Dakriostenosis

Dakriostenosis
Dakriostenosis merupakan kondisi tersumbatnya salah satu dari perjalanan air mata tersebut, sehingga air mata tidak dapat didrainase dengan baik.

Bagikan :


Definisi

Pada kondisi normal, air mata akan diproduksi oleh kelenjar air mata (glandula lakrimal) yang berada pada bagian atas dan bawah mata. Pada kondisi normal, air mata akan mengalir dari glandula lakrimal ke permukaan bola mata. Setelah membasahi permukaan bola mata, air mata tersebut akan didrainase melalui suatu bukaan pada sudut mata yang disebut puncta. Puncta akan mengalirkan air mata melalui "kanal" yang disebut kanalikulus ke tempat penyimpanan air mata sementara (reservoir) yang disebut lacrimal sac. Setelahnya, air mata akan kembali mengalir ke hidung melalui duktus nasolakrimal. Setelah sampai di hidung, air mata akan kembali diserap oleh tubuh.

Dakriostenosis merupakan kondisi tersumbatnya salah satu dari perjalanan air mata tersebut, sehingga air mata tidak dapat didrainase dengan baik. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyumbatan sebagian atau total pada sistem drainase bola mata. Pada orang dewasa, dakriostenosis dapat disebabkan oleh kecelakaan, infeksi, atau tumor. Aliran air mata yang tidak baik dapat menyebabkan iritasi pada permukaan bola mata.

Dakriostenosis kongenital atau sumbatan saluran air mata yang terjadi pada bayi baru lahir terjadi sekitar 1.2% hingga 20%. Dakriostenosis kongenital merupakan penyebab mata berair paling sering pada bayi dan anak. Pada sebuah studi disebutkan bahwa sekitar 20% bayi yang sehat mengalami dakriostenosis setidaknya satu kali pada 1 tahun kehidupan. Dakriostenosis didapat (acquired dacryostenosis) dapat menyebabkan mata berair dan pembengkakan pada sudut mata. Dakriostenosis dikeluhkan pada 3% kunjungan klinik dan 37 kasus per 100,000 kunjungan per tahun. Dakriostenosis lebih sering terjadi pada lansia dan wanita.

 

Penyebab

  • Kongenital. Dakriostenosis umum dialami oleh bayi baru lahir. Hal ini dapat disebabkan oleh saluran air mata belum terbentuk sempurna ketika lahir atau adanya kelainan bentuk saluran bola mata. Pada banyak kasus, terdapat sisa jaringan yang masih menempel pada saluran yang menyebabkan gangguan drainase air mata.
  • Usia. Semakin bertambahnya usia, lubang drainase air mata atau yang disebut puncta dapat menyempit dan menyebabkan sumbatan.
  • Infeksi atau radang. Radang atau infeksi pada mata dan sistem air mata dapat menyebabkan sumbatan pada saluran air mata. Berulangnya dakriosistitis dapat mengubah struktur saluran air mata, menyebabkan gangguan aliran pada saluran tersebut. 
  • Kecelakaan. Benturan atau kecelakaan yang melibatkan wajah dapat menyebabkan kerusakan pada tulang atau perlukaan pada sistem drainase air mata, sehingga mengganggu aliran air mata ke arah drainasenya. Sedikit partikel seperti debu atau sel kulit mati dapat menyumbat saluran tersebut.
  • Tumor. Tumor pada wajah, hidung, atau pada lokasi di dekat drainase tersebut dapat menekan drainase dan menyebabkan sumbatan.
  • Obat tetes mata. Penggunaan obat tetes mata dalam jangka waktu panjang, contohnya untuk mengobati glaukoma, dapat menyebabkan sumbatan pada saluran air mata.
  • Pengobatan kanker. Pengobatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan sumbatan aliran bola mata.

 

Faktor Risiko

  • Usia tua lebih berisiko untuk mengalami dakriostenosis.
  • Radang pada mata. Jika mata Anda terus menerus mengalami peradangan, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami dakriostenosis.
  • Operasi. Operasi mata, hidung, sinus, atau kelopak mata dapat menyebabkan kerusakan atau perlukaan pada sistem air mata, sehingga menyumbat aliran tersebut.
  • Glaukoma. Pengobatan anti-glaukoma umumnya berbentuk obat tetes mata. Jika Anda biasa menggunakan obat-obatan ini, Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami dakriostenosis.
  • Pengobatan kanker sebelumnya. Radiasi atau kemoterapi, terutama pada wajah, dapat meningkatkan risiko mengalami sumbatan aliran air mata.

 

Gejala

Jika Anda mengalami dakriostenosis, Anda dapat mengalami beberapa gejala berikut:

  • Mata berair terus menerus
  • Mata merah
  • Radang pada selaput bening mata (konjungtivitis) berulang
  • Nyeri dan bengkak pada sudut dalam mata
  • Kotoran mata kering yang banyak
  • Nanah atau cairan lengket pada mata
  • Pandangan buram

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis kondisi Anda, Dokter akan menanyakan beberapa hal berkaitan dengan keluhan Anda. Pada orang dewasa, keluhan yang umum adalah mata berair dan gangguan penglihatan. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan ketajaman penglihatan, memeriksa tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, dan nyeri pada sekitar mata Anda. Jika Anda mengalami infeksi mata lain sebelumnya, sampaikan pada dokter Anda. Diagnosis umumnya ditentukan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis. Pemeriksaan fisis dimulai dengan melihat kelopak mata Anda, puncta, dan konjungtiva. Dokter juga dapat melakukan pemijatan pada sekitar lacrimal sac untuk memicu pengeluaran air mata melalui puncta.

