Definisi
Seperti namanya, disfungsi ereksi akibat alkohol adalah gangguan ereksi yang terjadi karena konsumsi alkohol yang berlebihan. Disfungsi ereksi sendiri adalah ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat atau lama untuk mencapai kepuasan seksual sesuai yang diinginkannya.
Ada satu ulasan sistematis mengenai kondisi ini yang dilakukan pada tahun 2020. Ditemukan sebanyak 16-73 persen peminum alkohol kronis mengalami gangguan saraf otonom, dengan disfungsi ereksi sebagai gejala yang paling sering dikeluhkan.
Jika Anda ingin mengenal disfungsi ereksi lebih dalam, Anda bisa membaca artikelnya di sini: Gangguan Ereksi - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Penyebab
Proses terjadinya ereksi cukup kompleks dan melibatkan otak, hormon, pembuluh darah, dan saraf. Rangsangan seksual pada penis atau pikiran mengenai hal berbau seksual akan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis. Selain itu, di penis terjadi juga pelepasan neurotransmitter, yaitu molekul pembawa pesan dari sel saraf. Neurotransmitter tersebut akan membuat otot pembuluh darah penis berelaksasi sehingga aliran darah ke penis meningkat.
Umumnya, konsumsi alkohol dapat menimbulkan perubahan pada mekanisme di atas, yang bisa dilihat sebagai berikut:
- Menekan fungsi saraf
Menurut suatu studi, konsumsi alkohol jangka pendek akan menekan sistem saraf dan memperlambat penyampaian informasi antara otak dan penis. Saraf yang menghubungkan otak dan penis juga dapat terpengaruh oleh alkohol, sehingga sensitivitas penis dapat menurun. .
- Efek hormon
Beberapa studi juga menyatakan bahwa alkohol dapat menyebabkan penurunan hormon testosteron di dalam darah. Penurunan hormon ini akan menurunkan produksi nitrit oksida, sebuah molekul yang berperan dalam relaksasi pembuluh darah di penis. Jika pembuluh darah tidak dapat berelaksasi, maka aliran darah ke penis akan terganggu.
Disfungsi ereksi juga dapat timbul saat seorang peminum alkohol berat berhenti minum alkohol secara tiba-tiba. Hal ini disebut dengan sindrom withdrawal alkohol. Kondisi ini dihubungkan dengan gejala kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi. Disebutkan bahwa tekanan darah tinggi dan kerusakan pembuluh darah bisa mengganggu kemampuan seseorang untuk mendapatkan ereksi.
Faktor Risiko
Bila alkohol banyak dan rutin dikonsumsi dalam jangka panjang, bisa terjadi kerusakan pada saraf dan pembuluh darah Anda. Hal-hal ini bisa memengaruhi kemampuan Anda dalam memulai atau mempertahankan ereksi. Ditemukan bahwa semakin tinggi konsumsi alkohol, frekuensi terjadinya keluhan juga turut meningkat.
Anda bisa rentan kecanduan alkohol bila Anda tinggal di lingkungan yang membuat Anda mudah mendapat alkohol. Selain itu, pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi dan penuh tekanan juga bisa membuat seseorang mengonsumsi alkohol untuk menghindar dari stres tersebut.
Diketahui bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan dan kronis bisa menimbulkan gangguan pada organ jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner diketahui bisa menjadi faktor risiko terjadinya disfungi ereksi.
Bila Anda tertarik untuk mengetahui gangguan lain yang bisa timbul akibat kecanduan alkohol, Anda bisa membacanya di sini: Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Alkohol - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Gejala
Penderita disfungsi ereksi akan merasa kemampuannya untuk memulai atau mempertahankan kekuatan penis menjadi berkurang. Hal ini akan memengaruhi kepuasan dalam berhubungan seksual.
Untuk ereksi, Anda mungkin akan membutuhkan usaha yang lebih banyak daripada biasanya. Terkadang, dibutuhkan rangsangan langsung yang lebih intens pada penis. Saat ereksi, penis juga bisa tidak terasa sekaku biasanya.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis adanya disfungsi ereksi, dokter akan bertanya seputar riwayat kesehatan Anda, keluhan yang Anda alami, penyakit yang Anda miliki serta bagaimana gaya hidup Anda. Riwayat konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok bisa ditanyakan. Dokter juga akan memeriksa penis, buah zakar, dan kelenjar prostat.
Dokter dapat menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang seperti tes kadar hormon testosteron bila dirasa perlu. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lain bila dokter mencurigai adanya kondisi medis lain yang mungkin menjadi penyebab disfungsi ereksi.
