• Beranda
  • Self-help
  • Sering Menggerakkan Tangan dan Kaki (Fidgeting), Benarkah Tanda ADHD?

Sering Menggerakkan Tangan dan Kaki (Fidgeting), Benarkah Tanda ADHD?

Ilustrasi fidgeting dan sulit fokus. Credit: Freepik

Bagikan :


Anda tentu sering melihat beberapa orang sering menggoyangkan kaki atau mengetukkan tangannya ke meja. Kondisi ini dikenal dengan fidgeting, yang biasanya dilakukan ketika seseorang merasa jenuh, tidak nyaman dan tidak fokus pada apa yang ada di depannya. Lantas, benarkah orang yang melakukan fidgeting mengalami ADHD?

 

Apa Itu Fidgeting?

Dilansir dari Healthline, fidgeting adalah membuat gerakan kecil pada tubuh, biasanya menggunakan tangan atau kaki. Kondisi ini sering dikaitkan dengan tanda-tanda seseorang sulit fokus.

Dengan menggerakkan tangan atau kaki, cara ini dipercaya dapat mengembalikan fokus seseorang. Namun, ada juga yang menyebut kondisi ini sebagai tanda seseorang sedang tidak nyaman, panik atau stres.

Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan untuk fokus pada jangka waktu lama meningkatkan stres di otak. Dengan melakukan fidgeting, tubuh mengirim sinyal untuk beristirahat sejenak lalu kembali lagi fokus pada pekerjaan Anda.

Semakin sering Anda gelisah dan melakukan fidgeting, menunjukkan seberapa besar kertidaknyamanan yang Anda alami saat mengerjakan sesuatu.

Gerakan fidgeting dapat bermacam-macam, di antaranya:

  • Mengetuk dan menggoyangkan kaki
  • Mengetuk-ngetukan jari ke meja
  • Mengetuk pensil
  • Menggigit kuku
  • Menyobek, meremas kertas atau tisu
  • Beberapa kali menyesuaikan posisi
  • Menyilangkan dan melepaskan kaki

Baca Juga: Pilihan Jenis Teh untuk Meredakan Stres dan Kecemasan

 

Penyebab Fidgeting dan Hubungannya dengan ADHD

Pada skala ringan, fidgeting adalah hal yang biasa dilakukan ketika seseorang sedang menunggu atau bosan. Biasanya hal ini tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun pada beberapa kasus, fidgeting dapat mengindikasikan masalah serius seperti:

ADHD

ADHD adalah kondisi dimana seseorang sulit memperhatikan, mudah teralihkan dan sulit mengendalikan diri. Sering kali anak-anak pengidap ADHD dianggap sebagai anak yang tidak bisa diam. Meskipun sering diidentikkan dengan ADHD, namun fidgeting bukanlah tanda satu-satunya seseorang ADHD.

Untuk mendiagnosis ADHD, dokter perlu melakukan pemeriksaan berupa wawancara, pemeriksaan fisik dan mengamati apakah gejala tersebut muncul selama 6 bulan.

Gejala lain yang perlu diperhatikan adalah apakah pasien menunjukkan tanda-tanda seperti tidak memperhatikan, hiperaktif, sulit untuk diam selama beberapa saat, terus-menerus bicara dan bertingkah laku impulsif. Apabila anak menunjukkan gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan ke dokter atau psikolog anak. 

Fidgeting sebenarnya tidak selalu berarti kondisi yang buruk dan perlu dihentikan. Fidgeting juga dapat menjadi coping mechanism bagi pengidap ADHD. Apabila kegiatan fidgeting dapat memenuhi kebutuhan stimulasi positif bagi otak tanpa menimbulkan gangguan untuk diri sendiri atau orang lain, maka kebiasaan ini dapat membantu seseorang menjadi lebih fokus.

Fidgeting yang dianjurkan adalah jenis kegiatan yang tidak mengganggu fokus visual dan pendengaran Anda dalam menyimak sesuatu. Misalnya, ketika Anda harus mencatat sebuah informasi, sebaiknya hindari fidgeting yang melibatkan gerakan tangan.

Gangguan kecemasan

Penyebab lain dari fidgeting pada orang dewasa adalah gangguan kecemasan seperti sulit tenang, depresi, tidak sabaran, atau mengalami mood swing. Apabila Anda mengalami gangguan kecemasan tersebut sebaiknya periksakan ke dokter. 

Restless leg syndrome

Restless leg syndrome adalah kondisi neurologis kronis yang memicu keinginan kuat untuk menggerakkan tungkai dan kaki. Gejala ini biasanya muncul di malam hari ketika menjelang tidur atau saat-saat lain ketika Anda harus tetap diam dalam waktu lama seperti saat berkendara. Gerakan berjalan atau menggerakkan kaki biasanya mengurangi rasa tidak nyaman tersebut, namun sering kali muncul kembali setelah Anda berhenti bergerak.

Apabila Anda menyadari bahwa kegelisahan atau fidgeting hanya melibatkan kaki dan terjadi pada malam hari, konsultasikan ke dokter dan bicarakan mengenai dugaan mengalami restless leg syndrome. Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan, Anda bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 25 April 2024 | 11:15

Madormo, C, (2022). Why Fidgeting Isn’t Just an ADHD Symptom. Available from: https://www.verywellhealth.com/why-am-i-fidgeting-5211372#

Twu, A, (2022). What to Know About Fidgeting. Available from: https://www.webmd.com/add-adhd/childhood-adhd/what-to-know-about-fidgeting

Green, R. (2022).  Fidgeting in ADHD. Available from: https://www.verywellmind.com/fidgeting-symptom-adhd-5443007#

Nicholls, E. (2023). Everything You Need to Know About Fidgeting. Available from: https://www.healthline.com/health/fidgeting