Pedofilia dikategorikan sebagai gangguan mental, tepatnya kelainan seksual. Pedofilia adalah ketertarikan seksual pada anak prapubertas, berusia 13 tahun atau kurang dari itu.
Pedofilia lebih sering ditemukan pada pria, namun wanita juga mungkin mengalami kelainan seksual ini. Sebagai kelainan seksual, dapatkah pedofilia disembuhkan? Simak ulasan berikut.
Tanda-Tanda Pedofilia Menurut DSM-5
Diagnosis pedofilia menentukan apakah seseorang secara eksklusif memiliki ketertarikan seksual pada anak-anak. Secara spesifik menurut DSM-5 ada beberapa tanda yang membantu menentukan diagnosis pedofilia, di antaranya:
- Adanya fantasi, desakan atau perilaku yang membangkitkan gairah seksual berulang terhadap anak praremaja, yang dialami setidaknya selama 6 bulan
- Mengalami kesulitan signifikan yang disebabkan oleh fantasi atau dorongan seksual terhadap anak prapremaja
- Melakukan pelanggaran seksual terhadap anak praremaja
Baca Juga: Pria Juga Bisa Menjadi Korban Pelecehan Seksual, Ini yang Sebaiknya Dilakukan
Bisakah Pedofilia Disembuhkan?
Pedofilia dikategorikan sebagai parafilia. Sebagai parafilia artinya seseorang memiliki tingkat komorbiditas yang sama tingginya dengan kecemasan, depresi berat, gangguan mood atau penyalahgunaan zat terlarang.
Sebagian besar pedofilia didiagnosis dalam investigasi kriminal ketika kasus pelanggaran seksual terhadap anak praremaja terungkap. Selanjutnya, selain menjalani hukuman mereka harus mendapatkan pengobatan dan terapi perilaku.
Adapun jenis pengobatan dan terapi yang perlu dijalani pelaku pedofilia di antaranya:
Androgen Deprivation Therapy (ADT)
Terapi ADT dilakukan untuk menghambat hormon sehingga dapat mengurangi dorongan seks pada orang dengan gangguan pedofilia. Obat penghambat hormon yang diberikan seperti misalnya GnRH, CPA, dan MPA.
Menurut penelitian, obat-obatan tersebut dapat menurunkan testosteron dan mengurangi minat serta perilaku seksual pada gangguan pedofil. Uji klinis juga menemukan bahwa pengobatan yang diberikan membantu menurunkan minat seksual terhadap anak-anak.
Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI)
Jenis obat SSRI sering digunakan untuk mengobati gangguan obsesif kompulsif. Obat ini dapat menurunkan obsesi seksual, memperbaiki gejala gangguan suasana hati dan mengurangi perilaku impulsif.
Obat ini diberikan karena gangguan pedofilia termasuk salah satu jenis parafilia. Artinya, ada minat, dorongan atau perilaku seksual yang persisten yang dapat menyebabkan kesulitan pada diri sendiri maupun orang lain. Dorongan perilaku tersebut dapat dikendalikan dengan pengobatan SSRI.
Baca Juga: Tanda-Tanda dan Penyebab Penyimpangan Seksual Dalam Diri Seseorang
Cognitive behavioral therapy (CBT)
Studi menemukan bahwa terapi perilaku efektif dalam mengurangi hiperseksualitas pada orang dengan gangguan pedofilia. Terapi ini bekerja dengan mengubah pemikiran dan perilaku terkait ketertarikan seksual pada anak-anak praremaja.
Aversion Therapy (AT)
Terapi aversi adalah salah satu jenis terapi yang digunakan untuk mengobati gangguan pedofilia. Ini adalah terapi yang bertujuan untuk menciptakan reaksi buruk pada individu terhadap stimulus seksual tertentu yang berhubungan dengan tindakan pedofilia.
Tujuannya untuk membantu individu mengatasi dan mengurangi hasrat seksual terhadap anak-anak. Terapi aversi seringkali melibatkan penggunaan teknik seperti elektrokonvulsi atau stimulasi nyeri lainnya yang dikaitkan dengan gambar atau suara yang berhubungan dengan tindakan pedofilia.
Acceptance and commitment therapy (ACT)
Terapi ACT (Acceptance and Commitment Therapy) adalah jenis terapi perilaku yang menekankan pada penerimaan dan komitmen terhadap nilai-nilai dan tujuan hidup yang lebih besar. Dalam konteks pengobatan gangguan pedofilia, terapi ACT dapat membantu individu memahami dan menerima perasaan dan hasrat seksual mereka tanpa harus menindaklanjutinya dengan tindakan yang tidak sesuai.
Terapi ini juga membantu individu membangun keterampilan untuk mengatasi tekanan dan rasa sakit emosional yang mungkin muncul saat mencoba mengatasi hasrat seksual mereka. Saat diterapkan bersama terapi lain, terapi ini dapat membantu mengatasi gangguan pedofilia dan membangun hidup yang lebih seimbang.
Gangguan pedofilia adalah masalah serius dan memerlukan pendekatan multidisplin untuk pengobatan yang efektif. Sangat penting untuk menekankan bahwa pengobatan gangguan pedofilia harus diterima dengan penuh dukungan dan empati. Pengobatan juga harus dilakukan dengan upaya yang berkesinambungan untuk membantu individu membangun hidup yang sehat dan produktif.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim