Nodul Pita Suara

Nodul Pita Suara

Bagikan :


Definisi

Pita suara Anda merupakan lipatan jaringan berbentuk huruf V yang terletak pada tenggorokan dan bergetar pada saat Anda berbicara, menyanyi atau berteriak. Udara dari paru-paru akan melewati pita suara Anda, pita suara akan bergetar sehingga dapat menghasilkan suara. Pada kasus nodul pita suara, muncul pertumbuhan jaringan atau benjolan yang bersifat jinak (noncancerous) pada pita suara. Pertumbuhan jaringan yang bersifat jinak pada pita suara tersebut dapat berupa nodul, polip dan kista. Kondisi ini dapat menyebabkan suara menjadi serak.

Nodul pita suara dapat terjadi pada semua orang dari berbagai usia dan jenis kelamin. Umumnya, kondisi ini berkaitan dengan tingginya frekuensi penggunaan suara seperti penyanyi, orator, dan guru. Selain dikarenakan oleh pengunaan suara yang terlalu sering, nodul atau benjolan pada pita suara juga dapat terjadi dikarenakan trauma pada pita suara.

Penyebab

Umumnya nodul pita suara disebabkan karena penggunaan pita suara yang berlebihan, seperti terlalu banyak berbicara atau berteriak. Hal tersebut dapat menyebabkan pita suara mengalami getaran dan gesekan dalam waktu yang lama dan mengakibatkan peradangan serta timbulnya benjolan pada pita suara. Penyakit lain seperti reflux gastroesofagus atau GERD juga dapat menyebabkan peradangan pada pita suara dan memperparah gejala yang timbul.

Faktor Risiko

Faktor risiko yang dapat menyebabkan nodul pita suara adalah penggunaan pita suara secara berlebihan terutama banyak ditemukan pada penyanyi, orator, pelatih, pedagang keliling, guru, pengkhotbah dan lain-lain. Namun, terdapat beberapa faktor lain yang juga berperan dalam menyebabkan nodul pita suara, diantaranya merokok, sering minum minuman beralkohol, alergi, sinusitis, efek samping obat-obatan tertentu, dan hipotiroidisme.

Gejala

Gejala yang timbul pada pasien dengan nodul pita suara cukup mudah dikenali, di antaranya:

  • Perubahan suara terdengar menjadi lebih serak atau bernada lebih rendah dari biasanya,
  • Rasa nyeri yang dirasakan di daerah leher
  • Terdapat rasa nyeri pada kedua telinga terutama pada saat berbicara,
  • Batuk,
  • Adanya perasaan mengganjal pada tenggorokan,
  • Kelelahan atau tampak lemas.

Diagnosis

Dokter Anda akan menanyakan beberapa pertanyaan mendetail berkaitan dengan gangguan suara yang Anda rasakan. Dokter Anda juga akan melakukan pemeriksan fisik untuk menegakan diagnosis.Pada saat melakukan pemeriksaan fisik, dokter Anda akan menggunakan obat bius topikal atau obat bius yang hanya berefek pada permukaan saja yang diberikan dengan cara dioles. Obat bius tersebut kemudian diaplikasikan pada jaringan pita suara Anda sebelum dokter Anda melakukan pemeriksaan dengan menggunakan cermin, laringoskop fleksibel, laringoskop rigid dan videostroboskop.

  • Cermin. Dokter Anda akan memasukan sebuah alat yang panjang dan kaku yang dilengkapi dengan cermin miring ke dalam mulut Anda. Alat ini serupa dengan cermin gigi.
  • Laringoskop fleksibel. Dokter Anda akan memasukan sebuah tabung fleksibel yang dilengkapi dengan cahaya dan kamera pada ujungnya. Tabung tersebut dimasukan melalui hidung Anda menuju ke tenggorokan untuk melihat pita suara Anda.
  • Laringoskop rigid. Dokter Anda akan memasukan tabung kaku yang dilengkapi dengan cahaya dan kamera pada ujungnya. Tabung ini dimasukan melalui mulut Anda untuk melihat pita suara Anda.
  • Videostroboskop. Dokter Anda akan memasukan kamera yang dikombinasikan dnegan cahaya ke dalam mulut Anda. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memberikan pandangan gerak lambat dari pita suara Anda saat bergerak.

