Dampak bagi Kulit Bila Sering Memencet Jerawat

Credits: Freepik

Bagikan :


Jerawat adalah masalah umum yang dimiliki sebagian orang sejak remaja. Jerawat bisa tumbuh di mana saja, termasuk wajah, leher, dada, punggung, juga lengan.

Jerawat yang muncul di area wajah seperti hidung, dagu, dahi, pipi atau di sekitar bibir paling sering membuat gatal ingin memencet. Kebiasaan ini terkadang tak sadar dilakukan di tengah aktivitas keseharian. Memencet jerawat memang memberikan kepuasan tersendiri, namun sebaiknya Anda tahu bahwa kebiasaan buruk ini bisa berdampak bagi kesehatan kulit.

 

Apa Dampak bagi Kulit Saat Memencet Jerawat?

Insting dan kebiasaan membuat jemari secara otomatis memencet jerawat. Berikutnya setelah jerawat berhasil dipencet dan dikeluarkan isinya, Anda akan merasa puas.

Tetapi kebiasaan memencet jerawat ternyata tidak baik dan berdampak bagi kesehatan kulit, lho. Walau dampaknya tidak mengancam jiwa, sebaiknya pertimbangkan kembali sebelum memencet jerawat.

Beberapa hal yang terjadi pada kulit saat Anda memencet jerawat:

Infeksi dan jerawat yang meradang

Jerawat bisa mengalami infeksi saat Anda memencetnya. Ketika dipencet dan berhasil mengeluarkan isi di dalam jerawat, ada lubang yang mungkin terbentuk saat itu. Bakteri dan kotoran bisa masuk jauh lebih dalam ke pori-pori dan menyebabkan infeksi di sana. Akibatnya, jerawat jadi kemerahan, nyeri dan juga meradang.

Jerawat yang meradang juga terkadang ditandai dengan adanya demam serta keluarnya nanah dari jerawat. Kulit di bagian jerawat juga mungkin membengkak saat meradang. Bila hal ini terjadi, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter kulit.

 

Baca Juga: Masalah Jerawat di Punggung? Ketahui Cara Mengatasinya

 

Robeknya dinding folikel

Kulit memiliki tiga lapisan utama, epidermis, dermis dan hipodermis. Folikel rambut dan juga kelenjar keringat serta sebasea berada di lapisan dermis (lapisan tengah). Memencet jerawat bisa menyebabkan dinding folikel robek dan pecah, akibatnya nanah akan masuk ke dalamnya dan menyebabkan infeksi serta peradangan memburuk.

 

Rusaknya struktur kulit

Memencet jerawat dapat menyebabkan rusaknya struktur kulit yang juga dapat memicu infeksi. Pada akhirnya, jerawat yang terbentuk akan lebih besar atau munculnya jerawat baru tepat di sebelah jerawat yang baru saja dipencet.

 

Terbentuknya bekas jerawat

Memencet jerawat dapat memperburuk infeksi dan peradangan lebih dalam ke jaringan kulit, pada gilirannya bekas jerawat dan jaringan parut dapat terbentuk. Beberapa faktor seperti jenis kulit, teknik memencet yang digunakan, dan tingkat peradangan yang terjadi dapat memengaruhi tingkat kerusakan kulit dan kemungkinan timbulnya bekas atau jaringan parut.

Untuk mengurangi risiko bekas jerawat dan jaringan parut, lebih baik untuk tidak memencet jerawat dan membiarkan mereka sembuh dengan sendirinya.

 

Baca Juga: Benarkah Cuka Apel bisa Membantu Mengatasi Jerawat?

 

Cara Mengatasi Jerawat yang Aman

Ahli dermatologi tahu bagaimana cara mengangkat jerawat secara fisik dengan aman. Bukan memencet dengan jari, ahli dermatologi menyarankan ekstraksi jerawat, yaitu mengangkat jerawat dari kulit menggunakan alat steril. Ekstraksi jerawat juga menjadi cara yang aman menghilangkan komedo hitam dan putih.

Teknik lain yang digunakan dokter untuk menghilangkan jerawat yang lebih dalam dengan menyuntikkan kortikosteroid. Bahan kimia ini mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko jaringan parut. Agar kortikosteroid tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, pastikan mendapatkannya di klinik dengan dokter yang tepercaya.

Selain dua teknik di atas, Anda juga bisa menggunakan obat jerawat yang dijual bebas. Obat tersebut biasanya dapat membantu jerawat lebih cepat kering dan sembuh tanpa harus dipencet. Cari obat jerawat dengan kandungan benzoil peroksida atau salicylic acid untuk membantu mengatasi jerawat.

Perlu diingat, obat jerawat yang dijual bebas hanya bisa mengatasi keluhan jerawat ringan. Untuk keluhan jerawat yang lebih berat atau lebih dalam haruslah dengan bantuan ahli profesional.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 20:06

Angela Palmer (2022). Is Popping Pimples Bad for Your Skin?. Available from: https://www.verywellhealth.com/is-popping-pimples-bad-for-my-skin-15523

Cleveland Clinic (2022). Pimples. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22468-pimples

Cleveland Clinic (2022). Infected Pimple. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22761-infected-pimple

Cleveland Clinic (2022). Dermis. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/body/22357-dermis

American Academy of Dermatology Association (2022). Pimple Popping: Why Only a Dermatologist Should Do It. Available from: https://www.aad.org/public/diseases/acne/skin-care/popping

 

Cleveland Clinic (2020). Acne Scars. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21222-acne-scars