• Beranda
  • Penyakit
  • Efek Samping Setelah Imunisasi, Mulai yang Umum Hingga Jarang Terjadi

Efek Samping Setelah Imunisasi, Mulai yang Umum Hingga Jarang Terjadi

Credits: Freepik

Bagikan :


Efek samping setelah imunisasi memang wajar terjadi. Efek samping ini umumnya ringan dan bersifat sementara.

Tidak semua anak akan mengalami efek samping setelah imunisasi. Setiap anak memiliki respons yang unik terhadap vaksinasi, di mana sebagian besar mungkin tidak mengalami efek samping sama sekali atau hanya mengalami efek samping ringan.

 

Efek Samping Imunisasi yang Paling Umum

Efek samping imunisasi bisa berbeda-beda setiap vaksinnya. Efek samping yang paling umum dialami di antaranya:

Demam

Demam setelah imunisasi merupakan respons tubuh yang normal. Dalam banyak kasus, ini dapat membantu mempercepat aktivitas sistem kekebalan tubuh.

Demam biasanya muncul dalam waktu 12 jam setelah vaksinasi dan berlangsung selama 1-2 hari. Demam ini biasanya ringan dengan suhu antara 37,8-39 derajat celsius. Dokter biasanya merekomendasikan untuk tidak memberikan obat penurun demam, kecuali anak merasa tidak nyaman.

Reaksi lokal di tempat suntikan

Beberapa anak merasakan sakit, pembengkakan, dan kemerahan di tempat suntikan setelah vaksinasi. Hal ini adalah normal. Ini menunjukkan bahwa vaksin sedang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan respons perlindungan terhadap penyakit yang dituju.

Baca Juga: Anak Demam Setelah Imunisasi, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

 

Rewel dan menangis

Kerewelan, menangis dan gelisah saat tidur adalah reaksi umum yang terjadi setelah vaksinasi. Ini biasanya disebabkan oleh ketidaknyamanan di lokasi suntikan atau respons alami tubuh terhadap bahan dalam vaksin.

Beberapa anak juga mungkin tidur lebih lama dari biasanya atau menunjukkan penurunan nafsu makan setelah vaksinasi. Anda tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut karena biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 hari.

Terbentuknya benjolan kecil

Terkadang setelah vaksinasi dapat terjadi pembentukan benjolan kecil dan keras di tempat suntikan. Benjolan ini bisa muncul selama beberapa minggu atau, bahkan beberapa bulan. Secara umum ini tidak berbahaya dan merupakan reaksi tubuh terhadap bahan di dalam vaksin.

 

Efek Samping yang Tidak Umum dan Jarang Terjadi

Selain efek samping umum, imunisasi juga dapat menyebabkan efek samping yang tidak umum dan jarang terjadi, di antaranya:

Reaksi alergi parah

Anafilaksis adalah reaksi alergi yang sangat serius yang mungkin terjadi setelah vaksinasi. Perlu dicatat bahwa reaksi anafilaksis setelah vaksinasi sangat jarang terjadi dan langka.

Reaksi anafilaksis mungkin terlihat 15 menit pertama setelah vaksin diberikan. Adapun gejalanya seperti sesak napas, pembengkakan wajah atau tenggorokan, detak jantung yang cepat atau tidak teratur, pusing, pingsan, dan perasaan tidak nyaman di dada.

Radang otak atau radang sumsum tulang belakang

Radang otak (ensefalitis) atau radang sumsum tulang belakang (myelitis) merupakan salah satu efek samping langka setelah vaksinasi. Meskipun sangat jarang terjadi, efek sampingnya bisa muncul dalam beberapa minggu setelah vaksinasi. Gejala yang mungkin muncul seperti sakit kepala yang parah, kejang, kelemahan otot, kesulitan berbicara, kesulitan bergerak serta gangguan sensorik.

Baca Juga: Apa Saja yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin AstraZeneca

 

Sindom Guillain-Barré (GBS)

Sindrom Guillain-Barré (GBS) termasuk efek samping langka yang terjadi setelah vaksinasi. GBS adalah gangguan autoimun yang jarang terjadi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf tepi, menyebabkan peradangan saraf dan kelemahan otot yang bisa menjadi serius.

Gejala GBS bisa berkembang dalam waktu beberapa minggu setelah vaksinasi, seperti kelemahan otot yang berkembang cepat, kesulitan bergerak atau berjalan, dan kehilangan kontrol otot.

Sindrom trombosis dengan trombositopenia (TTS)

Sindrom trombosis dengan trombositopenia (TTS) juga dikenal sebagai trombositopenia imun protrombotik yang diinduksi vaksin (VIPIT/VIIT). Ini adalah sindrom langka yang telah dilaporkan dialami beberapa orang yang menerima vaksin Covid-10 berbasis adenovirus seperti AstraZeneca dan Johnson&Johnson.

Kondisi serius ini terjadi sebagai kombinasi antara pembekuan darah yang tidak normal dan penurunan jumlah trombosit dalam darah. Gejala yang muncul akibat TTS seperti pembengkakan atau nyeri di tungkai, nyeri dada, nyeri atau pembengkakan di perut atau di bagian tubuh lain, sakit kepala parah, penglihatan ganda, dan kesulitan berbicara.

Meskipun imunisasi dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang, perlu diingat bahwa manfaatnya jauh lebih besar daripada risiko potensialnya. Imunisasi telah menyelamatkan jutaan nyawa dan mengurangi angka penyakit menular di seluruh dunia.

Apabila Anda memiliki kekhawatiran terkait efek samping imunisasi, lebih baik berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang akurat dan bisa dipercaya. Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Senin, 6 Mei 2024 | 14:55

Better Health Channel. Immunisation – side effects. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/immunisation-side-effects 

UNICEF (2022). Top five reasons why immunization is important. Available from: https://www.unicef.org/india/stories/top-five-reasons-why-immunization-important 

Seattle Children's (2023). Immunization Reactions. Available from: https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/immunization-reactions/ 

Nicole Galan, RN (2023). When to Call Your Healthcare Provider About an Injection Side Effect. Available from: https://www.verywellhealth.com/injection-side-effects-call-doctor-2616542 

NHS UK (2024). About COVID-19 vaccination, safety and side effects. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/covid-19/covid-19-vaccination/about-covid-19-vaccination/ 

Olajide Bamidele Ogunjimi, et all (2023). Guillain-Barré Syndrome Induced by Vaccination Against COVID-19: A Systematic Review and Meta-Analysis. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10183219/ 

NSW Government (2021). Anaphylaxis after vaccination. Available from: https://www.health.nsw.gov.au/Infectious/covid-19/vaccine/Pages/management-of-anaphylaxis.aspx 

Mariam Abdelhady, et all (2023). Encephalitis following COVID-19 Vaccination: A Systematic Review. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10054808/ 

Seyed Farzad Maroufi, MD, MPH, MPHE (2022). Longitudinally extensive transverse myelitis after Covid-19 vaccination: case report and review of literature. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9009891/ 

Daryl Cheng et all (2024). Thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS). Available from: https://mvec.mcri.edu.au/references/thrombosis-with-thrombocytopenia-syndrome/