Tidak ada satupun orang yang merasa baik-baik saja ketika kehilangan, terutama kehilangan orang yang disayanginya. Kematian orang terdekat adalah salah satu kehilangan yang cukup berat, yang membuat banyak orang terpuruk atau marah.
Hal ini merupakan respon alami yang normal apabila Anda merasa sangat sedih terhadap kehilangan. Kesedihan akan kehilangan orang yang sangat dekat bahkan dapat meninggalkan trauma mendalam, yang rasa sakitnya terasa luar biasa. Saat kehilangan, Anda akan mengalami semua jenis emosi yang sulit dan tidak terduga, mulai dari terkejut, kemarahan, ketidakpercayaan, rasa bersalah dan kesedihan mendalam.
Mengatasi Trauma Kesedihan Akibat Kehilangan Orang yang Disayangi
Rasa sedih yang traumatik dapat mengganggu kesehatan fisik Anda, yang membuat Anda sulit tidur, makan atau berpikir jernih. Walaupun hal ini normal, namun faktanya Anda masih harus menjalani kehidupan dan kembali melakukan kegiatan seperti biasa. Untuk itu, beberapa tips di sini akan membantu Anda mengatasi trauma akibat kehilangan orang yang paling dicintai.
- Setiap orang punya waktu yang berbeda-beda untuk siap menerima kehilangan atas kematian orang yang dicintainya. Anda mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mengekspresikan emosi dengan menangis, lakukan saja. Rasakan setiap perubahan emosi yang terjadi, yang merupakan tahapan dari berduka.
- Penting untuk dicatat bahwa merasakan kesedihan bukan berarti Anda harus mengurung diri di kamar atau menarik diri dari anggota keluarga lain. Ekspresikan kesedihan dengan tetap berada dekat dengan keluarga, karena bagaimanapun dukungan dari keluarga akan membantu Anda lebih cepat pulih dari kesedihan.
- Tetap memperhatikan dan merawat diri di saat sedang berduka bukanlah suatu hal yang salah. Pertahankan jadwal tidur yang teratur, pilih makanan yang sehat untuk membantu tubuh tetap sehat secara fisik. Cari aktivitas yang dapat membantu Anda mengalirkan emosi dengan positif hingga mengubah rasa trauma menjadi penerimaan akan kehilangan yang Anda alami.
- Berolahraga teratur tidak hanya membantu Anda secara fisik, namun juga membantu mengurangi tingkat stres, kemarahan dan depresi yang mungkin Anda rasakan. Sertakan olahraga yang terkait pernapasan agar Anda bisa belajar untuk kembali rileks ketika tiba-tiba teringat momen yang menyedihkan.
- Apabila Anda kesulitan memahami dan mengekspresikan emosi, jangan simpan hal ini sendirian. Dapatkan terapi perilaku kognitif yang akan membantu Anda memahami pikiran dan emosi yang berasal dari pengalaman traumatis yang pada akhirnya berguna untuk menghadapi perasaan Anda.
Mitos dan Fakta Tentang Berduka
Selama ini banyak orang yang mengalami kesulitan dalam mengelola emosinya ketika berduka akibat termakan informasi yang salah. Waspada terhadap beberapa hal berikut yang mungkin justru membuat trauma kehilangan Anda semakin memburuk.
Mitos: Rasa sakit akan kehilangan lebih cepat pergi bila diabaikan
Faktanya, mengabaikan rasa sakit akan kehilangan justru akan memperparah kondisi Anda. Membuat Anda sulit untuk menerima dan bangkit dari kesedihan. Satu-satunya cara mengatasi trauma atas kehilangan adalah dengan menghadapi dan menerimanya.
Mitos: Sangatlah penting untuk tetap terlihat tegar saat berduka
Faktanya, menangis tersedu-sedu, merasa takut sendirian adalah reaksi normal ketika kehilangan orang yang dicintai. Menangis bukan berarti Anda menunjukkan bahwa Anda lemah, namun mengekspresikan perasaan dengan tepat akan membantu Anda mempercepat pemulihan dari trauma kehilangan.
Mitos: Tidak menangis berarti tidak sedih dan tidak merasa kehilangan
Faktanya, menangis adalah respon kesedihan yang normal. Namun ada beberapa orang yang tetap kesulitan untuk menangis ketika bersedih, dan mungkin mengekspresikan kesedihannya melalui hal yang lain seperti misalnya membicarakan kenangan bersama orang yang ditinggalkan.
Mitos: Berduka atas kematian orang yang dicintai setidaknya harus genap satu tahun lamanya
Faktanya, setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam bersedih hingga menerima kehilangan orang yang dicintai. Mungkin Anda bisa pulih dalam waktu 2 minggu, 3 minggu, atau bahkan 4 minggu. Berapapun waktu yang Anda butuhkan, pastikan Anda mengekpresikan perasaan dengan baik dan sampai pada tahapan menerima bahwa orang yang dicintai sudah tiada, namun Anda masih harus melanjutkan hidup yang lebih baik.
Mitos: Melanjutkan hidup sama halnya dengan melupakan orang yang telah meninggalkan kita
Faktanya, melanjutkan hidup bukan berarti melupakan orang yang telah meninggalkan Anda. Namun menyadari bahwa orang tersebut sudah tiada, dan orang itu juga pasti ingin agar Anda bisa hidup bahagia dan melanjutkan hidup dengan baik.
Ketika Anda merasa bahwa mengatasi trauma akan kehilangan itu sangat sulit hingga memengaruhi hidup, jangan menunda untuk mendapatkan pertolongan dari ahli. Membicarakan tentang kehilangan Anda dengan terapis akan membantu Anda mengelola emosi dan menghadapi rasa duka dengan cara yang sehat.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Brittany Loggins (2021). Can You Ever Really Get Over Losing a Loved One?. Available from: https://www.verywellmind.com/can-you-ever-really-get-over-losing-a-loved-one-5207929
Abby Stanislaw, PsyD, LP (2021). How to cope with grief after a traumatic loss. Available from: https://www.allinahealth.org/healthysetgo/heal/how-to-cope-with-grief-after-a-traumatic-loss
Melinda Smith, M.A., Lawrence Robinson, and Jeanne Segal, Ph.D. (2021). Coping with Grief and Loss. Available from: https://www.helpguide.org/articles/grief/coping-with-grief-and-loss.htm