Orang yang mengalami diabetes perlu beradaptasi pada sejumlah perubahan yang dialami tubuh. Beberapa gejala diabetes yang paling banyak dialami di antaranya mudah lapar, sering merasa haus dan sering buang air kecil. Selain itu, ada juga gejala yang sering tidak disadari oleh pengidap diabetes yaitu badan menjadi lebih sering berkeringat. Apa penyebabnya?
Penyebab pengidap diabetes lebih mudah berkeringat
Penyakit diabetes bukan sekadar masalah mengendalikan kadar gula dalam darah. Dilansir dari Very Well Health, diabetes juga merupakan gangguan endokrin yang memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh, termasuk pengaturan suhu tubuh. Akibatnya, pengidap diabetes sering mengalami gangguan dalam mempertahankan suhu tubuh sehingga menyebabkan pengidap diabetes mudah berkeringat.
Keringat memiliki fungsi untuk mengatur suhu tubuh agar tetap normal. Pada suhu yang panas dan ketika aktivitas fisik tubuh meningkat maka tubuh akan mengeluarkan keringat untuk mendinginkan suhu badan. Selain itu tubuh juga dapat mengeluarkan keringat sebagai bentuk respon untuk tekanan emosional. Pada penderita diabetes, gangguan endokrin menyebabkan pasien mengalami keringat berlebih karena sulit mempertahankan suhu tubuh yang stabil.
Jenis-jenis gangguan produksi keringat berlebih pada pengidap diabetes
Dilansir dari Healthline, pengidap diabetes dapat mengalami 3 gangguan produksi keringat berlebih, yaitu:
1. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis terjadi ketika pengidap diabetes berkeringat padahal tidak sedang berolahraga atau berada pada cuaca yang panas. Pada hiperhidrosis yang disebabkan oleh diabetes, keringat dapat terjadi tanpa diketahui penyebab pastinya. Namun, hal ini diduga merupakan salah satu bentuk komplikasi dari autonomic neuropathy, di mana diabetes menyebabkan kerusakan pada saraf yang mengontrol fungsi berkemih, mengatur tekanan darah, dan kontrol keringat.
2. Keringat gustatori
Keringat gustatori adalah keringat yang disebabkan akibat respon dari makanan. Misalnya, saat Anda mengonsumsi makanan pedas dan panas tubuh akan mengeluarkan keringat lebih banyak. Pada pengidap diabetes biasanya akan lebih sering mengalami kondisi ini daripada orang tanpa diabetes. Keringat umumnya lebih banyak muncul di kepala dan leher ketika minum.
Pada beberapa kasus, orang pengidap diabetes bisa berkeringat hanya dengan memikirkan atau mencium aroma makanan. Meskipun demikian kondisi ini jarang terjadi dan umumnya dialami oleh pengidap diabetes yang sudah lama mengalami penyakit diabetes.
3. Berkeringat di malam hari
Salah satu gangguan kelebihan produksi keringat pada pengidap diabetes adalah pengidap diabetes sering mengalami keringat berlebih saat di malam hari. Hal ini bukan diakibatkan oleh suhu cuaca yang lebih dingin di malam hari namun rendahnya kadar gula darah saat malam hari. Rendahnya kadar gula dalam darah dapat menyebabkan tubuh mnegeluarkan adrenalin sehingga menghasilkan keringat berlebih.
Cara menangani keringat berlebih pada pengidap diabetes
Penanganan keringat berlebih pada pasien diabetes disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan yang dialami. Beberapa pengobatan yang direkomendasikan bisa berupa obat-obatan minum seperti obat penghambat saraf, antiperspirant, antidepresan, dan suntik botoks. Namun, jika kondisi sangat parah, dokter bisa merekomendasikan operasi seperti pengangkatan kelenjar keringat di ketiak, prosedur iontophoresis, dan operasi saraf jika pengobatan lain tidak berhasil.
Selain pengobatan di atas, pasien juga disarankan untuk mengubah gaya hidup seperti berlatih relaksasi untuk mengurangi keringat akibat stres, mengurangi asupan makanan pemicu keringat, menggunakan pakaian dan kaos kaki dengan bahan yang nyaman, serta mengurangi alkohol.
Produksi keringat berlebih sering diabaikan oleh pengidap diabetes. Apabila Anda merasakan gejala keringat berlebih pada waktu-waktu yang tidak umum seperti setelah makan, keringat berlebih setiap malam hari, maka sebaiknya segera periksakan kadar gula darah Anda. Keringat berlebih mungkin tidak mengganggu secara medis, namun hal ini dapat mengganggu kepercayaan diri Anda ketika bersosialisasi dengan orang lain.
Writer: Ratih
Edited By: dr. Ayu Munawaroh
Last Updated: 24-Sep-2021
Sumber:
- Charles S. The Link Between Diabetes and Excessive Sweating (2021). Available from: https://www.verywellhealth.com/diabetes-night-sweats-5179874.
- Healthline. Diabetes: Is Sweating Normal? (2020). Available from: https://www.healthline.com/health/diabetes/is-sweating-normal.
- Hillson R. Sweating in diabetes. Practical Diabetes:34(4);2017.114-5.