Terdapat pemeriksaan penunjang tambahan yang dapat dilakukan untuk memeriksa nodul pita sara, yaitu:

  • Sound (accoustic) analysis. Dengan menggunakan analisis computer, dokter Anda akan menilai ireglaritas pada suara yang dihasilkan oleh pita suara,
  • Laryngeal electromyography. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukan jarum kecil melalui kulit untuk mengukur arus listrik yang dihasilkan oleh pita suara Anda.

Tata Laksana

Berdasarkan diagnosis yang telah ditegakan sebelumnya, dokter Anda akan menyarankan beberapa pengobatan, berupa:

  • Istirahat, cairan yang cukup, dan terapi suara. Dokter Anda akan menyarankan anda untuk beristirahat dan sebisa mungkin mengurangi bicara untuk membatasi penggunaan pita suara anda. Dokter Anda juga akan menyarankan agar Anda mengonsumi cairan dalam jumlah yang cukup.
  • Terapi alergi. Jika Anda memiliki alergi dan alergi tersebut menyebabkan munculnya lendir pada tenggorokan dalam jumlah cukup banyak, dokter Anda akan mengidentifikasi penyebab alergi dan memberikan pengobatan yang sesuai.
  • Berhenti Merokok. Jika Anda adalah seorang perokok, dokter Anda akan menyarankan untuk berhenti merokok. Asap rokok dapat mengiritasi saluran pernapasan, tanpa terkecuali pita suara. Berhenti merokok dapat membantu meningkatkan suara Anda dan peningkatan kesehatan pada organ-orang tubuh Anda yang lain. Berhenti merokok juga dapat menurunkan risiko terjadinya kanker.
  • Pemberian obat. Pemberian obat-obatan hanya diberikan berdasarkan penyebab gangguan suara. Anda mungkin memerlukan obat untuk mengurangi peradangan, mengobati reflux gastroesofagus atau GERD, dan lain-lain. Pengobatan dapat diberikan dalam bentuk obat minum, disuntikkan ke pita suara, atau dioleskan selama operasi.

Pada pasien gangguan pita suara karena efek samping obat, segera komunikasikan dengan dokter Anda apabila Anda mengalami gejala gangguan pita suara setelah Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu. Tindakan operatif dapat dilakukan apabila tidak ada perbaikan setelah beberapa hari.

Komplikasi

Komplikasi yang timbul umumnya disebabkan karena tindakan operatif yang dilakukan untuk mengatasi nodul pita suara. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah lidah terasa kebas, gangguan pada indera pengecapan dan trauma kecil pada gigi, rongga mulut, serta faring karena efek dari penggunaan laringoskopi pada saat prosedur pembedahan.

Risiko lain yang berkaitan dengan tindakan operatif yang dilakukan pada penatalaksanaan nodul pita suara dapat berupa potensi terjadinya perubahan pada kualitas suara, perdarahan, infeksi dan cedera tenggorokan bagian orofaring, serta pembentukan jaringan parut selama proses pemulihan pasca operasi. Berbagai komplikasi yang dapat timbul harus dipertimbangan dengan baik sehingga sebanding dengan manfaat yang didapatkan oleh pasien setelah dilakukan tindakan operatif.

Pencegahan

Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah anda mengalami gangguan pada pita suara anda diantaranya adalah tidak menggunakan pita suara anda secara berlebihan, menghindari asap rokok, menghindari konsumsi alkohol berlebihan serta membatasi konsumsi kafein, rajin minum air putih, cukup tidur pada malam hari, gunakan pelembab ruangan, melakukan pemanasan sebelum anda bernyanyi atau berbicara dalam waktu yang lama, istirahatkan suara anda, hindari menyanyi atau berbicara berlebihan apabila anda sedang mengalami infeksi pada saluran pernapasan atas, rajin cuci tangan dan menjaga kebersihan, menghindari makanan yang dapat menyebabkan iritasi seperti makanan berminyak (gorengan).

Kapan harus Ke Dokter?

Gejala yang paling sering muncul pada kasus gangguan pita suara merupakan perubahan pada suara sehingga terdengar lebih serak atau terdengar bernada lebih rendah dan tidak seperti biasanya. Anda dapat menemui dokter apabila Anda mengalami gejala tersebut atau gejala lain  menyertainya seperti demam, batuk, atau nyeri pada leher yang disertai dengan nyeri pada saat menelan selama beberapa hari dan tidak membaik.

Writer : dr Sherly Deftia Agustina
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 06:35