Makanan adalah sumber energi utama bagi tubuh, terutama untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Apa yang mereka makan memiliki dampak langsung pada kesehatan, konsentrasi, energi, serta perkembangan fisik dan mental mereka.

Karena itu, sangat penting untuk memperhatikan komposisi makanan dalam bekal makan anak dan menghindari memberikan makanan yang dapat merugikan kesehatan. Apa saja makanan yang sebaiknya dihindari dalam kotak bekal anak? Simak ulasannya dalam artikel berikut. 

Makanan yang Sebaiknya Tidak Ditambahkan di Kotak Bekal si Kecil

Beberapa makanan yang sering dimasukkan ke dalam menu bekal anak ternyata bukan pilihan yang baik untuk kesehatan. Makanan-makanan ini justru dapat berdampak negatif dan mengganggu kesehatan anak. Berikut beberapa di antaranya:

Makanan dan minuman tinggi gula

Makanan dan minuman tinggi gula, seperti permen, cokelat batangan, kue manis, minuman bersoda, atau jus buah kemasan, sebaiknya dihindari dalam bekal anak. Meskipun anak-anak cenderung menyukai rasa manis, konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat, diikuti oleh penurunan energi yang drastis. Hal ini membuat anak mudah merasa lelah dan kesulitan berkonsentrasi di sekolah.

Selain itu, asupan makanan atau minuman yang tinggi gula dapat meningkatkan risiko obesitas, kerusakan gigi, dan diabetes tipe 2. Sebagai alternatif, gantikan makanan manis tersebut dengan buah segar yang mengandung gula alami dan serat.

Baca Juga: Panduan Bekal Sehat untuk Anak

Makanan olahan tinggi garam

Makanan olahan tinggi garam, seperti sosis, nugget, atau keripik, mengandung garam berlebihan yang dapat meningkatkan risiko hipertensi sejak dini dan membebani kerja ginjal.

Selain itu, makanan olahan sering kali rendah nutrisi, mengandung bahan pengawet, dan perasa buatan yang tidak baik bagi kesehatan. Jika anak-anak menyukai nugget atau sosis, sebaiknya buatlah sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan sehat seperti daging ayam, ikan segar, atau daging sapi yang diolah tanpa garam berlebih.

Makanan yang mengandung pewarna dan pengawet buatan

Makanan ringan berwarna cerah, seperti permen jeli, snack kemasan, atau minuman berwarna, sering mengandung pewarna dan pengawet yang berpotensi menyebabkan reaksi alergi, gangguan perilaku, serta memberikan efek negatif jangka panjang pada kesehatan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Sebagai gantinya, pilihlah makanan alami tanpa tambahan bahan kimia, seperti kue buatan sendiri atau kacang panggang, yang lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi anak.

Baca Juga: Apa Itu Ultra Processed Food dan Efeknya bagi Kesehatan?

Makanan tinggi lemak jenuh

Makanan tinggi lemak jenuh, seperti keripik kentang, donat, dan camilan gorengan, cenderung mengandung lemak jenuh dalam jumlah besar. Konsumsi lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kesehatan jantung dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Dengan memperhatikan jenis makanan yang dimasukkan dalam bekal sekolah anak, Anda dapat membantu mendukung kesehatan mereka secara keseluruhan. Pilihlah makanan yang bergizi dan hindari makanan yang dapat merugikan kesehatan agar anak-anak tetap bertenaga, fokus, dan tumbuh dengan optimal.

Jika memiliki pertanyaan terkait dengan gizi anak, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!