• Beranda
  • Ibu & Anak
  • Kapan Bayi Bisa Berdiri Sendiri dan Bagaimana Cara Menstimulasinya?

Kapan Bayi Bisa Berdiri Sendiri dan Bagaimana Cara Menstimulasinya?

Credits: Freepik

Bagikan :


Berbicara soal tumbuh kembang bayi memang selalu mengesankan dan banyak hal yang mengejutkan. Sepertinya baru kemarin ia dilahirkan, hari ini ia sudah mulai berkenalan dengan makanan padat pertamanya. Di usia 6 bulan, bayi sudah bisa duduk tegak dan menampakkan ketertarikannya pada makanan. Giginyapun mungkin sudah mulai terlihat, yang menunjukkan bahwa bayi siap untuk makan.

Pertumbuhan bayi bisa berlangsung begitu cepat, karena setiap hari ada saja perubahan yang dialami. Setelah bisa duduk dengan tegak dan mengenal makanan padat, perkembangan bayi selanjutnya yang umum dialami adalah duduk secara mandiri dan berdiri sendiri.

 

Di Usia Berapa Bayi Bisa Berdiri Sendiri?

Menarik diri sendiri dan berdiri secara mandiri adalah tonggak perkembangan yang menyenangkan baik bagi bayi maupun orang tua. Keterampilan ini penting untuk membantu bayi mengembangkan otot lengan dan kaki serta memberikan kesempatan untuk menjelajah dunia yang lebih luas.

Mengawali penjelajahannya, bayi akan belajar berdiri dan kemudian berjalan. Menurut Denver II Developmental Milestones Test, tahapan perkembangan bayi untuk bisa berdiri secara mandiri dibagi menjadi beberapa subkategori, di antaranya:

  • Usia 8-10 bulan bayi sudah bisa duduk sendiri
  • Usia 8-10 bulan bayi menarik diri untuk bisa berdiri
  • Usia 9-12 bulan bayi berdiri sendiri hingga beberapa detik kemudian jatuh
  • Usia 10-14 bulan bayi bisa berdiri sendiri
  • Usia 11-15 bulan bayi bisa membungkuk kemudian berdiri sendiri

Sebelum bayi bisa berdiri, ia perlu mendapatkan kekuatan dan koordinasi otot, yang juga membantunya belajar berguling dan bisa duduk sendiri. Pada usia sekitar 6 bulan, bayi akan duduk dengan bantuan dari Anda. Kemudian di usia 7-8 bulan ia sudah bisa duduk sendiri dengan nyaman. Pada waktu yang hampir bersamaan, ia akan membantu dirinya sendiri untuk berdiri dengan menarik tubuh perlahan. Ia mungkin hanya bisa berdiri beberapa saat sebelum jatuh ke belakang, sehingga di usia ini Anda perlu memperhatikan keamanan kepala dan mencegah supaya bayi tidak melukai diri sendiri ketika terjatuh. Berikan ia ruangan yang lebih luas dan bebas, serta berikan pengaman di setiap sudut meja atau furnitur yang ada di dalam ruangan.

Setiap anak mungkin memiliki perkembangan yang berbeda-beda, ada bayi yang lincah dan lebih cepat berdiri atau berjalan daripada bayi lain. Namun pada umumnya tahapan berdiri hingga berjalan ada di usia 8-15 bulan. Jangan berusaha untuk selalu membandingkan tahapan perkembangan yang mungkin berbeda. Anda hanya perlu berkonsultasi dengan dokter bila memang menyadari bahwa bayi sedikit terlambat perkembangannya. Dokter akan memeriksa apakah keterlambatan tersebut disebabkan kurangnya stimulasi atau adanya kondisi medis tertentu.

 

Stimulasi Agar Bayi Lekas Berdiri dan Berjalan

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu bayi agar lekas berdiri dan berjalan. Berikut adalah beberapa cara yang direkomendasikan:

  • Mengajaknya bermain

Bayi yang sudah bisa duduk tegak umumnya memiliki ketertarikan pada objek yang lebih tinggi di depannya untuk berpegangan. Berikan bantuan dengan memposisikannya di depan objek yang aman untuk menjadi tumpuan saat bayi menarik tubuh dan berusaha berdiri, misalnya sofa atau meja anak-anak. Pastikan bahwa objek tersebut cukup kuat dan aman sehingga bayi tidak akan tertimpa.

  • Berinvestasi dengan mainan stimulan

Anda bisa mempertimbangkan untuk membeli atau bahkan menyewa mainan berjalan musikal atau barang-barang mainan seperti kereta belanjaan bayi. Pilihan ini bagus untuk membantu bayi transisi dari berdiri ke berjalan. Namun pastikan berikan mainan ketika bayi sudah benar-benar bisa berdiri tanpa bantuan.

  • Hindari penggunaan baby walker

American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan penggunaan baby walker mengingat faktor keamanannya yang kurang. Bahaya bayi jatuh menggelinding di tangga jauh lebih besar ketimbang stimulasi yang diperoleh untuk bisa berdiri dan berjalan dengan lancar.

Kemudahan berselancar karena jumlah roda yang banyak pada baby walker juga meningkatkan risiko akan tersengat listrik, oven yang panas, kompor yang menyala atau benda-benda berbahaya lain yang dengan mudah dituju.

Selain itu, para ahli juga berpendapat bahwa baby walker justru menunda perkembangan bayi dalam berdiri dan berjalan, karena alat tersebut memperkuat otot yang salah.

Orang tua perlu memeriksakan bayinya ke dokter apabila di usia 9 bulan ia tidak menunjukkan ketertarikan untuk berdiri atau menarik diri menggunakan furnitur atau dinding. Hal ini bisa menandakan bahwa bayi Anda mengalami keterlambatan perkembangan fisik yang butuh segera diatasi oleh dokter.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 17:41

Vincent Iannelli, MD (2021). When Do Babies Usually Start to Stand?. Available from: https://www.verywellfamily.com/when-should-a-baby-stand-2634693

Joanne Lewsley. Developmental milestones: standing. Available from: https://www.babycentre.co.uk/a25012679/developmental-milestones-standing

Dorian Smith Garcia (2020). When Do Babies Stand?. Available from: https://www.healthline.com/health/baby/when-do-babies-stand?utm_source=ReadNext

Mayo Clinic (2020). Infant development: Milestones from 7 to 9 months. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20047086