Bulan Ramadan adalah bulan yang paling ditunggu umat Muslim di seluruh dunia, di mana berpuasa menjadi bagian dari kewajiban yang wajib dilakukan semua Muslim dewasa yang sehat. Puasa dikecualikan bagi anak-anak yang belum mencapai usia pubertas, lansia, ibu hamil, menyusui atau sedang menstruasi, sedang dalam perjalanan, memiliki kondisi mental atau orang yang sakit seperti sakit kanker, terinfeksi Covid-19, atau diabetes.
Pun demikian, banyak penderita diabetes yang tetap berpuasa selama Ramadan, bolehkah?
Berpuasa bagi penderita diabetes tetap boleh dilakukan, namun Anda harus tahu terlebih dulu apa saja risiko yang bisa Anda alami. Dilansir WebMD, berpuasa tentu akan membawa efek yang hampir sama bagi semua orang, diantaranya lapar, mengantuk, atau sakit kepala. Namun, bagi penderita diabetes, dapat terjadi hipoglikemia.
Hipoglikemia adalah suatu kondisi di mana kadar gula darah (glukosa) tubuh lebih rendah dari biasanya atau bahkan bisa sangat rendah. Bagi penderita diabetes yang mengalami hipoglikemia, maka perawatan darurat sangatlah dibutuhkan. Kondisi kekurangan gula darah tubuh dapat menyebabkan Anda merasa gemetar, pingsan sampai kejang atau bahkan koma.
Tips Berpuasa di Bulan Ramadan untuk Penderita Diabetes
Kontrol Penyakit Rutin
Untuk tetap bisa berpuasa selama bulan Ramadan, Anda harus mengetahui apa yang terjadi bagi penderita diabetes saat berpuasa dengan mengunjungi dokter dan mendapatkan pemeriksaan. Dokter akan tahu apakah tubuh Anda siap untuk diajak berpuasa atau tidak. Selain itu, periksa kadar gula darah Anda secara rutin, karena perubahan jam makan sangatlah berpengaruh dan mengubah kebiasaan Anda. Apabila Anda merupakan penderita diabetes yang berisiko tinggi, maka sebaiknya tes kadar gula darah dilakukan 3-4 kali sehari, sedangkan bila Anda berisiko rendah-sedang cukup melakukan tes kadar gula darah 1-2 kali sehari.
Setelah mendapatkan pemeriksaan dan dinyatakan siap ikut berpuasa, dokter akan memberikan obat untuk diabetes Anda. Pastikan tidak melewatkan obat sesuai dengan dosis dan jadwal yang telah ditentukan untuk membantu mengontrol kondisi diabetes Anda.
Makanan Gizi Seimbang dan Indeks Glikemik Rendah
Pilih makanan yang dapat memenuhi kebutuhan kalori harian tubuh dengan porsi 45-50% karbohidrat, 20-30% protein, <35% lemak. Cukupi pula nutrisi dengan mengonsumsi sayuran, buah-buahan dan mungkin 1-2 camilan tambahan. Anda juga harus memilih makanan dengan indeks glikemik yang rendah serta memiliki serat yang tinggi untuk membantu tubuh melepaskan energi secara perlahan, sehingga Anda merasa kenyang lebih lama.
Olahraga Intensitas Ringan
Lakukan olahraga dengan intensitas ringan secara teratur. Shalat Tarawih juga dianjurkan selama bulan puasa, karena gerakan shalat seperti rukuk, berlutut, dan berdiri bisa dianggap sebagai bagian dari aktivitas olahraga harian. Hindari melakukan olahraga berat selama puasa agar tidak menyebabkan penurunan gula darah atau dehidrasi.
Hentikan Puasa pada Kondisi Berikut
Hentikan puasa bila tes kadar gula darah lebih rendah dari 70 mg/dL atau lebih tinggi dari 300 mg/dL, dehidrasi atau gejala penyakit akut lainnya. Pada kondisi hipoglikemia, segeralah berbuka puasa dengan minum cairan manis diikuti dengan makanan bertepung sebagai pertolongan pertama.
Penderita diabetes tipe 1 memiliki risiko hipoglikemia yang lebih tinggi, sehingga dokter mungkin menyarankan Anda untuk tidak berpuasa. Namun apabila Anda memang ingin tetap mencoba berpuasa, pastikan bahwa Anda rutin melakukan pemeriksaan gula darah, tidak melewatkan sahur atau buka puasa, dan berpuasa di bawah pengawasan dokter.
Mau tahu tips diet, informasi mengenai makanan dan kesehatan lainnya, cek di sini ya!
- dr Hanifa Rahma