Serangan panas atau dikenal dengan istilah heatstroke adalah kondisi membahayakan jiwa yang dapat dialami siapa saja. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak bisa lagi mengendalikan suhunya, karena suhu tubuh meningkat dengan cepat dan bisa mencapai di atas 40 derajat celcius atau lebih dalam waktu 10 hingga 15 menit. Tubuh tidak dapat mendinginkan diri sendiri dan tubuh gagal untuk berkeringat, sehingga suhu tubuh naik dengan cepat.

Dilansir BBC, di tahun 2021 lalu, heatstroke pernah menyerang Kanada (30/06), di mana suhu di sana mencapai 49,6 derajat celcius. Dilaporkan ada 130 kematian akibat heatstroke, yang sebagian besar dialami para lansia. Heatstroke juga perlu diwaspadai bagi Anda yang mau naik haji. Lansia dan orang dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung, penyakit paru, dan obesitas berisiko tinggi mengalami serangan panas ini.

Orang yang mengalami heatstroke harus segera diberi pertolongan pertama. Ketika serangan panas menyerang dan tidak segera diatasi, maka akan terjadi berbagai gangguan dan komplikasi di dalam tubuh yang dapat mengarah pada kondisi seperti:

• ARDS (gangguan pernapasan berat)
• Pembengkakan otak
• Gagal ginjal
• Gagal hati
• Disfungsi metabolisme
• Kerusakan saraf
• Gangguan sirkulasi darah di dalam tubuh

Apa Penyebab Heatstroke Terjadi?

Ada dua alasan yang mendasari seseorang bisa mengalami heatstroke, di antaranya:

• Paparan lingkungan yang panas

Berbicara soal heatstroke, ada jenis heatstroke yang disebut non-eksersional (klasik) di mana kenaikan suhu inti tubuh dipengaruhi oleh lingkungan yang panas. Biasanya terjadi bila tubuh terpapar cuaca panas dan lembab yang terjadi dalam waktu cukup lama. Heatstroke jenis ini cenderung lebih sering dialami lansia dan penderita penyakit kronis.

• Aktivitas fisik yang berat

Selain paparan lingkungan, heatstroke juga disebabkan oleh aktivitas fisik yang intens saat cuaca sedang panas. Berolahraga maupun bekerja di cuaca panas bisa menyebabkan serangan panas, terutama pada orang yang tidak terbiasa dengan suhu tinggi.

Tanda-Tanda Serangan Panas

Ketika mengalami heatstroke, ada serangkaian gejala atau tanda yang menyertai, di antaranya:

• Anhidrosis (tidak ada keringat) atau sebaliknya, keringat berlebihan walaupun aktivitas sudah dihentikan
• Kebingungan 
• Penurunan kesadaran
• Pusing
• Kulit terasa panas, kering, kemerahan atau pucat
• Suhu tubuh sangat tinggi
• Kejang
• Tekanan darah yang rendah atau tinggi
• Mual dan muntah
• Bernapas cepat
• Pingsan
• Tubuh melemah

Pertolongan Pertama pada Orang yang Mengalami Heatstroke

Dilansir CDC, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat menemukan orang yang mengalami heatstroke:

1. Segera hubungi 112 atau layanan perawatan medis darurat
2. Pindahkan pasien ke area yang lebih teduh, dingin, dan buka kancing atau pakaian yang terlalu ketat, atau pakaian luar seperti jaket, syal, kardigan, atau jas, dan dan lain sebagainya untuk mendapatkan cukup udara
3. Bantu menurunkan suhu tubuh dengan membasahi kulit menggunakan kain basah yang dingin
4. Jaga sirkulasi udara di sekitar untuk mempercepat pendinginan
5. Kompres dengan kain basah yang dingin di area kepala, leher, ketiak dan selangkangan
6. Pastikan bahwa pernapasan tidak terganggu atau tidak ada benda yang menyumbat saluran napas seperti kerongkongannya
7. Jangan berikan obat apapun termasuk aspirin dan asetaminofen

Umumnya, mereka yang pernah mengalami heatstroke sangat mungkin mengalami serangan panas ini kembali. Sehingga sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, tidak beraktivitas terlalu lama di bawah sinar matahari, tidak meninggalkan anak-anak atau hewan piaraan di dalam mobil di area yang panas, menjaga sirkulasi udara ketika cuaca sedang panas, serta menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat dengan baik. Pastikan juga tidak menunda mendapatkan penanganan medis segera bila ada tanda-tanda serangan panas.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!