Sejak varian B.1.1.529 ditetapkan sebagai variant of concern dengan nama Omicron, sejak saat itu pula penyebaran mutasi virus ini semakin meluas. Per 24 Januari 2022, kemenkes RI telah mengonfirmasi kasus Omicron di Indonesia yang telah mencapai 1.600 kasus. Walaupun tingkat perawatan dan kematian pasien Omicron relatif lebih rendah dibanding varian delta, dilansir Covid19.go.id, setidaknya ada dua orang meninggal dunia dan 20 orang memerlukan perawatan RS dan oksigen dari total kasus varian Omicron di Indonesia.
Omicron telah terbukti sebagai varian pandemi Covid-19 yang paling menular sejauh ini, perbedaan utamanya adalah banyaknya anak-anak yang jatuh sakit pada saat yang bersamaan, karena kecepatan dan kemudahan penularannya.
Gejala Omicron pada Anak-Anak
Dilansir VeryWellHealth, belum ada perubahan baru gejala yang dicatat oleh CDC sejak Februari 2021 terkait varian Omicron. Gejala varian Omicorn pada anak-anak kurang lebih sama dengan gejala yang dapat terjadi pada dewasa. Gejala tersebut di antaranya:
- Adanya demam dan menggigil
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot dan tubuh
- Sakit kepala
- Anosmia
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual, muntah
- Diare
Namun pada pertengahan Desember, CDC menemukan bahwa gejala Omicron mirip seperti gejala flu secara umum, di antaranya:
- Batuk
- Kelelahan
- Hidung tersumbat
- Hidung berair
- Sakit kepala
Anak-anak dapat lebih banyak mengalami gejala seperti demam, batuk, hidung berair, muntah dan juga diare. Selain itu, batuk pada anak-anak terdengar seperti croup. Croup seperti dilansir Mayo Clinic mengacu pada infeksi saluran napas bagian atas yang menghalangi pernapasan dan menyebabkan batuk menggonggong yang khas. Batuk dan gejala croup lainnya disebabkan oleh adanya pembengkakan di sekitar kotak suara (laring), tenggorokan (trakea), dan saluran bronkial (bronkus).
Ketika batuk memaksa udara melalui lorong yang menyempit ini, pita suara yang membengkak akan menghasilkan suara mirip seperti suara menggonggong. Demikan pula saat menarik napas, yang akan menghasilkan suara siulan bernada tinggi (stridor).
Meringankan Gejala Croup pada Anak-Anak
Di antara gejala Omicron lainnya, batuk dan croup mungkin yang perlu lebih diwaspadai karena menimbulkan ketidaknyamanan bagi anak-anak. Untuk meringankan gejalanya, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Berikan akses udara segar di ruangan anak untuk membantu melegakan pernapasannya
- Gunakan vaporizer (alat penguap) di kamar anak pada malam hari, agar udara hangat dan lembab dapat mengendurkan pita suaranya
- Bantu anak untuk tetap tenang sehingga pernapasan akan menjadi lebih baik
Memiliki gejala Omicron seperti disebutkan di atas belum tentu bahwa anak Anda terinfeksi Covid-19 varian Omicron. Untuk memastikannya maka sebaiknya lakukan tes PCR terutama apabila ada kontak langsung dengan orang yang positif terinfeksi SARS-CoV-2, memiliki riwayat perjalanan keluar kota/keluar negri, atau memiliki gejala mirip Covid-19.
Mau tahu informasi dan artikel kesehatan mengenai penyakit Covid-19? Cek di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Korin Miller (2022). What Does Omicron Look Like in Kids?. Available from: https://www.verywellhealth.com/omicron-kids-symptoms-5216175
WHO (2021). Informasi Terbaru tentang Omicron. Available from: https://www.who.int/indonesia/news/detail/30-11-2021-informasi-terbaru-tentang-omicron
Natasha Burgert, MD, FAAP (2022). Does omicron affect children differently than other COVID variants, and how concerned should I be?. Available from: https://www.healthychildren.org/English/tips-tools/ask-the-pediatrician/Pages/does-omicron-affect-children-differently.aspx
Satgas Covid-19 (2022). Kasus Konfirmasi Omicron Capai 1.600 (24 Januari 2022). Available from: https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/kasus-konfirmasi-omicron-capai-1600-24-januari-2022
Mayo Clinic Staff (2021). Croup. Available from:https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/croup/symptoms-causes/syc-20350348