Retinol adalah salah satu bentuk vitamin A yang digunakan dalam produk perawatan kulit. Retinol memiliki kemampuan dalam merangsang produksi kolagen sehingga kulit tetap terjaga kekencangan dan elastisitasnya. Dengan meningkatnya produksi kolagen, garis-garis halus, kerutan dan tanda-tanda penuaan kulit lainnya dapat dikurangi.

Meskipun retinol memiliki manfaat besar dalam perawatan kulit, Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan dan menggabungkannya dengan produk lain. Anda perlu mempertimbangkan potensi iritasi, interaksi dengan bahan lain, dosis yang mungkin terlalu tinggi jika digabungkan dengan produk lain.

Produk yang Sebaiknya Tidak Digunakan Bersamaan dengan Retinol

Ada beberapa bahan aktif yang ditemukan dalam produk perawatan kulit, yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan retinol, di antaranya:

Glycolic acid (asam glikolat)

Asam glikolat adalah salah satu jenis asam alfa hidroksi (alpha hydroxy acid/AHA) yang bisa ditemukan secara alami dalam makanan. Asam glikolat biasanya berasal dari tebu.

Bahan aktif ini digunakan dalam produk perawatan kulit untuk membantu menghilangkan lapisan atas sel kulit mati dan membantu mengatasi kerusakan kulit akibat sinar matahari. Asam glikolat juga digunakan untuk mengatasi jerawat, penuaan kulit, bercak kulit di wajah serta bekas jerawat.

Kombinasi asam glikolat dan retinol memang dapat membantu eksfoliasi dan regenerasi, namun penggunaan bersamaan dapat meningkatkan risiko iritasi. Sehingga apabila Anda ingin memaksimalkan penggunaan keduanya, sebaiknya gunakan asam glikolat di pagi hari dan retinol di malam hari. Pertimbangkan pula menggunakan keduanya dalam dosis yang rendah sehingga kulit memiliki waktu beradaptasi.

Jika terjadi iritasi atau reaksi negatif selama menggunakan asam glikolat dan retinol, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli dermatologi.

Baca Juga: Fakta Seputar Retinol: Benarkah Dapat Menipiskan Kulit?

Benzoyl Peroxide (Benzoil peroksida)

Benzoil peroksida biasanya digunakan untuk mengobati masalah jerawat. Bahan aktif ini bekerja dengan mengurangi jumlah bakteri penyebab jerawat dan mengurangi peradangan.

Menggunakannya berbarengan dengan retinol mungkin justru dapat mengurangi efektivitas retinol. Untuk memaksimalkan manfaat keduanya, lebih baik menggunakannya di waktu yang terpisah.

Salicylic acid (Asam salisilat)

Asam salisilat adalah jenis asam beta hidroksi (beta hydroxy acid/BHA) yang larut dalam minyak dan lemak. Asam ini dapat menembus kulit berminyak dan masuk ke dalam pori-pori untuk membantu membuka sumbatan. Hasilnya, kulit akan bersih dan minyak berlebih dapat dihilangkan.

Namun, menggunakan retinol bersamaan dengan asam salisilat dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi. Kulit kering berlebihan justru dapat merangsang produksi minyak lebih banyak sehingga masalah jerawat yang Anda alami menjadi lebih parah.

Baca Juga: Ketahui Cara Menggunakan Salicylic Acid yang Benar

Vitamin C

Vitamin C memiliki sifat antioksidan yang kuat yang bermanfaat bagi kulit. Antioksidan dapat melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dari paparan sinar matahari, polusi dan faktor lingkungan lainnya.

Vitamin C sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan retinol karena tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Vitamin C bersifat asam, sedangkan retinol bersifat basa. Selain itu, menggunakannya secara bersamaan justru dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Ingin tahu apakah retinol cocok digunakan untuk kulit Anda? Konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli dermatologi terdekat. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!