Demam bukanlah sebuah penyakit, melainkan respons alami tubuh yang menandakan bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi. Meskipun begitu, demam sering kali menimbulkan kepanikan, terutama jika suhu tubuh sangat tinggi atau disertai gejala lain.
Banyak orang merasa cemas dan langsung berpikir untuk pergi ke rumah sakit ketika demam melanda. Namun, penting untuk mengetahui kapan sebaiknya Anda ke IGD dan kapan perlu mendapatkan perawatan di klinik.
Apa itu Demam?
Demam terjadi ketika suhu tubuh meningkat di atas batas normal. Suhu tubuh normal berkisar antara 36-36,8° Celsius. Ketika suhu tubuh mencapai suhu 38 hingga 38,9° Celsius, itu disebut demam ringan, sementara suhu tubuh di atas 39° Celsius dianggap sebagai demam tinggi.
Demam merupakan respons yang menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja melawan ancaman, seperti infeksi virus, bakteri, atau peradangan lainnya. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan demam antara lain flu, efek vaksinasi, malaria, demam berdarah, infeksi saluran kemih, abses, dan sebagainya.
Ketika tubuh mendeteksi adanya infeksi atau ancaman, sistem imun akan mengirimkan sinyal ke otak untuk meningkatkan suhu tubuh. Peningkatan suhu ini bertujuan menciptakan lingkungan yang tidak nyaman bagi bakteri atau virus, sehingga memperlambat perkembangannya, serta mengaktifkan sel-sel imun lebih banyak untuk melawan infeksi.
Baca Juga: Anak Demam, Kapan Harus Memberikan Parasetamol atau Ibuprofen?
Kapan Demam Perlu ke Klinik?
Perawatan di klinik biasanya diperlukan ketika Anda mengalami demam ringan hingga sedang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Demam berlangsung tidak lebih dari tiga hari, tetapi suhu tubuh tetap tinggi meskipun sudah mengonsumsi obat penurun demam.
- Demam tidak disertai dengan gejala darurat, seperti sesak napas, nyeri dada, kejang, atau kebingungan.
- Demam disertai dengan gejala ringan seperti batuk, pilek, atau sakit tenggorokan.
- Penderita demam adalah anak-anak yang masih aktif atau orang dewasa yang sehat tanpa riwayat penyakit serius.
Baca Juga: Ada 5 Jenis Demam, Apa Perbedaannya?
Kapan Demam Harus ke IGD?
IGD adalah tempat untuk menangani kondisi darurat, dan meskipun sebagian besar demam termasuk dalam kategori ringan, ada kalanya Anda perlu segera mencari pertolongan medis, terutama dalam situasi berikut:
- Demam sangat tinggi (di atas 40°C), yang dapat berisiko menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak dan orang tua.
- Demam disertai kejang.
- Demam disertai gejala darurat lain, seperti sesak napas, kesulitan bernapas, kebingungan, pingsan, kehilangan kesadaran, nyeri dada yang hebat, atau munculnya ruam kulit yang tidak biasa.
- Demam tidak membaik meskipun sudah mengonsumsi obat penurun demam, dan gejala terus memburuk.
- Adanya kondisi kesehatan yang menyertai, seperti diabetes, gangguan jantung, atau penyakit autoimun.
Sebelum memutuskan untuk ke klinik atau IGD, pastikan Anda menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum cukup air, memberikan kompres hangat, dan mengonsumsi obat penurun demam sesuai anjuran.
Konsultasikan dengan dokter apabila Anda mengalami demam yang tidak kunjung membaik atau disertai dengan gejala lain. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
American College of Emergency Physicians. Fever. Available from: https://www.emergencyphysicians.org/article/know-when-to-go/fever
HSE (2023). Fever in adults. Available from: https://www2.hse.ie/conditions/fever-adults/
Colleen Doherty, MD (2024). Fever: What’s Considered Low, High, and Possibly Serious?. Available from: https://www.verywellhealth.com/fever-8685009
WebMD (2023). What Is Hyperpyrexia?. Available from: https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-hyperpyrexia
Cleveland Clinic (2023). Fever. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/10880-fever