Apakah Anda pernah mendengarkan kasus wanita yang tiba-tiba hamil, padahal tidak ada gejala atau tanda kehamilan apapun pada dirinya?
Kondisi tersebut tidak ada kaitannya dengan mistis, kok. Dalam dunia medis, ada kehamilan yang seringkali tak disadari. Selama kehamilan tak ada tanda-tanda seperti kelelahan, mual, muntah, terlambat haid atau perut yang membesar. Kondisi ini dikenal dengan istilah Cryptic Pregnancy.
Gejala
Untuk mengetahui gejala cryptic pregnancy, terlebih dahulu Anda harus mengetahui gejala kehamilan normal. Umumnya, ketika hamil, wanita akan mengalami mual, muntah, terlambat haid, dan ketika melakukan tes kehamilan hasilnya positif.
Pada cryptic pregnancy, semua gejala kehamilan itu mungkin tidak terlihat atau ada namun disamarkan dengan kondisi lain, misalnya, mual atau muntah yang disamarkan kondisi tidak enak badan.
Menurut Medical News Today, wanita yang mengalami kehamilan cryptic tidak akan sadar bahwa dirinya hamil, hingga saat minggu terakhir kehamilan atau saat waktunya melahirkan. Bahkan dilansir Healthline, tes kehamilan maupun USG bisa memunculkan hasil negatif di awal usia kehamilan.
Penyebab
Menurut penelitian tahun 2011, seperti dilansir Medical News Today, kondisi psikis sangat berpengaruh pada kehamilan cryptic. Penyakit mental seperti skizofrenia atau gangguan bipolar menyebabkan wanita mungkin mengalami gejala kehamilan, namun secara mental mereka melakukan penolakan.
Sebenarnya, tak ada alasan tunggal yang bisa menjelaskan secara detail mengapa cryptic pregnancy bisa terjadi. Namun seperti dilansir Verywellhealth, berikut adalah penyebab selain kondisi mental:
- Gejala kehamilan yang samar atau tidak disadari.
- Haid yang tidak lancar, yang terkadang tidak hadir setiap bulan sehingga ketika keterlambatan haid disebabkan oleh kehamilan, dianggap sebagai kondisi terlambat haid biasa.
- Adanya perdarahan atau flek selama kehamilan yang sering salah dikenali sebagai darah haid.
- Usia dan masalah kesuburan.
- Alat tes kehamilan yang tidak akurat.
- Tidak adanya perubahan fisik yang jelas terlihat, seperti perut yang membesar atau bertambahnya berat badan.
- Pergerakan janin yang tak disadari.
- Adanya PCOS atau sindrom ovarium polikistik yang menyebabkan kehamilan yang tidak disadari.
- Ada kalanya orang merasa aman saat menggunakan alat kontrasepsi, padahal masih ada kemungkinan kehamilan yang bisa terjadi, karena tidak ada alat kontrasepsi yang menjamin 100% pencegahan kehamilan.
- Usai menjalani persalinan, Anda akan sulit menyadari tanda-tanda kehamilan.
Komplikasi dan risiko
Cryptic pregnancy adalah salah satu kondisi yang patut dikhawatirkan karena ketika Anda tidak menyadari kehamilan, maka ada kecenderungan mengalami gangguan emosional. Hal ini bisa berakibat fatal, misalnya setelah persalinan, Anda menjauh dari bayi, melakukan penelantaran, atau adanya risiko penyiksaan hingga menyebabkan kematian bayi.
Dengan kondisi tersebut, cryptic pregnancy bisa menyebabkan risiko sebagai berikut:
- Kelahiran prematur.
- Berat bayi baru lahir di bawah normal.
- Kondisi yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
- Kematian bayi.
Melahirkan memang bukan perkara yang sederhana dan mudah, depresi perinatal bahkan bisa terjadi apabila kehamilan baru diketahui di usia kehamilan akhir.
Apabila Anda cukup usia, aktif secara seksual dan mengalami gejala kehamilan yang tidak jelas atau samar, sebaiknya selain melakukan tes kehamilan Anda juga berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan diagnosa kondisi Anda.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Mutchler C. What Is a Cryptic Pregnancy? (2021). Available from: https://www.verywellhealth.com/cryptic-pregnancy-5176208.
Caporuscio J. What to know about cryptic pregnancy (2020). Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/cryptic-pregnancy.
Watson K. What Is a Cryptic Pregnancy? (2019). Avaiable from: https://www.healthline.com/health/pregnancy/cryptic-pregnancy.