• Beranda
  • Nutrisi
  • Diet Telur Rebus: Ketahui Cara, Resiko dan Efek Samping Diet Telur Rebus

Diet Telur Rebus: Ketahui Cara, Resiko dan Efek Samping Diet Telur Rebus

Diet Telur Rebus: Ketahui Cara, Resiko dan Efek Samping Diet Telur Rebus

Bagikan :


Apa penyajian telur favorit Anda, diceplok, didadar, atau direbus? Jika Anda suka makan telur dan ingin menurunkan berat badan, telur rebus bisa menjadi pilihan. Diet telur rebus dikabarkan berhasil membantu menurunkan berat badan. Bila Anda tertarik untuk mencobanya, ketahui dulu cara,resiko dan efek sampingnya.

Banyak orang memberikan review positif pada diet telur rebus, diet ini populer dilakukan karena cukup efektif membantu menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Seperti namanya, menu utama dalam diet telur rebus adalah telur rebus itu sendiri. Dilansir Healthline, diet ini pertama kali dipopulerkan oleh Arielle Chandler dalam buku yang diterbitkan tahun 2018. Diet ini memperbolehkan Anda makan jenis protein lain, namun telur rebus tetap protein utamanya.

Menurut pencetusnya, diet yang rendah karbohidrat dan rendah kalori ini dapat membantu menurunkan 11 kilogram berat badan dalam jangka waktu 2 minggu. Diet ini juga diklaim dapat meningkatkan kontrol akan gula darah, mempertajam penglihatan, menguatkan tulang, rambut dan kuku. Dalam buku yang ditulisnya, Ariella Chandler juga menyusun menu deit, resep, serta makanan yang harus dihindari untuk mempermudah pembacanya menyesuaikan dengan selera masing-masing.

Diet ini tampaknya juga menarik perhatian selebriti. Nicole Kidman salah satunya, diberitakan sempat mempraktekkan diet telur rebus saat membintangi film Cold Mountain, seperti dikutip dari Everydayhealth.

Cara diet telur

Banyak versi diet telur rebus, namun dalam e-book-nya yang berjudul The Boiled Egg Diet: The Easy, Fast Way to Weight Loss!, Ariella Chandler memberikan gambaran mudah soal menu diet, berikut contohnya :

Sarapan pagi: 2 butir telur rebus dan beberapa potong buah atau bisa digantikan dengan sayuran rendah karbohidrat atau protein lain

Makan siang: telur rebus atau protein rendah lemak dan sayur rendah karbohidrat

Makan malam: telur rebus atau protein rendah lemak dan sayur rendah karbohidrat

Anda tidak diijinkan makan makanan ringan. Makanan yang boleh dimakan, hanya telur rebus, protein rendah lemak, sayuran dan buah-buahan rendah karbohidrat. Untuk minuman, boleh mengonsumsi minuman apapun selama bebas kalori.

Berikut daftar makanan saat diet telur rebus seperti dilansir healthline:

Telur rebus: kuning dan putihnya
Protein rendah lemak: daging ayam tanpa kulit, ikan, daging kambing, sapi, atau babi rendah lemak
Sayuran rendah karbo: bayam, kale, brokoli, paprika, tomat
Buah rendah karbo: jeruk lemon, jeruk nipis, jeruk buah, semangka, aneka berries
Lemak dan minyak: minyak kelapa, butter, mayonnaise dalam porsi kecil
Minuman: minuman apa saja asal bebas kalori
Bumbu: bawang putih, basil, ketumbar, cabai, rosemary, oregano

Makanan yang menjadi pantangan sepanjang menjalankan diet telur rebus, adalah:

Sayuran tinggi karbo: kentang, ketela, jagung, kacang merah, kacang kapri, buncis
Buah tinggi karbo: pisang, nanas, mangga, semua buah yang dikeringkan
Gandum: roti, pasta, quinoa
Makanan yang olahan: fast food, keripik, biskuit, kue, permen
Minuman tinggi kalori dan gula: soda, jus buah, teh manis, minuman berenergi

Resiko dan efek samping

Sekalipun pilihan menu dalam diet telur rebus ini sebagian besar adalah menu yang sehat untuk dikonsumsi, namun The American Heart Association mengatakan bahwa menu makanan yang diijinkan untuk dimakan masih kurang variatif. Telur rendah asupan kalsiumnya, sedangkan produk susu tidak disarankan dalam diet telur rebus, lantas darimana Anda mendapatkan kalsium untuk tubuh?

Diet telur rebus juga membatasi banyak makanan berserat yang sangat dibutuhkan tubuh. Hal ini bisa memicu konstipasi dan malah akan membawa problem baru bagi kesehatan Anda.

Perlu diingat juga, telur adalah alergen yang cukup populer. Resiko muncul reaksi alergi bisa kapan saja terjadi.

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 02:28