Keracunan makanan atau minuman bisa dialami siapa saja, mulai anak-anak hingga dewasa. Risiko mengalami keracunan makanan sangat mungkin terjadi saat sedang berlibur.
Yuk ketahui tips aman dalam makan dan minum agar Anda dan keluarga terhindar dari risiko keracunan selama berlibur.
Makanan yang Berisiko Menyebabkan Keracunan
Menurut CDC ada beberapa jenis makanan yang berisiko dimakan selama liburan karena mudah terkontaminasi, di antaranya:
- Makanan mentah
Hindari mengonsumsi makanan mentah selama liburan, karena Anda tidak bisa memastikan apakah makanan tersebut sudah dicuci bersih. Anda mungkin perlu menghindari makanan seperti salad buah atau sayuran, daging mentah atau makanan laut. Bila penanganan makanannya buruk, makanan mentah rentan terkontaminasi kuman.
- Makanan kaki lima
Makanan kaki lima cenderung tidak diketahui jelas kebersihan dan keamanannya. Anda perlu menghindari makanan yang dijual di kedai kaki lima terutama bila Anda memiliki gangguan pencernaan. Makanan kaki lima mungkin meningkatkan risiko diare, bahkan keracunan makanan. Sebaiknya pilih makanan kedai yang Anda bisa lihat cara masaknya.
- Kuliner ekstrem
Pada beberapa daerah, selalu ada tantangan kuliner ekstrem seperti misalnya daging kelelawar, daging monyet, daging tikus tanah, dan lain sebagainya. Kuliner ekstrem seperti ini sebaiknya dihindari karena hewan tersebut dapat menjadi pembawa penyakit tertentu.
Baca Juga: Selain Mencegah Keracunan, Inilah Manfaat Zat Karbon Aktif
Minuman yang Berisiko Menyebabkan Keracunan
Selain makanan, Anda juga perlu berhati-hati dalam memilih minuman di tempat liburan. Minuman juga berisiko menyebabkan keracunan atau diare.
Hindari minum dari air keran karena tidak setiap daerah atau negara menjamin air kerannya aman diminum. Hindari minum dari air pancuran, es batu, dan juga jeruk peras pinggir jalan yang berisiko terkontaminasi debu atau kuman.
Ciri-Ciri Keracunan Makanan
Gejala keracunan makanan biasanya muncul beberapa jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu yang terkontaminasi. Namun, ada juga keracunan makanan yang gejalanya baru muncul beberapa hari kemudian. Keluhan bisa berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.
Gejala keracunan makanan umumnya adalah sebagai berikut:
- Mual
- Muntah
- Diare cair atau disertai darah
- Sakit atau kram perut
- Demam
Baca Juga: Tips Mencegah Diare Jika Suka Berwisata Kuliner
Tips Agar Terhindar dari Keracunan Makanan atau Minuman
Agar terhindar dari risiko keracunan selama berlibur, inilah beberapa hal yang sebaiknya dilakukan:
- Rutin mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
- Menggunakan alat makan yang bersih.
- Menghindari menu makanan yang mentah, makanan pinggir jalan, atau makanan yang tidak jelas cara penyajiannya.
- Hanya konsumsi makanan yang baru saja dimasak dan disajikan hangat, atau makanan kering yang disimpan dengan baik.
- Pilih minuman kemasan atau botol yang disimpan dengan baik di dalam lemari pendingin.
- Pilih minuman yang disajikan panas atau susu yang sudah dipasteurisasi.
- Menghindari menu makanan kuliner ekstrem, terutama yang tidak diketahui jelas efeknya bagi tubuh.
- Memastikan bahwa daging yang dimakan telah dimasak hingga matang.
Kapan Perlu ke Dokter?
Keracunan makanan bisa menyebabkan diare atau gejala lain yang lebih parah. Anda perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala sebagai berikut:
- Muntah terus-menerus.
- Muntah atau buang air besar disertai darah.
- Diare lebih dari tiga hari.
- Rasa sakit atau kram perut yang parah.
- Demam dengan suhu di atas 38 °C.
- Adanya tanda-tanda dehidrasi seperti haus yang berlebihan, mulut kering, buang air kecil sedikit, tubuh sangat lemah, pusing dan kepala terasa ringan.
- Penglihatan menjadi buram, kekuatan otot melemah atau kesemutan pada anggota gerak.
Agar liburan Anda tetap menyenangkan dan tubuh sehat, maka sebaiknya berhati-hati ya dalam memilih makanan dan minuman selama berlibur.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma