Memiliki kenaikan berat badan saat sedang hamil adalah hal yang normal dan wajar. Dengan catatan, kenaikan berat badan ada di dalam perkiraan normal sehingga Anda dan janin tetap sehat.
Sebagian besar wanita memang cukup peduli soal urusan berat badan, tidak ingin terlalu gemuk saat sedang dan setelah hamil. Namun memiliki tubuh yang dikategorikan "kurus" bukan berarti juga aman bagi kesehatan kehamilan Anda, lho. Ingin tahu lebih lanjut, yuk simak ulasannya berikut.
Berat Badan dan Kehamilan
Sama halnya dengan kelebihan berat badan, kekurangan berat badan juga bukanlah hal yang baik bagi kesehatan secara umum. Bahkan dikatakan bahwa kekurangan berat badan ketika hamil atau berusaha untuk hamil dapat membahayakan diri sendiri dan janin.
Untuk mengetahui apakah Anda berada dalam kategori kekurangan atau kelebihan berat badan, Anda bisa menghitung indeks massa tubuh.
Menurut WHO, standar indeks massa tubuh adalah sebagai berikut:
- Di bawah 18,5 = berat badan kurang
- 18,5-22,9 = berat badan normal
- 23-29,9 = berat badan berlebih
- 30 ke atas = obesitas
Risiko Berat Badan Kurang dan Tidak Naik Berat Badan Ketika Hamil
Jika Anda kekurangan berat badan (BMI Anda 18,5 atau kurang dari itu), maka Anda mungkin mengalami masalah untuk hamil. Memiliki tubuh kurus menyebabkan tubuh berhenti membuat estrogen yang kemudian memengaruhi siklus menstruasi dan masa subur Anda.
Untuk bisa hamil, Anda perlu berovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium) sehingga bisa dibuahi oleh sperma. Sehingga Anda juga perlu tubuh yang bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim.
Lantas apa yang terjadi bila saat hamil Anda tidak memiliki kenaikan berat badan yang cukup?
Tidak memiliki berat badan yang cukup sudah membuat Anda kesulitan hamil. Demikian juga apabila Anda tidak memiliki kenaikan berat badan yang cukup selama kehamilan, risiko yang dapat muncul diantaranya:
- Persalinan prematur (melahirkan di usia sebelum 37 minggu)
- Bayi lahir dengan berat badan rendah (berat badan bayi di bawah 2.500 gram)
Apa yang Harus Dilakukan Agar Berat Badan Naik Saat Hamil?
Memiliki kenaikan berat badan saat hamil bukan berarti hanya tubuh Anda saja yang bertambah gemuk. Ketika hamil, janin di dalam tubuh Anda akan berkembang, di dalam rahim Anda juga ada plasenta, air ketuban, rahim, cairan di jaringan tubuh, simpanan lemak dan nutrisi, volume darah, dan juga jaringan payudara yang masing-masing turut menyumbangkan berat di kehamilan Anda. Sehingga Anda harus berhenti mengkhawatirkan penampilan Anda, karena pertambahan berat badan saat hamil adalah hal yang wajar.
Apabila Anda memiliki berat badan kurang dan ingin berat badan bertambah saat hamil, maka beberapa cara berikut bisa Anda gunakan:
- Menambahkan camilan sehat di antara waktu makan, misalnya camilan yang mengandung protein, kalsium dan zat besi tinggi seperti kacang-kacangan dan keju
- Membuat catatan makanan apa saja yang Anda konsumsi dan diskusikan dengan dokter kandungan Anda
- Minum susu yang membantu meredakan mual atau menambahkan camilan seperti crackers, alpukat, dan selai kacang yang membantu meredakan mual Anda
- Hindari berolahraga berat yang dapat menyebabkan berat badan Anda semakin turun
- Tingkatkan asupan kalori selama kehamilan dan mengonsumsi protein yang rendah lemak
Anda mungkin juga membutuhkan bantuan dokter gizi untuk membantu menyusun menu dan pola makan selama kehamilan agar kehamilan Anda tetap sehat. Jangan ragu untuk berdiskusi tentang apa yang boleh dimakan dan tidak sehingga kehamilan dan janin tetap sehat hingga persalinan.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina