Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang paling dinantikan umat muslim di seluruh dunia. Jutaan umat muslim akan menghabiskan waktu beberapa hari untuk menjalani serangkaian ibadah yang berpusat di kota Mekkah, Saudi Arabia. Selain persiapan batin, para calon jemaah haji diimbau untuk menjaga kondisi fisik selama beribadah haji. Pasalnya, kondisi cuaca di Saudi Arabia sangat berbeda dengan cuaca di tanah air.

Waspada Perbedaan Cuaca saat Ibadah Haji

Sebelum berangkat menuju ke tanah suci, para calon jemaah haji akan menerima pembekalan agar ibadah haji dapat berjalan lancar. Salah satu hal yang tidak kalah penting bagi calon jemaah haji adalah persiapan fisik, mengingat rangkaian ibadah haji cukup panjang dan melelahkan, sementara cuaca Saudi Arabia pada musim haji cenderung ekstrem.

Cuaca di Mekkah dan Madinah diperkirakan berkisar antara 28-41 derajat Celcius dengan kelembapan yang rendah. Kondisi ini dapat memicu situasi yang lebih parah seperti heat exhausted atau bahkan heatstroke. Karenanya, para calon jemaah haji diimbau menjaga asupan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi.

Kenali Tanda-Tanda Heatstroke saat Beribadah Haji

Ketika seseorang banyak menghabiskan waktu di cuaca panas, salah satu gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai adalah mengalami heatstroke atau sengatan panas. Heatstroke dapat terjadi ketika seseorang mengalami kepanasan akibat sengatan matahari. Kondisi ini merupakan salah satu cedera panas yang paling serius dan banyak terjadi di musim panas. Heatstroke dapat diawali dengan kelelahan akibat berada di cuaca panas terlalu lama (heat exhaustion) maupun tidak.

Gejala orang mengalami heatstroke dapat berbeda pada masing-masing orang. Namun dilansir dari Mayo Clinic, beberapa tanda heatstroke yang perlu diwaspadai antara lain:

• Suhu badan meningkat dengan cepat hingga 41 derajat Celcius dalam waktu 10-15 menit
• Tubuh tidak dapat mengeluarkan keringat
• Mual dan muntah
• Kulit kemerahan
• Jantung berdebar
• Kepala pusing
• Mengalami perubahan perilaku seperti mudah marah, halusinasi, kejang dan bingung

Heatstroke dapat terjadi karena tubuh gagal mempertahankan suhu idealnya. Kondisi ini merupakan situasi darurat yang perlu segera mendapat perawatan medis. 

Tips Mencegah Heatstroke bagi Calon Jemaah Haji

Untuk mengantisipasi terjadinya sengatan panas ketika beribadah haji, para jemaah haji diminta untuk menjaga diri dari risiko dehidrasi. Dilansir dari laman Sehat Negeriku milik Kemenkes RI, beberapa tips untuk mencegah heatstroke saat ibadah haji di antaranya:

1. Minum air dan campur dengan elektrolit

Dehidrasi dapat terjadi ketika tubuh kehilangan mineral cukup banyak karena terus-menerus berkeringat di cuaca yang panas. Untuk menghindari dehidrasi, dianjurkan minum minuman elektrolit dan jangan menunggu hingga haus. Upayakan untuk minum air 5-6 botol sehari dengan takaran 600 ml air per botol.

2. Hindari terkena sinar matahari langsung

Mengingat cuaca di Mekkah cenderung panas, sebaiknya gunakan payung atau penutup kepala ketika berada di luar ruangan pada pagi hingga sore hari. Anda juga dapat menggunakan kacamata hitam dan masker untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari langsung.

3. Gunakan semprotan air

Untuk mencegah kulit kering dan menjaga kelembapan kulit, selalu sediakan semprotan air di tas Anda. Semprotkan air pada bagian tubuh yang sering terkena sinar matahari langsung seperti wajah dan tangan untuk membantu menyegarkan kulit dan mencegah sengatan panas.

4. Pakai pakaian yang nyaman

Agar aktivitas ibadah berjalan lancar, para jemaah haji dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman. Pilih bahan pakaian yang menyerap keringat seperti katun dan berukuran longgar. Jangan lupa gunakan alas kaki saat bepergian untuk menjaga telapak kaki Anda tetap terlindungi.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!