Stres dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Stres bisa menjadi faktor munculnya masalah kesehatan seperti keluhan pencernaan, sakit kepala, ketegangan, nyeri otot, kecemasan, depresi, masalah tidur, gangguan konsentrasi, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dan bahkan masalah berat badan.

Umumnya ketika sedang stres, ada beberapa orang yang merespons stres dengan menjadi lebih banyak makan, terutama makanan tinggi lemak dan gula yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Namun, ada juga orang-orang yang berat badannya justru turun saat sedang stres.

Benarkah Stres dapat Menyebabkan Penurunan Berat Badan?

Jawabannya adalah ya, hal ini bisa terjadi. Stres tidak hanya dapat menyebabkan penambahan berat badan namun juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Penurunan berat badan ini dapat terjadi karena beberapa hal, di antaranya:

Perubahan perilaku makan

Saat stres, Anda mungkin mengalami perubahan kebiasaan makan. Ada yang jadi lebih banyak makan, dan ada juga yang justru kehilangan nafsu makan serta jadi lupa makan karena perhatiannya teralihkan pada stres yang sedang dialami. Karena asupan kalori yang lebih rendah, bila berlangsung selama beberapa hari hingga minggu, bisa terjadi penurunan berat badan.

Respons fight or flight

Ketika sedang stres atau dihadapkan pada suatu ancaman, tubuh bisa memasuki mode fight or flight. Salah satu respons dari mode ini adalah tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Proses ini memengaruhi laju metabolisme dan nafsu makan di mana adrenalin dapat mengurangi nafsu makan dan kortisol memperlambat fungsi pencernaan sementara.

Oleh karena itu, selain munculnya masalah pencernaan seperti mual dan rasa panas di dada, Anda mungkin makan lebih sedikit dan berat badan pun menjadi turun.

Gangguan gastrointestinal

Stres dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan seperti sakit perut, maag, diare dan juga sembelit. Selain itu, masalah pencernaan yang ada juga makin terasa jelas.

Gangguan pada sistem pencernaan dapat menurunkan nafsu makan dan menciptakan rasa tidak nyaman di perut, membuat orang menjadi malas makan.

Baca Juga: Tanda-Tanda Fisik Bila Wanita Sedang Stres

Kehilangan keinginan makan

Stres dapat menguras energi dan membuat kelelahan sehingga membuat keinginan Anda untuk makan berkurang.

Hiperstimulasi dan perubahan metabolisme

Hiperstimulasi yang terjadi selama stres dapat memengaruhi cara tubuh dalam mencerna, menyerap nutrisi dan metabolisme makanan. Salah satu dampak dari hal ini adalah penurunan berat badan.

Aktivitas fisik yang meningkat

Saat sedang stres, sebagian orang mungkin justru tenggelam dalam kesibukan atau ingin mengalihkan fokus dari stres yang dialami. Mereka mungkin bekerja lebih keras atau melakukan latihan fisik yang lebih intens. Aktivitas ini dapat meningkatkan pembakaran lebih banyak kalori sehingga menyebabkan penurunan berat badan.

Perubahan kebiasaan makan dan pola tidur

Stres dapat mengubah kebiasaan makan dan pola tidur Anda. Beberapa orang mungkin justru melewatkan waktu makan dan tidur lebih sedikit saat sedang stres, akibatnya berat badan menjadi turun.

Baca Juga: Manfaat dan Cara Menggunakan Stress Ball

Perlu diingat bahwa penurunan berat badan yang terjadi selama stres adalah penurunan berat badan yang tidak sehat. Stres bisa berdampak negatif pada kesehatan, terutama bila asupan nutrisi Anda menjadi tidak seimbang dan pola makan menjadi tidak sehat.

Apabila Anda kehilangan lebih dari 5% berat badan secara terus-menerus tanpa disengaja selama 6-12 bulan, sebaiknya segera periksakan dan konsultasikan diri ke dokter. Ditakutkan, kehilangan berat badan yang terjadi terus-menerus membuat Anda kekurangan gizi dan mungkin hal ini disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu. Dokter dapat melakukan evaluasi menyeluruh termasuk pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menemukan penyebab dan merencanakan pengobatan yang tepat.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store bila memiliki keluhan atau gejala kesehatan lainnya.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!