Tanda dan Penyebab Gangguan Orgasme pada Wanita

Credits: Freepik. Disfungsi seksual dapat terjadi pada pria maupun wanita.

Bagikan :


Disfungsi seksual dapat terjadi pada pria maupun wanita. Kondisi tersebut dapat memengaruhi siklus respon seksual seperti gairah seksual, keinginan untuk berhubungan seksual, orgasme dan resolusi.

Disfungsi seksual pada wanita bisa datang dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah anorgasmia.

Apa itu Anorgasmia?

Anorgasmia adalah gangguan orgasme yang terjadi ketika orgasme tidak didapatkan, tertunda atau bahkan tidak muncul sama sekali walau ada stimulasi seksual yang memadai. Wanita yang memiliki masalah dengan orgasme cenderung merasa tertekan saat didiagnosis dengan anorgasmia.

 

Penyebab Wanita Mengalami Anorgasmia

Anorgasmia dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, di antaranya:

Faktor personal dan psikologis, contohnya seperti:

  • Pengalaman pelecehan seksual
  • Kurangnya pengetahuan tentang stimulasi atau interaksi seksual
  • Memiliki pandangan negatif terhadap diri sendiri
  • Perasaan bersalah atau malu melakukan hubungan seksual
  • Kepercayaan dan budaya terhadap hubungan seksual
  • Faktor stres
  • Kondisi mental

Faktor hubungan dengan pasangan, contohnya:

  • Kurangnya keterikatan dan intimasi dengan pasangan
  • Adanya masalah yang belum terselesaikan dengan pasangan
  • Komunikasi yang buruk
  • Hilangnya kepercayaan terhadap pasangan
  • Kekerasan seksual
  • Kondisi disfungsi seksual pada pasangan

 

Faktor fisik, contohnya:

  • Kondisi kesehatan
  • Perawatan organ reproduksi (pengangkatan rahim atau operasi kanker)
  • Pengobatan
  • Penyalahgunaan alkohol dan merokok
  • Perubahan tubuh akibat bertambahnya usia
  • Adanya gangguan terkait seksualitas

 

Tanda-Tanda Bila Mengalami Anorgasmia

Untuk mengetahui tanda anorgasmia, terlebih dahulu Anda harus memahami apa itu orgasme.

Menurut American Psychological Association, orgasme adalah ketika Anda mencapai puncak kenikmatan saat berhubungan seksual. Di mana ditandai dengan lepasnya ketegangan, dan kontraksi secara berirama pada otot-otot perineum, sfingter anal, dan organ reproduksi.

Pada laki-laki biasanya orgasme terjadi saat ejakulasi, sedangkan pada wanita orgasme tercapai saat otot dinding vagina mengalami kontraksi.  

Ketika mengalami anorgasmia, maka Anda mungkin memiliki gejala sebagai berikut:

  • Seringkali tidak mengalami orgasme
  • Memiliki orgasme namun jarang
  • Orgasme kurang intens
  • Orgasme datang terlambat/tertunda
  • Ketiadaan orgasme disetiap hubungan seksual

Anorgasmia terkadang dapat terjadi selamanya, atau hanya disaat-saat tertentu saja. Anda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mencari tahu apa penyebabnya dan mendapatkan pengobatan.

Hal ini mungkin tidak akan memengaruhi kehamilan secara langsung, namun bila orgasme terus-menerus tertunda atau bahkan tidak ada, maka akan berdampak pada hubungan Anda dan pasangan, yang pada akhirnya menyebabkan Anda enggan berhubungan seksual.

Anorgasmia mungkin dapat diobati dengan terapi hormon, edukasi seksual, terapi perilaku kognitif atau perubahan gaya hidup. Pengobatan dan perawatan akan disesuaikan dengan penyebab atau pemicu ketiadaan orgasme. Anda hanya perlu jujur dan berani mengakui adanya masalah ini sehingga dokter dapat membantu Anda.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 04:01

Mayo Clinic (2022). Anorgasmia in women. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anorgasmia/symptoms-causes/syc-20369422

Brian Krans (2018). Orgasmic Dysfunction. Available from: https://www.healthline.com/health/orgasmic-dysfunction

Cleveland Clinic (2021). Sexual Dysfunction in Females. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9123-sexual-dysfunction-in-females

 

James McIntosh (2022). Everything you need to know about orgasms. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/232318