Beberapa pemeriksaan lain yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Tear drainage test. Pemeriksaan ini mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan air mata. Pada pemeriksaan ini, dokter Anda akan meneteskan 'pewarna' untuk mewarnai air mata Anda. Jika setelah lima menit pewarna tersebut masih ada di permukaan mata Anda, Anda mungkin mengalami dakriostenosis
  • Irigasi. Dokter Anda akan mengalirkan cairan salin melalui saluran air mata Anda untuk memeriksa kualitas drainasenya. Dokter Anda juga dapat memasukkan instrumen yang disebut probe melalui puncta untuk memeriksa sumbatan mekanis. Pada beberapa kondisi, memasukkan probe dapat membantu mengobati dakriostenosis tersebut.
  • Pencitraan. Pemeriksaan lanjutan seperti x-ray, CT scan, atau MRI dapat dilakukan sesuai dengan indikasi.

Tata Laksana

Terapi Medis

Pengobatan akan bergantung pada penyebab dakriostenosis tersebut. Anda mungkin membutuhkan dua atau lebih pengobatan untuk mengatasi kondisi tersebut. Pengobatan yang dapat diberikan, antara lain:

  • Antibiotik. Antibiotik dapat diberikan untuk mengatasi infeksi pada mata Anda.
  • Watch-and-wait. Bayi dengan sumbatan air mata dapat menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan apapun. Hal ini disebabkan oleh belum maturnya aliran air mata tersebut. Jika diperlukan, Anda dapat melakukan pemijatan pada sekitar mata untuk membantu aliran air mata. Jika Anda mengalami kecelakaan pada wajah, dokter Anda akan menunggu kondisi Anda sembuh sempurna. Setelah sembuh, aliran air mata Anda akan kembali normal.
  • Dilatasi dan probing. Dokter Anda akan memperbesar saluran air mata Anda sehingga air mata dapat mengalir dengan lebih lancar.
  • Kateter. Jika pengobatan di atas tidak dapat berhasil, pelebaran saluran dengan kateter dapat dilakukan.

 

Operasi

Operasi yang dilakukan disebut dacryocystorhinostomy. Prosedur ini akan membuka aliran air mata untuk mengalirkan ke hidung. Prosedur ini akan bergantung pada indikasi dan penilaian dari dokter Anda. Setelah operasi, Anda perlu menggunakan dekongestan semprot dan obat tetes mata untuk mengurangi infeksi dan peradangan. Setelah 6–12 minggu, Anda akan diminta untuk kembali ke Dokter untuk mengeluarkan stent.

Perawatan Diri di Rumah

Anda dapat melakukan pemijatan pada area mata Anda sebanyak 2–3 kali sehari untuk mengatasi gejala.

 

Komplikasi

Karena air mata tidak mengalir dengan seharusnya, air mata dapat menggenang pada mata. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri, jamur, dan virus yang menyebabkan radang dan infeksi berulang pada mata. Jika kondisi ini tidak diobati secara tuntas, Anda dapat mengalami endoftalmitis dan selulitis orbita. Pada anak, dakriostenosis dapat menyebabkan masalah refraksi. Sekitar 10% dari anak yang mengalami sumbatan saluran air mata dapat mengalami anisometropia dengan atau tanpa ambliopia.

 

Pencegahan

Untuk mengurangi risiko Anda mengalami dakriostenosis, segera obati radang atau infeksi pada mata Anda. Anda juga dapat melakukan beberapa hal ini untuk mengurangi risiko infeksi mata:

  • Rajin mencuci tangan dengan 5 langkah WHO, terutama setelah beraktivitas atau setelah berkontak dengan orang yang mengalami konjungtivitis.
  • Jangan terlalu menyentuh atau mengucek mata.
  • Ganti eyeliner dan maskara Anda secara berkala. Jangan menggunakan make up mata Anda dengan orang lain.
  • Jika Anda menggunakan lensa kontak, jaga kebersihan lensa kontak Anda sesuai dengan anjuran dokter mata Anda.
  • Jaga kesehatan Anda dengan konsumsi makanan bergizi dan beristirahat dengan cukup agar tidak mengalami infeksi saluran napas. Infeksi dan suhu dingin dapat menyebabkan pembengkakan pada hidung sehingga mengganggu aliran air mata.

 

Kapan harus ke dokter?

Segera periksakan kondisi Anda ke dokter jika Anda mengalami dakriostenosis berulang atau dakriostenosis berlangsung selama beberapa hari.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 19:40

Pezzoli M, Patel BC. Dacryostenosis. [Updated 2021 Jul 30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563132/

Mayo Clinic. (2021). Blocked tear duct. Mayoclinic. Retrieved 13 November 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/blocked-tear-duct/diagnosis-treatment/drc-20351375

 

Garrity J. (2020). Dacryostenosis. MSD Manual. Retrieved 13 November 2021, from https://www.merckmanuals.com/home/eye-disorders/eyelid-and-tearing-disorders/dacryostenosis

Joseph JM. (2019). Lacrimal System Probing and Irrigation. Retrieved 13 November 2021, from https://emedicine.medscape.com/article/1844121-overview