Brand/Nama Lain
Integrilin
Cara Kerja
Eptifibatide adalah suatu obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Obat ini termasuk ke dalam golongan antiplatelet penghambat glikoprotein Iib/IIIa. Obat dalam golongan ini bisa mencegah melekatnya sel trombosit dengan sel trombosit lainnya sehingga pembentukan bekuan darah bisa dicegah.
Efek dari eptifibatide sangat bermanfaat bagi pasien yang mengalami sumbatan pembuluh darah akibat bekuan darah. Obat ini juga bermanfaat pada pasien dengan penyakit jantung.
Indikasi
Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya infark miokard (serangan jantung) pada orang dewasa dengan kondisi berikut:
- Angina tidak stabil (unstable angina), yaitu suatu kondisi nyeri dada dengan intensitas yang bervariasi.
- Pasien yang sebelumnya telah mengalami suatu jenis serangan jantung yang disebut non ST elevation myocardial infarction (NSTEMI). Pada kondisi serangan jantung ini, tidak ditemukan suatu tanda yang khas pada pemeriksaan rekam jantung (EKG).
Eptifibatide juga digunakan untuk mencegah serangan jantung sebelum tindakan primary coronary intervention (PCI) atau angioplasti jantung. PCI merujuk pada suatu prosedur nonbedah dengan menggunakan kateter untuk melebarkan pembuluh darah koroner jantung yang sempit. Penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter.
Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai nyeri dada pada angina tidak stabil, Anda bisa membaca artikelnya di sini: Unstable Angina - Definisi, Penyebab, dan Faktor Risiko.
Kontraindikasi
Terdapat berbagai kondisi medis yang menjadi kontraindikasi penggunaan obat ini, di antaranya:
- Trombositopenia, jumlah trombosit dalam darah rendah.
- Gangguan ginjal.
- Hipersensitivitas atau alergi terhadap eptifitabide.
- Riwayat perdarahan abnormal dalam 30 hari.
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
- Riwayat stroke dalam 30 hari.
- Riwayat operasi atau cedera dalam 6 minggu terakhir.
Dokter akan melakukan pengecekan daftar kondisi medis yang menjadi kontraindikasi obat ini sebelum diberikan ke pasien.
Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai stroke, Anda bisa membaca artikelnya di sini: Stroke - Definisi, Penyebab, dan Faktor Risiko.
Efek Samping
Karena efek antiplateletnya untuk mencegah pembentukan bekuan darah, penggunaan obat ini dapat menyebabkan perdarahan. Namun pada kebanyakan kasus bila terjadi perdarahan, umumnya perdarahan bersifat ringan. Obat ini juga dapat menyebabkan trombositopenia atau penurunan kadar trombosit di bawah normal.
Gejala lain yang dapat timbul setelah pemakaian obat ini antara lain:
- Hipotensi atau tekanan darah rendah.
- Gagal jantung.
- Aritmia (irama jantung tidak teratur).
- Reaksi hipersensitivitas.
- Perdarahan saluran cerna, saluran kemih, maupun saluran napas.
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk cairan suntik 0,75 mg/mL.
Dosis
Angina Tidak Stabil
Dosis awal 180 mikrogram/kg melalui suntikan dalam pembuluh darah vena, diikuti infus 2 mikrogram/kg/menit sampai hingga 72 jam. Infus dilanjutkan 18-24 jam setelah prosedur angioplasti jantung.
Angioplasti Jantung
Dosis awal 180 mikrogram/kg menit diikuti infus 2 mikrogram/kg/menit. Dosis kedua sebesar 180 mikrogram/kg melalui pembuluh darah vena harus diberikan 10 menit setelah dosis pertama. Setelahnya obat ini diberikan melalui infus hingga pasien keluar dari rumah sakit atau sampai 18-24 jam.
Keamanan
Obat ini tergolong ke dalam kategori B pada kehamilan. Penelitian yang dilakukan pada hewan uji tidak menunjukkan efek samping pada janin, namun belum ada penelitian yang dilakukan pada wanita hamil. Obat telah diuji pada hewan dan menunjukkan efek samping namun tidak dapat dikonfirmasi secara klinis pada wanita hamil trimester pertama.
Interaksi Obat
Penggunaan obat ini harus dilakukan secara hati-hati bersama dengan obat lain yang mempengaruhi pembekuan darah, seperti antikoagulan oral (aspirin, clopidogrel), larutan dekstran dan obat-obatan antinyeri golongan NSAID.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma