Susu merupakan sumber kalsium yang penting pada ibu hamil. Namun, pada ibu hamil yang mengalami alergi susu atau intoleransi laktosa, hal ini tentunya perlu disiasati agar kebutuhan kalsium tetap tercukupi. Lalu, bagaimana penanganan kondisi ini pada ibu hamil?
Alergi susu dan intoleransi laktosa pada ibu hamil
Intoleransi laktosa adalah kondisi tubuh tidak mampu mencerna laktosa dalam jumlah banyak. Hal ini umumnya disebabkan oleh kurangnya enzim laktase dalam tubuh yang digunaan untuk mencerna laktosa. Sedangkan alergi susu adalah reaksi alergi yang muncul dari tubuh terhadap protein yang terkandung dalam susu. Kedua kondisi ini disebabkan umumnya oleh faktor genetik maupun keturunan. Beberapa gejala alergi susu dan intoleransi laktosa di antaranya nyeri perut, perut kembung, mual, muntah dan diare. Terkadang penderita alergi susu juga mengalami keluhan alergi lain seperti eksim, asma maupun rhinitis.
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil
Pada ibu hamil, alergi susu maupun intoleransi laktorsa menjadi isu penting karena ibu hamil membutuhkan kalsium yang banyak didapat dari susu. Kalsium penting untuk menurunkan komplikasi kehamilan seperti preeklampsia dan menjaga agar detak bayi normal. Selain itu, kalsium juga penting untuk mendukung pertumbuhan tulang, gigi, saraf dan otot pada janin.
Kalsium merupakan zat yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga tubuh perlu mendapatkannya dari asupan makanan atau minuman. Pada ibu hamil disarankan untuk mencukupi kebutuhan 1000 mg kalsium per hari. Jumlah ini setara dengan 3. gelas susu atau 4 porsi makanan yang kaya akan kalsium.
Bagaimana jika ibu hamil alergi susu atau intoleransi laktosa?
Kedua kondisi ini merupakan kondisi yang dialami banyak orang. Ibu hamil dengan alergi susu maupun intoleransi laktosa perlu mengonsumsi sumber kalsium lain yang bisa diperoleh dari beberapa makanan berikut:
1. Makan sayuran hijau
Sayuran hijau seperti pakcoy, bayam dan brokoli merupakan sumber kalsium yang mudah didapat bagi ibu hamil. Selain mengandung kalsium, sayuran hijau juga banyak mengandung zat besi dan asam folat yang baik untuk pertumbuhan janin.
2. Mengonsumsi biji-bijian
Biji-bijian seperti biji labu, wijen, dan chia seed adalah pengganti kalsium yang baik bagi ibu hamil. Bumil bisa mengonsumsinya secara langsung atau dicampur dalam roti, oatmeal atau salad.
3. Makan kacang-kacangan
Selain biji-bijian, kacang-kacangan juga bisa dikonsumsi bumil untuk memenuhi kebutuhan kalsium. Makanan olahan kedelai seperti tahu, tempe, kacang-kacangan dan edamame adalah alternatif kalsium yang baik untuk bumil. Bagi penggemar kacang almond, bumil juga bisa mengonsumsinya dalam bentuk kacang utuh maupun susu almond.
4. Suplemen kalsium
Kekurangan kalsium pada ibu hamil juga dapat menyebabkan osteoporosis di masa mendatang. Untuk memenuhinya, bumil bisa mengonsumsi suplemen dengan kandungan kalsium sejumlah 500 mg sebanyak dua kali sehari atau sesuai anjuran dokter. Hindari asupan kalsium berlebihan karena dapet menyebabkan sembelit, batu ginjal dan jantung berdebar.
Nah, ternyata meskipun susu merupakan sumber kalsium yang baik, namun susu bukanlah sumber kalsium satu-satunya. Ada beberapa pengganti kalsium yang bisa menggantikan susu dalam upaya memenuhi kebutuhan kalsium pada ibu hamil. Konsultasikan kebutuhan kalsium Anda dengan dokter kandungan atau ahli gizi Anda agar pertumbuhan janin dapat berlangsung optimal.
Writer: Ratih
Editor: dr. Benita Arini Kurniad
Last updated: 02/09/2021