Pada kehamilan, seiring berkembangnya ukuran perut karena pertumbuhan janin di dalam rahim, kulit perut akan menampakkan garis-garis berwarna merah kecoklatan. Garis tersebut disebut dengan stretch mark atau Striae gravidarum.
Stretch mark pada ibu hamil tidak berbahaya dan tidak menimbulkan risiko apapun baik bagi ibu maupun janin. Hanya saja, ibu hamil akan merasakan gatal dan mungkin merasa tidak percaya diri karena penampilan perut yang dipenuhi dengan garis-garis stretch mark.
Mengapa Ibu Hamil Mengalami Stretch Mark?
Stretch mark pada ibu hamil lebih sering terlihat mulai usia kehamilan enam atau tujuh bulan, di mana ukuran perut semakin membesar. Sebagian besar wanita dengan kulit terang cenderung mengalami stretch mark berwarna merah muda, sedangkan wanita berkulit gelap cenderung memiliki stretch mark berwarna lebih terang daripada kulitnya.
Stretch mark selama kehamilan dipengaruhi oleh dua faktor utama, di antaranya:
- Pertama, peregangan kulit yang terjadi selama kehamilan, akibat kenaikan berat badan yang cepat dan gesekan terus-menerus. Saat tubuh mengembang lebih cepat, kulit akan mengalami robekan. Bekas luka yang terjadi akibat robekan inilah yang disebut dengan stretch mark.
- Kedua, sebenarnya faktor kedua ini masih menjadi perdebatan di antara para ahli. Sebagian ahli berpendapat bahwa peningkatan kadar hormon kehamilan menarik lebih banyak air ke dalam kulit dan mengendurkan ikatan antara serat kolagen. Akibatnya kulit lebih mudah robek saat diregangkan dan terbentuklah stretch mark.
Cara Mengatasi Stretch Mark Setelah Melahirkan
Sebagian stretch mark tidak membutuhkan perawatan dan akan memudar seiring dengan waktu. Namun seperti bekas luka lainnya, stretch mark mungkin tidak akan bisa hilang sepenuhnya.
Mengatasi stretch mark selama masa kehamilan mungkin tidak disarankan. Anda hanya direkomendasikan untuk mengoleskan pelembap untuk membantu meredakan rasa gatalnya saja.
Tetapi jangan khawatir, karena ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi stretch mark setelah melahirkan, di antaranya:
Chemical peeling
Chemical peeling adalah prosedur eksfoliasi yang biasanya dilakukan oleh dokter, ahli dermatologi atau dokter bedah plastik. Dalam prosedurnya, dokter akan menggunakan asam glikolat untuk merangsang produksi kolagen di kulit yang kabarnya efektif mengobati bekas luka.
Sebenarnya masih dibutuhkan penelitian lebih dalam apakah cara ini juga efektif menghilangkan stretch mark, namun sebagian dokter telah memanfaatkan prosedur ini.
Terapi laser
Terapi laser memanfaatkan teknologi laser yang meminimalkan rasa sakit, pembengkakan dan bekas luka. Terapi ini juga dilakukan untuk meningkatkan produksi kolagen, memulihkan serat elastin dan menebalkan lapisan epidermis.
Mikrodermabrasi
Mikrodermabrasi adalah prosedur minimal invasif oleh ahli dermatologi untuk meningkatkan tekstur kulit. Biasanya prosedur ini dilakukan untuk mengatasi keluhan kulit akibat paparan sinar matahari, noda penuaan, bekas jerawat, garis kerutan di wajah dan kondisi kulit lainnya.
Dua penelitian menemukan bahwa mikrodermabrasi juga efektif mengurangi stretch mark.
Microneedling
Microneedling adalah perawatan kulit dengan metode terbaru yang dipercaya membantu mengurangi garis kerut dan bekas luka. Dengan memanfaatkan jarum, microneedling dipercaya dapat mengatasi stretch mark setelah 4 minggu perawatan.
Radiofrekuensi
Radiofrekuensi adalah prosedur non invasif yang menggunakan gelombang frekuensi radio untuk memanaskan lapisan kulit lebih dalam guna mengaktifkan proses penyembuhan luka, merangsang produksi kolagen, dan mengencangkan kulit.
Menggunakan krim topikal
Beberapa jenis krim topikal dengan kandungan bahan tertentu seperti hyaluronic acid, tretinoin, cocoa butter, minyak zaitun dan minyak almond dikatakan dapat membantu mengurangi keluhan stretch mark.
Mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengurangi stretch mark dengan penggunaan krim, Anda juga mungkin tidak disarankan menggunakan cara ini apabila masih menyusui, karena krim dapat dengan mudah meresap dan masuk ke dalam ASI.
Jika saat ini bekas stretch mark cukup mengganggu dan membuat Anda tidak nyaman, Anda bisa berdiskusi dengan dokter serta memilih cara yang terbaik untuk mengatasinya. Dokter akan membantu merekomendasikan perawatan yang lebih sesuai, apalagi bila Anda masih dalam masa menyusui.
Hindari menggunakan krim perawatan tanpa resep dokter, karena dapat menyebabkan efek samping dan bahan kimianya mungkin masuk ke dalam ASI dan dikonsumsi oleh bayi Anda.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina