Brand/Nama Lain
Merek dagang dari obat ini adalah Econazole YSP.
Cara Kerja
Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur melalui beberapa mekanisme:
- Pertama, memengaruhi permeabilitas (keutuhan) dinding sel jamur sehinga cairan dalam sel keluar dan membuat sel jamur pecah.
- Kedua, menghambat pembentukan protein yang digunakan untuk membangun dinding sel jamur.
- Ketiga, mengganggu replikasi (perbanyakan) dari materi genetik RNA sel jamur.
Indikasi
Econazole digunakan untuk beberapa kondisi medis seperti di bawah ini:
- Infeksi jamur kuku (tinea unguium).
- Tinea pedis (infeksi jamur pada kaki).
- Infeksi jamur pada kulit (tinea corporis, tinea cruris dan tinea versicolor).
- Infeksi jamur Candida pada kulit atau kelamin wanita (vagina).
Kontraindikasi
Anda tidak dapat menggunakan obat ini jika memiliki riwayat alergi terhadap econazole atau pada kandungan lain yang terdapat di dalamnya. Selain itu, walaupun tidak dilarang, ibu hamil dan menyusui perlu mendapat perhatian khusus ketika memakai obat ini.
Efek Samping
Terdapat beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan obat ini, yaitu:
- Sensasi terbakar pada area yang dioles.
- Gatal atau kemerahan pada kulit.
- Ruam kulit.
- Reaksi radang pada kulit (dermatitis kontak).
Selain itu, obat ini juga dapat menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi berlebihan yang dapat mengancam nyawa. Cari bantuan medis segera bila Anda mengalami keluhan gatal dan kemerahan di seluruh tubuh, pusing, kesulitan bernapas, bengkak pada wajah, lidah dan tenggorokan.
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk krim 10 mg/gr dalam tube 5 gram.
Dosis
Bersihkan dulu area kulit yang terinfeksi, setelah itu biarkan kulit mengering. Kemudian, krim bisa dioleskan secara hati-hati. Cuci tangan Anda setelah mengoleskan obat.
Umumnya econazole digunakan 1-2 kali sehari, di pagi hari dan malam hari. Lama pemakaian obat tergantung dengan jenis infeksinya. Pakai obat ini sesuai petunjuk dokter dan arahan yang tertera pada label obat. Jangan menghentikan pemakaian obat tanpa arahan dari dokter.
Infeksi jamur pada kuku atau kaki
Dosis untuk pasien dewasa dengan menggunakan sediaan krim 1% dioleskan 1 kali sehari pada kuku yang mengalami infeksi. Krim lalu ditutup dengan balutan. Sementara itu pada infeksi kaku, krim 1% digunakan 1 kali sehari selama 4 minggu.
Infeksi jamur pada kulit
Dosis krim 1% dioleskan sebanyak 1 kali sehari selama 2 minggu.
Infeksi jamur Candida pada kulit
Sediaan yang digunakan adalah krim 1%, dioleskan pada kulit yang terinfeksi jamur Candida sebanyak 2 kali sehari selama 2 minggu.
Keamanan
Berdasarkan FDA (Food Drug And Administration) obat ini termasuk kategori C. Dalam penelitian yang dilakukan pada hewan uji coba, econazole berrisiko menimbulkan gangguan perkembangan terhadap janin. Sementara itu, masih belum ada penelitian atau data yang cukup mengenai risiko obat ini terhadap janin.
Pada ibu menyusui, econazole belum diketahui dapat masuk ke dalam ASI atau tidak. Namun, pada hewan percobaan obat ini dalam bentuk tablet bisa masuk ke dalam air susu hewan. Oleh karena itu, penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui tidak direkomendasikan.
Interaksi Obat
Efek dari obat pengencer darah (warfarin, acenocoumarol) dapat meningkat jika berinteraksi dengan econazole, sehingga ditakutkan efek samping yang bisa timbul akan meningkat.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma