Mendengar istilah peradangan dalam tubuh, Anda mungkin beranggapan bahwa peradangan yang dimaksud adalah peradangan akibat infeksi virus atau bakteri yang membutuhkan pengobatan. Namun sebenarnya, peradangan dalam tubuh tidak selalu disebabkan oleh virus atau bakteri. Apa yang dimaksud dengan peradangan dan bagaimana cara meredakan peradangan? Simak ulasan berikut.
Apa Itu Peradangan?
Peradangan sebenarnya adalah respon alami dari sistem kekebalan tubuh ketika tubuh terkena pemicu peradangan. Pemicu peradangan dapat berupa virus, bakteri, atau paparan zat kimia beracun. Ketika tubuh terpapar zat tersebut, respon pertama dari sistem kekebalan tubuh adalah melepaskan berbagai zat kimia untuk meredakan peradangan.
Salah satunya adalah hormon bradikinin dan histamin yang membuat pembuluh darah melebar. Hal ini diperlukan untuk mengalirkan lebih banyak darah di area peradangan agar mempercepat proses penyembuhan. Mekanisme inilah yang menyebabkan area peradangan tampak kemerahan, bengkak dan terasa hangat.
Peradangan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu peradangan akut dan peradangan kronis. Peradangan akut dapat disebabkan oleh cedera pada tubuh seperti terjatuh, tergores atau luka sobek. Sedangkan peradangan kronis adalah peradangan yang terjadi ketika tubuh terus-menerus mengirimkan sel inflamasi meskipun tidak ada bahaya dari luar.
Peradangan kronis biasanya disertai dengan kondisi serius yang menyebabkan perubahan besar pada jaringan, organ maupun sel tubuh.
Baca Juga: Kenali Gejala Tendinitis, Peradangan pada Tendon
Gejala Peradangan
Gejala peradangan yang terjadi dapat bervariasi pada setiap orang, juga tergantung dari penyebab peradangan itu sendiri. Umumnya gejala peradangan akut adalah sebagai berikut:
- Bagian tubuh terasa kaku, bengkak dan sulit digerakkan
- Bagian tubuh terasa nyeri dan panas
Sedangkan pada peradangan kronis, gejala yang sering muncul antara lain:
- Sakit perut
- Nyeri dada
- Kelelahan
- Demam
- Nyeri sendi
- Luka pada mulut
- Munculnya ruam pada kulit
Gejala peradangan lain yang dapat muncul di antaranya demam, mual, pilek, hidung tersumbat, dan sakit kepala. Gejala peradangan ini umumnya akan berlangsung beberapa minggu selama peradangan masih berlangsung.
Baca Juga: Booklet Heads Up! Diabetes Awareness
Tips Mengatasi Peradangan dalam Tubuh
Beberapa jenis peradangan tidak membutuhkan penanganan khusus dan dapat sembuh dengan sendirinya. Dilansir dari Healthline, untuk mengatasi peradangan, Anda dapat memulainya dengan perawatan rumahan seperti berikut:
Mengonsumsi Makanan Pereda Peradangan
Peradangan dapat diredakan dengan mengonsumsi makanan yang terbukti berkhasiat meredakan peradangan. Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa makanan yang dianjurkan untuk mengurangi peradangan antara lain:
- Perbanyak mengonsumsi antioksidan seperti sayuran hijau, alpukat dan buah beri
- Perbanyak konsumsi asam lemak omega-3 seperti pada ikan salmon, tuna dan mackerel
- Kurangi konsumsi daging merah
- Kurangi konsumsi makanan olahan atau makanan kaleng karena kaya akan zat pemicu peradangan
Istirahat yang Cukup
Tidur cukup selama 7-9 jam per hari dapat membantu tubuh Anda meredakan peradangan. Bukan hanya durasi yang perlu Anda perhatikan, namun juga kualitas tidur. Sebelum tidur, batasi penggunaan gadget dan barang elektronik lainnya untuk membuat tidur Anda lebih nyenyak.
Olahraga Rutin
Rutin berolahraga bukan hanya membantu tubuh Anda terasa lebih segar dan bugar, namun juga membantu mengurangi peradangan. Olahraga juga membantu mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes dan peradangan sendi.
Konsumsi Suplemen dan Obat-Obatan
Untuk mengatasi peradangan kronis, Anda membutuhkan pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi Anda. Dokter dapat merekomendasikan suplemen vitamin, curcumin, dan minyak ikan untuk membantu mengatasi peradangan.
Peradangan merupakan bagian penting dalam proses penyembuhan. Namun, jika proses peradangan yang terjadi terlalu lama atau menjadi kronis dan menimbulkan beberapa gejala yang serius, Anda dapat berkonsultasi ke dokter. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di Playstore atau Appstore.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina