Buah bit, buah yang berbentuk seperti bonggol bawang berwarna merah keunguan ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Meskipun sering disebut buah, bit sebenarnya masuk dalam kelompok umbi-umbian seperti lobak dan ubi jalar. Saat ini, buah bit banyak dikonsumsi daging buah dan daunnya bukan hanya sebagai bahan makanan namun juga untuk menjaga kesehatan.

Nutrisi pada buah bit

Seperti halnya lobak, buah bit juga memiliki kandungan air yang cukup banyak. Buah bit mengandung 87% air, karbohidrat sebesar 8% dan serat sebanyak 2-3%. Dalam satu cup bit rebus, terdapat kurang dari 60 kalori, sedangkan dalam 3/4 cup atau sekitar 300 gram bit yang belum diolah mengandung nutrisi sebagai berikut:

• 43 kalori
• Protein 1,6 gram
• Gula 6,8 gram
• Serat 2,8 gram
• Lemak 0,2 gram

Selain itu, buah bit juga mengandung beragam vitamin dan mineral seperti asam folat (vitamin B9), mangan, kalium, zat besi, dan vitamin C. Buah bit juga mengandung betanin, pigmen merah keunguan yang memberi warna pada buah bit. Betanin diyakini memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan jantung dan bermanfaat mengurangi kolesterol pada tubuh.

Manfaat buah bit bagi kesehatan

Kandungan pigmen buah yang kuat membuat buah bit kerap digunakan sebagai pewarna makanan alami. Tidak hanya itu, buah bit juga diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti berikut ini:

1. Menurunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi berkaitan dengan beberapa penyakit serius lainnya, diasosiasikan dengan kerusakan pembuluh darah dan jantung, seperti serangan jantung, stroke dan kematian mendadak. Dengan mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan inorganic nitrate seperti buah bit, dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung. Mengonsumsi buah bit juga meningkatkan senyawa nitrogen oksida di tubuh, yang membuat pembuluh darah berdilatasi atau melebar sehingga tekanan darah bisa turun. Namun begitu, efek ini hanya bersifat sementara bila buah tidak dikonsumsi secara rutin.

2. Meningkatkan daya tahan saat olahraga

Sebuah studi menyebutkan bahwa mengonsumsi kandungan nitrat dapat meningkatkan daya tahan saat olahraga. Akibatnya, Anda akan merasa lebih berstamina dan semangat saat beraktivitas fisik. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa mengonsumsi jus buah bit sebelum olahraga dapat meningkatkan performa olahraga hingga 3%.

3. Membantu mencegah peradangan

Peradangan dalam sel tubuh sering dikaitkan dengan penyakit serius seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, gangguan liver dan kanker. Buah bit mengandung senaywa betalian yang memilii sifat anti peradangan. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa mengonsumsi jus buah bit secara rutin setiap 2 minggu dapat mengurangi penanda inflamasi di dalam tubuh.

4. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Buah bit merupakan salah satu buah dengan sumber serat yang baik bagi kesehatan pencernaan. Mengonsumsi buah bit secara rutin dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan mencegah masalah pencernaan seperti konstipasi, peradangan usus dan penyakit divertikulitis. Apabila kesehatan pencernaan terjaga, Anda juga akan mengalami penurunan risiko kanker usus, penyakit hati dan diabetes tipe 2.

5. Menjaga kesehatan otak

Buah bit mengandung nitrat yang berfungsi meningkatkan kesehatan fungsi otak dengan membuat otot pembuluh darah menjadi lebih rileks sehingga aliran darah ke otak menjadi lebih lancar. Meskipun demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut antara manfaat buah bit bagi kesehatan otak terutama untuk mencegah kerusakan sel otak yang mengakibatkan demensia.

6. Memiliki sifat antikanker

Buah bit mengandung berbagai senyawa yang bersifat antikanker seperti betaine, asam ferulat, kaempferol dan asam kafeat. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi ekstrak buah bit dapat memnperlambat pertumbuhan sel kanker. Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami potensi manfaat buah bit mengenai hal ini.

Di masyarakat, buah bit dapat dikonsumsi dengan dipanggang, diolah menjadi jus, atau dikonsumsi langsung sebagai topping salad. Apabila Anda ingin mengonsumsi buah bit sebagai bagian dari pengobatan, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi terkait untuk mendapatkan dosis yang sesuai kebutuhan.