Sindrom metabolik 
  • Obesitas

Itu adalah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan hiperurisemia pada anak, tetapi perlu diingat bahwa hiperurisemia juga dapat terjadi tanpa ada faktor risiko yang jelas.

  •  

Gejala

Hiperurisemia bisa tidak menunjukkan gejala. Gejala yang muncul umumnya sesuai dengan penyakit penyebab. Contohnya, bila anak menderita gout atau radang sendi yang diakibatkan oleh peningkatan kadar asam urat di darah, anak bisa mengalami gejala seperti nyeri sendi, kaku sendi, dan pembengkakan sendi. Beberapa anak juga dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, lelah, dan mual. 

 

Diagnosis

Dokter dapat mengetahui kondisi hiperurisemia pada anak dari hasil pemeriksaan darah yang dilakukan untuk mengukur kadar asam urat dalam darah. Jenis pemeriksaan darah yang dilakukan ini disebut sebagai tes asam urat serum.

Kadar asam urat yang normal pada anak-anak bervariasi sesuai dengan usia dan jenis kelamin, namun umumnya di bawah 6 mg/dL. Jika hasil tes menunjukkan kadar asam urat yang lebih tinggi dari normal, dokter akan mungkin mengambil tindakan lanjutan untuk menentukan apakah anak tersebut menderita hiperurisemia atau tidak.

Selain itu, dokter juga dapat mengevaluasi gejala yang dikeluhkan oleh anak mengenai penyakit yang terkait dengan hiperurisemia. Contohnya pada gout dengan gejala seperti nyeri dan pembengkakan sendi, akan dievaluasi untuk mengetahui apakah gejala tersebut disebabkan oleh hiperurisemia atau kondisi lainnya. Pemeriksaan fisik pada tubuh anak juga akan dilakukan.

 

Tata Laksana

Ketika ditemukan adanya peningkatan kadar asam urat dalam darah, setelah kondisi medis yang menyebabkan berbagai hal dengan hiperurisemia sebagai salah satu hal yang muncul, terapi akan difokuskan pada kondisi medis penyebab tersebut. Hiperurisemia sendiri bisa diatasi dengan cara-cara berikut yaitu:

  1. Perubahan pola makan, dokter bisa merekomendasikan makanan yang tidak tinggi kandungan purinnya, seperti mengurangi konsumsi makanan laut dan daging merah, agar dapat mengurangi produksi asam urat dalam tubuh.
  2. Obat-obatan seperti allopurinol untuk mengurangi produksi asam urat dalam tubuh dan mencegah pembentukan kristal urat di dalam sendi.
  3. Fisioterapi bisa dilakukan bila anak mengalami gangguan sendi akibat pembentukan kristal asam urat, dapat membantu menjaga kekuatan dan fleksibilitas sendi, serta mencegah kerusakan sendi lebih lanjut.
  4. Kontrol berat badan untuk mengurangi tekanan pada sendi dan mencegah kerusakan pada sendi.
  5. Terapi jangka panjang mungkin diperlukan bagi anak dengan hiperurisemia kronis untuk mengontrol kadar asam urat dalam darah dan mencegah kerusakan sendi.

Penting untuk diingat bahwa dosis medikasi hiperurisemia pada anak harus ditentukan oleh dokter yang merawat dan dapat berbeda-beda untuk setiap anak. Dokter akan menyesuaikan dosis pengobatan sesuai dengan kondisi kesehatan anak dan tingkat hiperurisemia yang dideritanya.

 

Komplikasi

Bila kadar asam urat dibiarkan tinggi di dalam darah, asam urat ini bisa menumpuk dan menyebabkan gangguan. Asam urat dapat membentuk batu asam urat di ginjal atau kristal asam urat di persendian. 

 

Pencegahan

Menurut American Academy of Pediatric (AAP), Ada 5 langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah anak memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah, di antaranya:

  1. Mengontrol asupan makanan yang kaya purin seperti daging merah, seafood, dan alkohol, untuk mencegah peningkatan kadar asam urat dalam darah.
  2. Menjaga berat badan normal, kelebihan berat badan umumnya berhubungan dengan pola makan yang tidak sehat dan salah satunya konsumsi makanan yang kaya purin, selain itu kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko hiperurisemia, sehingga mempertahankan berat badan normal dapat mencegah hiperurisemia.
  3. Menjaga aktivitas fisik, anak harus rajin berolahraga untuk menjaga kesehatan jaringan persendian dan mencegah pembentukan kristal urat di dalam sendi.
  4. Memantau kadar asam urat secara rutin pada anak dengan riwayat keluarga hiperurisemia atau yang memiliki risiko tinggi.
  5. Jika anak sudah menderita hiperurisemia, dokter mungkin merekomendasikan terapi medis untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah dan mencegah komplikasi.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Menurut American Academy of Pediatric (AAP), hiperurisemia pada anak harus dikonsultasikan ke dokter jika anak mengalami gejala seperti nyeri sendi yang berkelanjutan, pembengkakan sendi, atau demam. Beberapa anak juga dapat mengalami sakit kepala, lelah, atau mual.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 19 Februari 2024 | 15:49

Medicalnewstoday. Symptoms and treatment for gout in children. 2022. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/gout-in-children 

Hindawi. Hyperuricemia in Children and Adolescents: Present Knowledge and Future Directions. 2019. Available from: https://www.hindawi.com/journals/jnme/2019/3480718/ 

Pediatric ICD-10. AAP. Hyperuricemia. 2021