Madu memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh. Selain meningkatkan daya tahan tubuh, madu juga merupakan antioksidan alami yang mampu menangkal radikal bebas dalam tubuh. Madu juga dipercaya berkhasiat untuk meredakan batuk, mempercepat penyembuhan luka dan merupakan minuman prebiotik yang baik untuk pencernaan. Dengan segudang manfaat madu bagi kesehatan, kerap timbul pertanyaan, bolehkah ibu hamil mengonsumsi madu?
Risiko mengonsumsi madu bagi ibu hamil
Dilansir dari laman Baby Center, salah satu kekwahatiran mengenai pemberian madu pada ibu hamil adalah karena adanya bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan botulisme pada bayi berusia di bawah 1 tahun. Botulisme adalah keracunan serius yang dapat disebabkan oleh racun dari bakteri. Racun dari bakteri ini dapat menyerang otak, tulang belakang dan saraf otak. Jika tidak ditangani dengan tepat dapat menganggu sistem pernapasan.
Namun menurut para ahli, bakteri pada madu yang dikonsumsi ibu hamil tidak akan mengganggu kesehatan ibu dan janin. Ketika masuk ke saluran pencernaan ibu hamil, bakteri tidak dapat berkembang di saluran pencernaan yang sehat. Selain itu, kecil kemungkinan bagi bakteri pada madu untuk menembus ke plasenta pada kandungan. Karenanya, para ahli menyatakan bahwa ibu hamil boleh mengonsumsi madu. Dilansir dari Very Well Family, The American College of Obstetricians and Gynecologist juga tidak memasukkan madu ke dalam daftar makanan yang perlu dihindari oleh ibu hamil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ibu hamil saat mengonsumsi madu
Madu memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil. Anda bisa mengonsumsi madu untuk mengurangi morning sickness, meredakan batuk dan sakit tenggorokan dan sebagai penambah energi. Meskipun madu aman untuk dikonsumsi ibu hamil, namun ada beberapa hal yang perlu diperhtaikan terkait konsumsi madu bagi ibu hamil:
1. Konsumsi dalam jumlah terbatas
Rasa madu yang manis membuat madu dapat digunakan sebagai pengganti gula. Namun hindari mengonsumsi madu terlalu banyak untuk menghindari risiko terkena diabetes gestasional. Bagi ibu hamil, dosis yang disarankan per hari adalah sekitar 3-5 sendok makan atau 180-200 kalori per hari. Jika lebih dari takaran tersebut, ibu hamil perlu waspada risiko diabetes gestasional.
Selain itu, saat ini banyak produsen madu yang menggunakan pemanis tambahan untuk membuat madu terasa lebih manis. Pemanis buatan juga dapat meningkatkan risiko diabetes karena mengandung gula yang tinggi. Untuk itu, pilih madu alami yang tidak menggunakan pemanis buatan.
2. Risiko alergi
Madu juga bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Reaksi alergi tersebut di antaranya bersin-bersin, mata berair. Meskipun reaksi ini tidak beerbahaya, namun jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi madu maka sebaiknya hentikan konsumsi madu untuk sementara.
Writer: Ratih
Edited By: dr. Ayu Munawaroh
Last Updated: 22-Oct-2021
Sumber:
- Baby CenterIs it safe to eat honey during pregnancy? (2021). Available from: https://www.babycenter.com/pregnancy/diet-and-fitness/is-it-safe-to-eat-honey-during-pregnancy_10305372.
- Verywell Family. Can I Eat Honey While Pregnant? (2021). Available from: https://www.verywellfamily.com/is-it-safe-to-eat-honey-while-pregnant-4176977.
- Healthline. Food Safety During Pregnancy (2016). Available from: https://www.healthline.com/health/food-safety-pregnancy.