Hati memiliki banyak fungsi di dalam tubuh, dimana salah satu fungsi utamanya adalah menyaring darah dan membuang racun serta zat lain yang tidak berguna bagi tubuh.
Karena fungsi pentingnya inilah Anda disarankan tidak mengonsumsi sembarangan obat, baik obat herbal, obat yang dibeli di warung, maupun obat yang diresepkan, serta minum minuman beralkohol dalam jumlah yang berlebihan.
Mengonsumsi sembarang obat dan kebiasaan minum minuman alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit hati, salah satunya hepatitis toksik.
Apa itu Hepatitis Toksik?
Hepatitis toksik adalah peradangan di dalam hati sebagai reaksi terhadap paparan zat tertentu yang berasal dari bahan kimia, obat-obatan, atau konsumsi alkohol berlebih.
Dalam beberapa kasus, hepatitis toksik dapat terjadi hanya dalam beberapa jam atau hari setelah keracunan. Sebagian kasus lainnya mungkin perlu waktu berbulan-bulan penggunaan zat toksik hingga gejalanya muncul.
Walaupun gejala hepatitis toksik dapat hilang seiring dihentikannya paparan zat toksik, namun jika peradangan ini telah menyebabkan jaringan parut maka kerusakan hati akan bersifat permanen.
Terbentuknya jaringan parut pada hati disebut dengan sirosis, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gagal hati dan kondisi yang mengancam jiwa.
Gejala Hepatitis Toksik
Gejala hepatitis toksik sedikit mirip seperti penyakit hati pada umumnya, di antaranya:
- Mual
- Muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Demam
- Perubahan warna kuning di kulit dan bagian putih mata (jaundice)
- Rasa sakit atau pembengkakan di bagian perut kanan atas
- Kelelahan
- Urine yang berwarna gelap
- Penumpukan cairan di perut (asites)
Apa Penyebab Hepatitis Toksik
Hati berfungsi menyaring semua zat yang masuk ke dalam tubuh, membersihkan alkohol, obat-obatan dan bahan kimia dari dalam darah.
Terkadang saat melakukan tugasnya, hati harus bekerja lebih keras karena menghadapi paparan zat yang sangat kuat, yang akhirnya dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada hati.
Beberapa jenis keracunan pada hati ini mungkin menyebabkan kerusakan ringan atau berat, bila kerusakan berlangsung lama maka dapat menyebabkan jaringan parut permanen pada hati.
Adapun beberapa pemicu keracunan pada hati ini di antaranya:
- Konsumsi minuman beralkohol selama bertahun-tahun, yang tak hanya menyebabkan hepatitis toksik namun juga dapat menyebabkan kegagalan hati
- Mengonsumsi pereda nyeri seperti asetaminofen, aspirin, ibuprofen, secara rutin dan terus-menerus tanpa mengikuti dosis dan petunjuk pemakaian
- Mengonsumsi obat yang seharusnya hanya diresepkan oleh dokter tanpa pengawasan dokter
- Mengonsumsi obat atau suplemen herbal secara rutin dalam dosis besar
- Terpapar bahan kimia dalam lingkungan kerja, misalnya zat yang disebut vinyl chloride, yang biasanya digunakan untuk membuat plastik, dan lain sebagainya
Agar terhindar dari risiko di atas, tentu saja Anda harus membatasi asupan minuman beralkohol dan juga mengonsumsi obat sesuai petunjuk dan pemakaian, serta mengonsumsi obat resep di bawah pengawasan dokter. Hindari pula mengonsumsi obat herbal atau suplemen dalam dosis besar dan rutin, yang tidak diketahui dampak dan efek samping apa yang dapat terjadi pada tubuh.
Apabila Anda merasakan gejala sakit yang tidak sembuh dengan mengonsumsi obat warung selama 3 hari, maka sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis serta pengobatan yang tepat.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Mayo Clinic (2022). Toxic hepatitis. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/toxic-hepatitis/symptoms-causes/syc-20352202
Cleveland Clinic (2018). Toxic Hepatitis. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17915-toxic-hepatitis
Susan Bernstein (2022). What Is Toxic Liver Disease, or Hepatotoxicity?. Available from: https://www.webmd.com/hepatitis/toxic-liver-disease
John Hopkins Medicine. Liver: Anatomy and Functions. Available From: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/liver-anatomy-and-functions