Tata Laksana
Bila Anda rutin meminum alkohol dan mengalami disfungsi ereksi, hal ini bisa menjadi sinyal yang disampaikan tubuh untuk memberitahu Anda seberapa banyak Anda sering minum alkohol. Menurut Panduan Diet yang dikeluarkan untuk masyarakan Amerika Serikat, disarankan untuk tidak minum alkohol secara berlebihan dan secukupnya saja. Maksudnya, tidak minum lebih dari dua gelas sehari untuk laki-laki dan satu gelas per hari untuk wanita.
Pada suatu studi di tahun 2022, 88,5% dari 104 orang yang memiliki gangguan penyalahgunaan alkohol dan disfungsi ereksi mengalami perbaikan setelah 3 bulan tidak meminum alkohol. Walaupun gejala withdrawal bisa muncul di awal Anda berhenti minum alkohol, seiring waktu penghentian konsumsi alkohol dapat memulihkan kondisi Anda.
Ada juga obat-obatan yang bisa diresepkan oleh dokter untuk mengatasi disfungsi ereksi. Obat ini biasanya bekerja untuk meningkatkan aliran darah ke penis untuk membantu pasien mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. Ingatlah untuk menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan jika Anda sedang menggunakan obat-obatan ini. Konsultasikan pilihan terapi dengan dokter Anda.
Komplikasi
Konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan:
- Penurunan gairah seksual atau disfungsi gairan seksual lainnya.
- Kesulitan mencapai orgasme.
- Gangguan ejakulasi.
- Kerusakan permanen pada saraf dan pembuluh darah, sehingga disfungsi ereksi bisa terjadi dalam waktu yang lama.
- Peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Selain bisa memengaruhi kemampuan Anda untuk mencapai ereksi, kesehatan Anda juga bisa menurun akibat penyakit seperti hipertensi atau stroke.
Anda bisa membaca lebih dalam mengenai gangguan ejakulasi di sini: Gangguan Ejakulasi - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Pencegahan
Cara terbaik mencegah disfungsi ereksi akibat alkohol tentunya adalah dengan mengurangi konsumsi alkohol. Oleh karena disfungsi ereksi ini sepenuhnya disebabkan oleh efek alkohol, maka batasi diri agar tidak meminum alkohol secara berlebihan.
Kapan Harus ke Dokter?
Mengalami disfungsi ereksi sesekali merupakan hal yang normal dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Hal ini dapat terjadi saat Anda sesekali minum alkohol atau merasa stres dan cemas. Namun, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter bila keluhan tidak kunjung hilang dan semakin sering terjadi. Terkadang, disfungsi ereksi dapat menjadi salah satu tanda adanya kondisi medis lain yang mendasari munculnya gejala, misalnya tekanan darah tinggi.
Anda juga sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika Anda merasa memiliki masalah terkait konsumsi alkohol. Tanda-tanda penyalahgunaan alkohol meliputi:
- Kehilangan ketertarikan atau minat pada aktivitas lain selain minum alkohol.
- Sangat menginginkan alkohol.
- Minum alkohol sendiri dan merahasiakannya dari orang lain.
- Mengalami gejala withdrawal alkohol seperti:
- Gemetar
- Cemas
- Gelisah
- Bingung
- Mual atau muntah
- Nyeri kepala
- Tekanan darah tinggi
- Menjadikan minum alkohol sebagai prioritas dan mengesampingkan tanggung jawab yang lain.
- Minum alkohol dimulai pada pagi hari.
- Ketidakmampuan untuk mengontrol jumlah alkohol yang dikonsumsi.
- Kebiasaan minum alkohol menyebabkan masalah finansial atau masalah dalam keluarga.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Alcohol and Erectile Dysfunction: What’s the Link?. (2022). Retrieved 22 August 2022, from https://www.healthline.com/health/alcohol-and-erectile-dysfunction#summary.
Alcohol and Temporary Erectile Dysfunction. (2022). Retrieved 22 August 2022, from https://www.smsna.org/patients/did-you-know/alcohol-and-temporary-erectile-dysfunction.
Whiskey Dick: How Alcohol Affects Erections - Ro Man. (2022). Retrieved 22 August 2022, from https://ro.co/health-guide/whiskey-dick-erectile-dysfunction/.
The Science of "Whiskey Dick" & How to Avoid It | hims. (2022). Retrieved 22 August 2022, from https://www.forhims.com/blog/whiskey-dick-explained.