Pelecehan seksual tidak hanya dialami oleh wanita dan anak-anak perempuan. Pelecehan seksual bisa dialami oleh pria dan anak laki-laki.
Seperti apakah pelecehan seksual yang dialami pria dan bagaimana membantu mereka melewatinya?
Pelecehan Seksual pada Pria, Berbedakah dengan yang Dialami Wanita?
Pelecehan seksual bisa dialami oleh siapa saja, tak peduli usia, jenis kelamin, atau orientasi seksual. Pelecehan seksual yang dialami pria maupun anak laki-laki sama halnya dengan pelecehan seksual pada wanita dewasa maupun anak perempuan.
Sebagian pria yang berhasil bertahan dari pelecehan seksual cenderung merasa malu atau ragu bahwa mereka cukup kuat melawan pelaku. Pelecehan seksual pada pria bisa sangat membingungkan karena pada saat pelecehan terjadi mereka mungkin mengalami ereksi atau ejakulasi sehingga mereka kebingungan dengan respon tersebut.
Respon ini adalah sebuah respons alami, namun bisa menimbulkan kebingungan serta pengalaman penuh emosi yang negatif, di antaranya:
- Kecemasan
- Depresi
- Gangguan makan
- Mempertanyakan orientasi seksual
- Menghindari bersosialisasi dengan orang lain
- Tidak bisa rileks dan mengalami kesulitan tidur
- Menarik diri dari hubungan dengan lawan jenis atau sahabat
- Khawatir pada penghakiman dan ketidakpercayaan pada mereka
- Merasa tidak cukup baik sebagai pria karena tidak dapat melindungi diri sendiri
Baca Juga: Ciri-Ciri Fisik Bila Mengalami Gangguan Kecemasan
Cara Membantu Penyintas Pelecehan Seksual
Tidak mudah bagi setiap penyintas pelecehan seksual untuk memberi tahu apa yang pernah dialaminya. Banyak pria ketakutan menghadapi penghakiman dan juga tidak dipercaya oleh orang lain.
Penyintas pria juga sulit mengungkapkan apa yang telah dialami kepada keluarga, teman dan juga konselor. Pria menghadapi tantangan yang lebih besar karena rasa tidak percaya bahwa mereka juga mungkin menjadi korban pelecehan seksual.
Untuk membantu mereka melewati saat-saat terberatnya, inilah yang sebaiknya dilakukan:
Mendengarkan
Penyintas pelecehan seksual kerap mengalami krisis kepercayaan diri karena takut akan dihakimi dan tidak dipercaya. Sehingga satu-satunya hal yang mereka butuhkan adalah didengarkan.
Memvalidasi Perasaan
Kebingungan kerap dialami para penyintas pelecehan seksual pria, terutama akibat respons fisik yang mereka alami. Untuk itu, bantu mereka memvalidasi perasaan dengan kalimat-kalimat yang memberikan motivasi atau membenarkan bahwa apa yang mereka alami adalah hal yang buruk.
Baca Juga: Jenis-Jenis Trauma yang Bisa Dialami Korban Kekerasan Seksual
Tunjukkan Kepedulian
Ketakutan akan dihakimi membuat mereka kerap menarik diri. Sebenarnya mereka tidak ingin sendirian, namun sulit bagi mereka untuk percaya pada kemampuan diri sendiri.
Pada saat ini mereka membutuhkan kepedulian bahwa Anda akan berada di sampingnya dan memberi dukungan yang dibutuhkan.
Jangan Menanyakan Apa yang Telah Dialami
Sekalipun mungkin Anda penasaran apa saja yang telah dialaminya, jangan menanyakan hal detail terkait pelecehan seksual yang dialami. Saat mereka berani menceritakan setiap kejadian yang dialami, mereka mungkin merasakan beban yang berat dan trauma yang sangat menyakitkan.
Tunggu sampai mereka mau dan berani menceritakan apa yang dialami tanpa merasa tersudut atau terpaksa.
Dukung untuk Menjalani Konseling
Para penyintas pelecehan seksual mengalami pengalaman berat dan trauma yang bisa menyebabkan trauma hingga perilaku bunuh diri. Konseling secara teratur dengan terapis profesional akan sangat membantu mereka dalam melewati hal terberatnya. Dukung mereka untuk menjalani konseling sehingga mereka bisa bangkit dan kembali menjalani aktivitas seperti biasanya.
Karena adanya risiko perilaku menyakiti diri sendiri atau bunuh diri, dampingi mereka dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Segera cari pertolongan medis apabila ada usaha menyakiti diri sendiri atau keinginan bunuh diri.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim